2

287 16 1
                                    

Rose mondar mandir dan Zach mencoba menelpon namun tidak aktif Matt yang baru pulang merasa heran ada apa dengan orang tua Manu.

"Matt kau bisa tolong mencari Manu, biasanya ia tidak pernah seperti ini"

"Loh Manu belum pulang?"

"Manu selalu pulang cepat dan dia tipe anak yang nggak bisa jauh dari hapenya"

"Aku bertemu dengannya tadi siang saat aku hendak makan siang ia tidak mengatakan hendak kemana"

"Ya tuhan kemana anak itu, seharusnya kita terlalu keras padanya pa"

"Ma, apa ia kesana?"

"Ma, apa ia kesana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana Om?"

"Ia pergi ke permakaman itu tidak mungkin itu diluar kota aku tidak mau anak itu sakit lagi"

Rose semakin cemas

"Biar aku yang pergi mencarinya katakan saja dimana alamatnya"

"Ia ke makam ibunya, biar paman pergi denganmu"

"Tidak paman, temani tante saja"

Zach memberi Matt alamat dan posisi makam ibu Manu sebenarnya dan ia segera berangkat itu membutuhkan waktu perjalanan dua jam.

Suasana pemakaman membuat Matt bergidik ia menyusuri lorong demi lorong.

"Sial serasa uji nyali, gue"

Makinya pada dirinya sendiri hingga ia melihat ada yang tidur meringkuk disamping salah satu makam Matt segera menghampiri itu memang Manu.

"Manu bangun"

Ia hanya memggeliat kecil menepis tangan Matt yang mengguncang tangannya.

"Manu ayo pulang ini aku Matt, udara semakin dingin tidak baik untukmu"

"Pergi tinggal kan aku sendiri disini"

"Manu mereka memcemaskan mu terutama tante Rose ia sangat takut sesuatu terjadi padamu"

Manu duduk mengucek matanya dan mengambil tasnya segera bangkit

"Pakai apa kau kemari?"

"Taksi"

"Dimana mobilmu?"

"Bengkel"

Keduanya masuk kedalam mobil dan Manu melanjutkan tidurnya selagi Matt menyetir.

Manu terdiam mendengar tausiah papa nya yang penuh semangat 45 dan Rose hanya terdiam ia ingin memeluk Manu namun Manu menolak, Manu masuk kedalam kamarnya kuping nya terasa panas dan Zach serasa habis marathon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manu terdiam mendengar tausiah papa nya yang penuh semangat 45 dan Rose hanya terdiam ia ingin memeluk Manu namun Manu menolak, Manu masuk kedalam kamarnya kuping nya terasa panas dan Zach serasa habis marathon.

Pagi tidak ada yang terjadi sunyi hnay suara denting pelan Manu turun wajahnya lesu duduk dihadapan Rose ia menuang teh dan mengambil sepotong roti dan mengoles selai kemudian membawanya kembali kekamar.

Rose, Zach dan Matt saling pandang

"Biar aku bicara dengannya"

Rose bangkit naik ke atas kekamar Manu, ia melihat Manu sedang melamun di beranda Rose duduk didekatnya

"Maafkan mama ya?"

"Mama tidak salah apapun kok"

"Mama memang bukan mama kandung Manu tapi mama sayang dengan Manu seperti anak sendiri"

"Mama, Manu juga menyayangi mama"

"Mama tahu, mau jalan jalan dengan mama sudah lama kamu tidak menemani mama jalan"

"Ma aku sedang malas keluar"

"Kamu memikirkan sesuatu bukan, setiap kali kau kesana kau pasti memiliki masalah jujur sama mama"

Rose menggenggam tangan Manu

"Ma aku baik baik saja kok"

"Baiklah kalau begitu"

"Ma, maaf membuat mama dan papa khawatir"

Rose tersenyum mengangguk, bangkit dan mencium pucuk kepala Manu.

"Saya sudah menemukan apartemen tante Om jadi mungkin lusa saya akan pindah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya sudah menemukan apartemen tante Om jadi mungkin lusa saya akan pindah"

"Kenapa tidak tinggal disini saja bersama kami?"

"Saya sudah banyak merepotkan om dan tante"

Zach terkekeh

"Tidak nak kami yang merepotkan mu"

"Saya menganggap om dan tante seperti orang tua sendiri, saya kapan kapan akan kemari"

"Kau sudah seperti anak kami"

"Ma pa aku pergi"

Zach dan Rose menoleh demikian juga Matt

"Kamu mau kemana?"

"Nongkrong sama teman teman di tempat biasa"

"Papa nggak suka kamu terus nongkrong kamu harus belajar yang keras bukankah kamu mau semesteran"

Manu diam entah kenapa dengan Manu orang tua dan Matt merasa ada perubahan pada sikap Manu.

"Baiklah pa"

Manu mengambil hapenya dan menelpon teman temannya mengatakan ia tidak bisa datang.

"Ada apa dengan anak itu kenapa jadi kalem begitu?"

"Mungkin dia sedang ada masalah dikampus, nanti juga balik seperti semula bawel dan durhaka lagi"

Matt yang mendengar durhaka dikatakan Zach dengan santai ia jadi bingung.

"Aku tetap khawatir pa"

"Om tante biar saya yang mencari tahu apa yang terjadi dengan Manu"

Zach dan Rose setuju mereka percaya pada Matt.

Tbc

BOTTOM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang