Khawatir

196 19 0
                                    

Jangan lupa untuk vote, komen, and Follow ya🥰

.
.
.
.
.
.
.

"Tau ah gua lagi pusing" Lalu mahiro mengambil jaket kulit nya dan pergi.

Diperjalanan mahiro mengebut dengan kecepatan penuh. Dia tidak memikirkan dirinya dan apa yang akan terjadi jika dia mengebut.

Hingga akhirnya....

BUGHHH!

Suara benturan yang sangat keras.

Bukan! Bukan mahiro yang tertabrak, tetapi dia yang menabrak.

Dia menabrak pembatas jalan, ah dia sangat malu karena menabrak pembatas jalan itu. Untungnya dia hanya terluka sedikit di bagian kaki.

Lalu datanglah seorang perempuan, dengan perutnya nya buncit, ya! perempuan itu sedang hamil, hamil tua agaknya.

"Mas, anda tidak apa apa? " Tanya wanita itu

Mahiro segera berdiri dari acara duduk nya.
"Ah iya mba, tidak apa apa"

"Apa kaki mu terluka? " Tanya nya lagi

"Iya sedikit"

"Kamu bisa mengunjungi rumah ku, agar aku bisa mengobati luka mu"

"Tidak mba, saya baik-baik saja"

"Bener? " Ucapnya meyakinkan

"Bener mba"

"Okey"
"Oiya mas nya namanya siapa? " Lanjutnya

"Nama saya mahiro, dan mba nya? "

"Saya Yoona"

"Oh mba yoona"

"Iya hehe"

"Berapa bulan mba perutnya? "

"Udah masuk 9 bulan hir" Ucapnya sambil mengelus perutnya yang buncit.

Tiba tiba....

"Aduhhh" Mba yoona kesakitan

"Loh mba? Mba kenapa? " Mahiro khawatir

"Saya gak tau, perut saya sakit, aduhh" Mba Yoon dah gak kuat berdiri, mau jatuh, dengan sigap mahiro menangkap tubuh mba yoona agar tidak jatuh.

"Mba saya antar ke rumah sakit ya?! "

Di jawab dengan anggukan dari mba yoona.

Dirumah sakit....

"Dokter tolong dok!!, dia ingin melahirkan!!! " Mahiro berteriak tidak peduli semua orang memperhatikan nya.

Beberapa perawat segera membawa mba yoona masuk ke ruang persalinan.

"Pak, anda harus sekalian masuk! " Ucap salah satu perawat.

"Maaf tidak sus, saya disini saja" Jawab mahiro

"Anda suami nya kan? "

Ah mahiro sudah menduga bahwa dia pasti dikira suaminya.

"Bukan mba, saya ketemu dijalan sm mba itu"

"Iya atau bukan, mas nya harus menolong pasien! Mas harus masuk!!! " Perawat itu segera menarik tangan mahiro agar masuk ke ruang persalinan.

Saat melakukan persalinan, tangan mahiro digenggam kuat sama mba yoona, rambutnya di jambak, lengannya di pegang dengan sangat kuat, seperti di peras.

Persalinan selesai.

Mahiro lega, dia teringat sama motornya yang masih di pinggir jalan itu. Lalu di menelfon seseorang.

You And Me (YosHiro-Yoshi Mahiro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang