Target Baru

1.4K 38 4
                                    

Adzan subuh berkumandang,elsa begitu kaget melihat dirinya telanjang dalam keadaan tertidur.Kepalanya terasa pusing.
"Akh pusingnya,kenapa aku telanjang begini ya?ah pasti semalam mas wawan minta jatah lagi"ucap elsa melihat suaminya tertidur di kasur.
"Mas bangun mas,shalat subuh dulu"ucap elsa membangunkan wawan.
"Nanti aja sayang,aku masih ngantuk,capek semalam"ucap mbah gendeng.
"Ya sudah,aku shalat subuh dulu deh"ucap elsa menuju kamar mandi.
Mbah gendeng terbangun dan celingak celinguk.
"Semalam enak sekali,hehehehe baiklah aku masih harus berpura pura menjadi wawan,lebih baik aku ikut shalat subuh saja"gumamnya keluar kamar.

"Wah sarapan buatanmu enak ya"ucap mbah gendeng.
"Makasih mas,hari ini mas ke resto lagi?"ucap elsa.
"Iya donk my honey,kalo hari sabtu minggu aja aku di rumah ya,kalo di resto gak ada aku nanti bisa kacau"ucap mbah gendeng membelai kepala elsa.
"Iya mas,gak apa-apa kok"ucap elsa.
"Ya udah,mas pergi dulu ya"ucap mbah gendeng mencium bibir elsa dengan mesra.
"Hati-hati mas"ucap elsa.

Di kantor,mbah gendeng memperhatikan sekretaris pribadi wawan,yaitu ida.
"Cantik sekali dia,apa aku coba saja ya?"gumam mbah gendeng.
Mbah gendeng mendekati ida.
"Ida,kamu sibuk?"ucap mbah gendeng.
"Gak kok pak,cuman lagi cek penjualan saja,alhamdulilah penjualan kemarin sejak artis itu datang naik pesat pak,semoga hari ini juga ya pak"ucap ida.
"Iya,eh kamu temenin saya ya,aku mau cari kado untuk istriku"ucap mbah gendeng.
"Oh iya pak,sebentar saya selesaikan dulu kerjaan say..."ida terdiam saat mbah gendeng memegang tangannya.
"Sudah ikut denganku"ucap mbah gendeng.
"Baik pak"ucap ida.

Mereka menuju sebuah hotel.
"Loh pak,kenapa kita ke hotel?"tanya ida panik.
"Sudah kau diam saja ikuti kata-kataku dan pegang ini atau kau kupecat"mbah gendeng memberikan KTP dan buku nikah elsa yang sebelumnya ia ambil tadi pagi.
"Baik pak"ucap ida sedikit takut.

"Permisi mas,saya pesan kamar ya"ucap mbah gendeng.
"Apakah anda berdua suami istri?"tanya petugas hotel.
"Tentu saja,kasih buktinya sayang?"ucap mbah gendeng menatap ida.
"Ini pak"ida menyerahkan buku nikah dan KTP elsa.
Di mata petugas hotel,ida adalah elsa
"Baiklah,ini kunci kamarnya"ucap petugas hotel.
"Terima kasih"ucap mbah gendeng.

"Nah kita bisa santai disini"ucap mbah gendeng.
"Tapi pak,kita kan bukan muhrim,lagian bapak sudah punya suami"ucap ida ketakutan berdiri di depan pintu.
"Mungkin dengan ini,kau akan sedikit berubah"mbah gendeng menempel kertas mantra di jidat ida dan membuatnya sedikit mengejang.
Penampilan ida berubah,hijabnya hilang dan hanya rambut hitam lurus yang tergerai.
"Ayo pak kita main"ucap ida menggoda.
"Ayo ida"ucap mbah gendeng nafsu.

Mereka bermain sampai jam 3 sore.Setelah puas,ida menyempatkan diri selfie

"Gimana penampilan barumu sayang?"ucap mbah gendeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana penampilan barumu sayang?"ucap mbah gendeng.
"Suka sekali,makasih ya sayang"ucap ida genit pada mbah gendeng
"Mari kita kembali ke kantor"ucap mbah gendeng.

Sampai di kantor,ida tertidur di mejanya dan terbangun.
"Wah sudah sore ya"ucap ida yang penampilannya telah kembali
"Kamu tertidur tadi abis kerja"ucap mbah gendeng.
"Maaf ya pak,duh saya ketiduran"ucap ida.
"Gak apa-apa kok,sudah ya saya balik dulu"ucap mbah gendeng.
"Baik pak"ucap ida masih kebingungan.
"Berhasil"ucap mbah gendeng tersenyum jahat.

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Ajian Cawet KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang