(11) sekolah baru

1.6K 202 62
                                    

HAIII

Lama juga ya ga update ini. Gimana kabar kalian? Semoga baik baik aja yaw mwehehe

~Selamat membaca~
.
.
.

Akhirnya hari pertama masuk sekolah tiba. Boruto dengan semangatnya yang menggebu gebu bersiap di depan pintu rumah menunggu sang kakak.

"Kawaki buruan!!" Serunya.

Sang kakak, Kawaki sedang bersalaman dengan Hinata untuk pamit ke sekolah. Ia tak menggubris teriakan Boruto yang semakin kencang itu.

"Sabar Boru.." Seru Hinata yang malu karena aksi anaknya tersebut menjadi tontonan tetangga.

"Duluan ya, Kaa-san." Pamit Kawaki sekali lagi.

"Hati-hati di jalan!" Nasihat Hinata. Setelah mendapati kedua anaknya pergi, Hinata masuk rumah dan merapikan bekas sarapan mereka.

Kalau kalian tanya ke mana Himawari, tadi pagi pagi sekali ia sudah dijemput oleh temannya-Ehou dan Yuina untuk berangkat bersama ke sekolah.

**

"Ohayou."

"Ohayou."

Sapaan selamat pagi terdengar di mana mana. Mata Boruto dengan berbinarnya menatap bangunan sekolah barunya yang sedap dipandang.

Saking senangnya, ia tak sadar sudah terpisah oleh Kawaki.

"Boruto!" Panggil Ino. Boruto menolehkan kepalanya pada sumber suara, mendapati Ino, Chocho, dan Shikadai dengan seragam yang sama dengannya.

"Ayo ke aula! Kita bisa terlambat loh!" Seru Chocho sambil melambai lambaikan tangannya.

"Un!" Dengan antusias, Boruto berlari ke arah mereka bertiga.

"Jangan lari! Kau bisa jatuh!" Teriak Shikadai.

Karena Boruto terlalu fokus dengan mereka, ia jadi tidak memperhatikan jalan. Dan tak melihat ada satu batu besar di depannya.

Brukk

"Kan, apa juga aku bilang." Gumam Shikadai yang langsung mendapat geplakan gratis dari Ino.

"Hey, lihat mereka." Chocho mendengar suara dari belakangnya. Mendapati 2 orang perempuan sedang memperhatikan ke arah Boruto jatuh. Chocho yang awalnya fokus dengan keripik pun menolehkan pandangannya.

Di sana, terjadi adegan seperti di film film. Boruto yang hampir terjatuh ke tanah, berhasil diselamatkan.

Bak pangeran dan putri, Boruto dengan posisi hampir terjatuhnya memandangi wajah tampan di hadapannya.

Pandangan mereka terkunci satu sama lain. Sang empu mata obsidian menatap mata aquamarine lawannya. Membuatnya tak bisa berpaling.

Mereka berdua berada dalam posisi seperti itu kurang lebih selama 1/2 menit, sampai Boruto sadar dan mendorong dada Kawaki keras.

Kawaki yang mendapat dorongan seperti itu pun tersadar dan langsung menormalkan wajahnya.

Seperti tak terjadi apa apa, mereka berjalan berdampingan masuk ke gedung sekolah.

"Uhm..Shika, kau li-lihat tadi?" Tanya Ino gugup.

"Tentu saja. Kau pikir aku buta hah?"

"Ti-tidak! Bukan itu, maksudku...apakah kau merasakannya juga?" Shikadai mengernyit, bingung.

Our Love Story [KawaBoru] (hiatus?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang