[√] Party (1)

3.4K 339 8
                                    

Malam ini Jimin terlihat sangat cantik dan manis, ia memakai tuxedo putih dan wajahnya ia poles sedikit dengan make up. Bibirnya juga ia pakaikan lipbalm, membuat bibir tebal menggoda itu terlihat makin sexy.

Jungkook saja yang sedari tadi duduk tenang di sisi ranjang besar mereka sampai kehilangan fokus memperhatikan sang istri yang masih betah bediri di depan cermin, memastikan jika penampilannya sempurna malam ini saat mendampingi suaminya.

Mereka malam ini akan pergi ke pesta keberhasilan audisi tahunan yang Jungkook adakan di perusahaannya. Proyek tahunannya ini selalu sukses besar, dan rencananya grup baru yang ia bentuk lewat audisi ini akan di debutkan bulan depan.

Pesta kali ini cukup spesial karna banyak sekali kenalan dari perusahaan saingan dan temannya datang untuk mengajak kerja sama. Mereka sendiri yang meminta di undang dan menjanjikan penampilan artis terbaik mereka di pesta malam ini.

Jungkook menyetujuinya selama hal itu tidak berdampak buruk padanya atau perusahaannya, ia juga mengundang para wartawan yang akan meliput acara besar ini.

Pestanya sendiri di adakan di hotel bintang lima pusat kota Busan, Jungkook menyewa ruangan super duper luas yang bahkan bisa menampung ribuan tamu undangan. Kemarin ia baru mengecek persiapannya dan semuanya sudah siap.

Semua tertata dengan rapi dan indah, tidak salah ia mengeluarkan hampir 100 juta lebih untuk pesta ini. Tidak masalah, Jungkook tau jika pesta ini lancar maka puluhan perusahaan akan mengajak kerja sama dengannya. Perusahaannya juga makin terkenal karna ada wartawan yang meliput serta ia ingin menunjukan pada perusahaan pesaing jika ia bisa menjadi raja di dunia entertaiment.

"Kookoo, ayo pergi." Jungkook yang tadinya sedikit melamun langsung menoleh pada Jimin yang sudah berada di depannya. Ia tersenyum dan mengangguk, Jungkook berdiri dari duduknya dan menggandeng tangan Jimin keluar kamar mereka.

Mereka berjalan berdampingan menuruni tangga dan menemukan ketiga anak mereka tengah menatap acara malam di televisi dengan makanan ringan berserakan di antara mereka.

"Guys, Mommy dan Daddy mau pergi dulu. Kalian jaga rumah ya, kalau ada apa-apa beri tahu kami." Ucap Jungkook yang langsung mendapat perhatian ketiga anaknya.

Elden terlihat berdecak kagum melihat penampilan ayah dan ibunya yang menawan.

Sang ibu yang memakai tuxedo putih dan ayahnya memakai tuxedo hitam yang menambah kesan gagahnya. Rambut sang daddy di tata dengan rapi, sungguh mempertegas wajah tampannya.

"Uwah! Mommy cantik sekali! Daddy juga tampan sekali!" Pekik Luna yang sedari tadi membaringkan kepalanya di paha Leon.

"Iya daddy tampannya menurun padaku." Ucap Leon sambil terkekeh memperhatikan Jimin yang tertawa geli.

"Iya iya Leon tampan seperti Daddy." Ucap Jimin lalu menghampiri ketiga anaknya, ia mengecupi kening mereka bertiga bergantian yang mendapat respon kekehan senang anak-anak manisnya.

"Ingat jam tidur dan bersihkan sisa makan kalian oke? Mommy sudah membuat makan malam tambahan jika kalian lapar lagi, tinggal di hangatkan saja. Uang jajan kalian malam ini juga sudah Mommy simpan di nakas kamar Elden." Mereka bertiga bersorak senang saat Jimin berkata hal yang membuat mereka bisa merasakan surga dunia.

Inilah enaknya jika sang ayah dan ibu pergi ke pesta tanpa mereka, sebenarnya Jungkook sering kali mengajak anak-anaknya untuk ikut.

Namun mereka tidak mau karna disana pasti kebanyakan rekan kerja sang ayah, semuanya sudah berumur walau pasti banyak artis juga disana. Tapi tetap saja mereka sering malas pergi, sumpek jika berada di ruangan dengan orang yang banyak.

Lebih enak di rumah, banyak makanan enak yang di siapkan dan di buat ibunya, belum lagi uang jajan tambahan yang di berikan jika mereka ingin pesan makanan luar. Sungguh merdeka hidup mereka jika seperti ini.

"Sudah setengah delapan, Mina ayo pergi." Jimin mengangguk saat Jungkook mengajaknya untuk segera pergi. Pestanya di mulai pukul delapan dan mereka harus cepat-cepat pergi.

"Guys, kami pergi dulu ya." Ucap Jungkook lalu mengecupi atas kepala anak-anak manisnya. Setelahnya ia pergi duluan ke luar, meninggalkan Jimin yang sedang memakai sepatunya di rak dekat ruang tengah.

"Jaga rumah, jika ada apa-apa segera hubungi Mommy oke?" Ucap Jimin sebelum menghilang di balik pintu depan.

Meninggalkan anak-anak manisnya yang menyeringai senang.

"Mommy dan Daddy kan berpesta, ayo kita juga berpesta malam ini!!" Pekik Elden lalu berlari ke arah kamarnya. Ia mengambil uang jajan tambahan yang di berikan sang ibu lalu kembali lagi ke tempat adik-adiknya.

"Yess!! Lulu mau burger ukuran besar dan ice cream cokelat besar!" Ucap Luna sambil melompatkan tubuhnya di depan Elden yang terkekeh gemas.

"Kalau Leon mau apa?" Tanya Elden sambil berjalan ke arah ponselnya berada.

"Aku ingin burger juga tapi yang ukuran biasa, lalu cola dan kentang goreng ukuran besar." Elden mengangguk-angguk mendengar keinginan cemilan adik-adiknya ia segera menelpon restoran cepat saji terdekat dan tersenyum bahagia.

Jimin selalu membatasi makanan junkfood anak-anaknya, jadi jika Jimin tidak ada dan mereka tak ada yang mengawasi, bisa di pastikan mereka akan melakukan hal yang di larang sang ibu.

Dding Ddong.. Dding Ddong..

Elden refleks menoleh ke pintu depan saat mendengar bell rumah berbunyi, ia menatap Leon dan mengode adiknya untuk membuka pintu rumah.

"Ah ya Hallo, selamat malam juga." Leon terlihat mengacuhkan sang kakak yang sudah menelpon restoran cepat saji dekat rumah mereka.

Pemuda tampan itu segera melesat ke depan pintu rumah dan membuka pintunya dengan senyuman tampan yang tercetak jelas di wajahnya.

Namun senyumannya luntur saat melihat siapa yang ada di depannya saat ini. Wajahnya pucat dan ia terlihat sangat terkejut.

"Nenek?!"

Our Family [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang