[√] Kecanggungan

1.4K 195 5
                                    

Pagi ini masih menjadi pagi yang biasa bagi keluarga kecil Jeon. Yang berbeda hanyalah suasana yang sedikit lebih suram dan dingin.

Jimin masih seperti biasa, menyiapkan sarapan dan bekal makan siang juga keperluan anak-anak dan suaminya. Ia masih menjadi ibu dan istri yang baik, berusaha keras untuk bersikap seakan tidak terjadi apa-apa.

Sedangkan suaminya terlihat masih menyimpan emosi, Jungkook hanya terdiam dengan mata yang menatap serius ponselnya. Jimin tau suaminya sedang pusing dengan masalah Elden yang merembet ke perusahaan.

Malam tadi Jungkook mendapat terror panggilan dari wartawan yang menanyakan kebenaran yang mengatakan jika Elden melakukan tindakan buruk di sekolah.

Jungkook sampai frustasi karna mendapat banyak teror telepon dan email dari perusahaan wartawa haus berita. Dan yang lebih parahnya ia juga mendapat kabar jika saham perusahaannya menurun 6% dan itu bencana untuk Jungkook yang tidak pernah mengalami sedikitpun penurunan harga saham.

Semua masalah terus berdatangan tak henti-hentinya membuat kepala Jungkook ingin pecah saja rasanya.

Namun dalang dari semua masalah terlihat sangat santai walau tidak bisa di pungkiri jika Elden terlihat sangat gelisah dan canggung dengan semua anggota keluarga.

Tapi ada yang lebih canggung dan merasa sangat terganggu dengan keadaan ini.

Yap, Leon.

Pemuda tampan itu tampak sangat tidak menikmati paginya, Leon terlihat jauh lebih gelisah dan seperti sangat tidak nyaman di meja makan. Dan yang menyadari hal itu adalah Jimin dan Luna, mereka tau jika Leon memang duplikat Jungkook. Benar-benar semuanya mirip dengan Jungkook, bahkan kelemahan tidak bisa menyembunyikan perasaannya juga di turunkan.

Leon adalah orang yang sangat tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Tapi akhirnya dia memang akan bingung dengan perasaannya nanti, entah dia sedang merasa kecewa, sedih, senang atau lain-lain.

Tapi orang lain bisa tau jelas perasaannya lewat ekspresi Leon. Orang lain saja bisa tau jelas bagaimana dengan Jimin yang notabenya adalah ibunya sendiri bukan?

Jika Leon tidak bisa menyembunyikan perasaannya, maka Elden orang yang berkebalikan dengannya. Elden paling bisa menyembunyikan perasaan lewat wajah dinginnya. Mirip sekali seperti ayahnya Yoongi, bersembunyi di balik wajah dingin dan datarnya.

Walaupun hal itu sangat tidak mempan pada Jimin, ia lebih tau Elden dari siapapun di dunia ini. Membesarkan anak memang tidak mudah, Jimin harus bisa mengenal mereka luar dalam. Namun itu sudah alamiah, dengan sendirinya Jimin bisa mengenali kepribadian anaknya.

"Aku harus pergi." Jimin yang tadinya masih sibuk dengan pikirannya menoleh, ia melihat Jungkook yang terburu-buru meminum kopi hangatnya dan menghabiskan sisa roti yang di buat Jimin untuk sarapan hari ini.

Jimin mengerjap pelan, ia melirik anaknya yang balik menatapnya dengan bingung.

Tentu saja mereka bingung, jam masih menunjukan pukul enam lebih lima dan Jungkook sudah terburu-buru pergi.

"Kookoo, anak-anak belum selesai sarapan, aku juga belum selesai menyiapkan bekal makan." Ucap Jimin saat Jungkook terlihat tergesa membereskan banyak berkas ke dalam tas kantornya.

"Hubungi supir Jung untuk mengantar mereka, aku akan pergi sendiri. Bekalku tidak usah di buat, aku sepertinya tidak akan sempat makan hari ini." Jimin hanya bisa menghela nafas, ia melirik anak-anaknya yang hanya diam memperhatikan Jungkook dengan tatapan sedih.

Jimin tau mereka bertiga merasa bersalah pada Jungkook, baru sekali ini Jungkook terlihat panik dan bingung dengan masalahnya.

Dan yang terparah, ini mungkin menjadi masalah terbesar Jungkook di perusahaannya.

Tapi Jimin hanya memaklumi Jungkook, ia meletakan pan berisi omelete untuk bekal makan siang di atas kompor yang sudah ia matikan. Jimin segera mengikuti Jungkook menuju ke pintu depan, mengantar suaminya seperti biasa.

"Aku pergi dulu sayang." Ucap Jungkook sambil menarik pinggang Jimin, ia mencium bibir istrinya dan melumatnya beberapa detik. Ia tersenyum manis saat melepas ciuman paginya, ibu jarinya mengelus pelan bibir bawah Jimin dengan lembut.

Jimin yang mendapat perlakuan manis suaminya tersipu, seakan lupa jika sebenarnya mereka sedang ada dalam masalah besar.

"Hati-hati sayang." Ujar Jimin yang di balas anggukan Jungkook. Pria tampan itu berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah.

Jimin masih memperhatikan saat Jungkook masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya keluar rumah.

Entah kenapa perasaan Jimin begitu tidak nyaman hari ini, ia ingin sekali menolong Jungkook dengan masalahnya. Namun Jimin tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk membantu suaminya selain berdoa pada Tuhan agar suaminya baik-baik saja.

Helaan nafas kembali terhembus dari Jimin, tangannya mengepal dan bibir bawahnya di gigit pelan. Jimin bingung ingin melakukan apa agar keluarganya baik-baik saja.

"Apa... Aku harus memberikannya pada Yoongi...?"

Our Family [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang