Chapter5 - Ulang tahun

12 1 0
                                    

El baru bangun dari tidurnya. Hari ini badannya terasa remuk karna Semalam ia bermain di markasnya. Bermain pukul-pukulan haha. Pulang larut malam . ia sangat lelah . ia pun langsung membersihkan badannya untuk sekolah.

Setelah selesai bersiap ia langsung turun tanpa berminat untuk sarapan bersama mamah dan papahnya.

"El sini nak, sarapan dulu. Mamah udah buatin makanan kesukaan kamu" mamah el

"Gak usah sok peduli" el

"El jaga ucapan kamu sama mamah kamu" papah el

"Sayang, mau sampai kapan kamu kayak gini, kamu jangan benci ya sama mamah, papah. Yang kita lakuin semata-mata cuma demi kebahagiaan kamu, kebaikan kamu" mamah el

"El capek mah, harus terus-terusan jadi budak kalian, el juga butuh masa remaja el, el juga punya pilihan sendiri, jangan ngekang el kayak gini, el bukan anak tk" ucapnya dingin.

"Gak gitu sayang, kamu harus ngerti. Kamu anak satu-satunya mamah sama papah, kami mau yang terbaik buat kamu"

"Kalian emang gak pernah ngertiin el, kalian itu gatau yang el mau. kalian cuma pikirin kepentingan kalian sendiri dengan iming-iming buat kebahagiaan dan yg terbaik buat el. Tapi apa kalian gak pernah lirik el sama sekali apa kalian pernah mikir tuntunan dan aturan yang kalian kasih itu diterima oleh el dengan tertekan?gak kan?! Kalian egois.el capek di budakin kalian mulu , el berangkat"

el , dengerin dulu kita el , dengerin dulu penjelasan kita sayanggg, mamah sama papah gak gitu, gak seperti yang el pikirin , kita berdua sayang banget sama kamu el ,jangan bilang gitu mamah sedihh" bundanya menangis sesegukan

Ini adalah ucapan el yang sangat jarang sekali di dengar. Sangat panjang . momen yang tidak biasa seorang elvano berbicara lebih dari 2 kata . bahkan ini sudah mencapai kalimat wow. Ya dia meluapkan segala ketertekanannya selama ini kepada orang tuanya. Ia memberikan penjelasan bahwa dia tu sebenernya gak bahagia , malah yang ada dia tersiksa dan hampir stress karna memikirkan kemauan kedua orang tuanya yang sangat keterlaluan.el mencurahkan rasa sedih,kecewa,emosi dan segala yang ada didalam dirinya menjadi satu. Disampaikan hanya pada kedua orang tuanya yang egois itu. Tak habis pikir.

"El, tunggu el ,dengerin mamah duluu el pliss mamah mohon" ucap mamahnya el sambil terjatuh kelantai karna lemas.

El pun langsung pergi berangkat sekolah tanpa menghiraukan panggilan dari sang mamah.

Sesampainya di parkiran sekolah, ia pun sudah di tunggu oleh ke tujuh sahabatnya yang sedang duduk diatas motor kesayangan masing-masing.

"Bos lama banget lo datangnya, mampir kemana dulu" ciko

"Gue duluan ya ada rapat osis pagi ini, bro duluan ya" riko  sambil menepuk pundak el

"Iya beda ,bapak ketos mah sibuk hahaha" opan

"el lo udah pikirin matang-matang tentang rencana itu?" tanya bryan

"hm, gue udh yakin sama rencana gue, kalian tinggal bantu gue aja" el

"Yoi, kita pasti bantu pak bos. Tenang aja brader" ciko

Mereka pun langsung masuk kedalam kelas. Saat bel berbunyi bukannya duduk rapih menanti guru datang, tapi mereka malah pergi ke kantin untuk nongkrong daripada mengikuti pelajaran yang membosankan. Kecuali, riko, ia masih setia duduk dibangkunya dengan tenang dan damai, biasanya riko ini akan bolos jam pelajaran setelah istirahat sampai jam pulang tiba.

Sesampainya di kantin, mereka pun langsung memesan makanan mereka, memang mereka jarang sarapan dirumah hanya untuk menantikan bolos dikantin dan sarapan bersama dikantin . ada juga yang sambil merokok termasuk el sekarang sedang merokok. Tidak ada takut-takutnya memang kalo terciduk guru gimana?

ELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang