0.5 - A little wet

464 66 36
                                    

Tidak seperti biasanya, hari ini Mina sangat gugup terlebih perjalanan menuju tempat tujuan mereka cukup terbilang jauh. Sudah hampir sejam lebih gadis itu merasakan pantatnya tidak enak akibat duduk cukup lama hingga dirinya harus bergerak kekanan dan kekiri setiap sebentar. Pria yang sedang mengemudi sesekali melirik kearahnya yang kini sedang berusaha menetralkan suasana.

"Jika mengantuk, silahkan tidur." lirih Taehyung hingga mobil mereka berbelok kearah kanan dan jalanan semakin gelap dan sunyi.

"Apa masih lama?"

"Tidak."

Memilih untuk tetap bersabar, sebenarnya matanya memang sangat ingin dipejam karena terasa sangat berat ditambah suasana dingin Malam yang menerpa kulit tak berlengan itu. Pikiran Mina sempat teringat tentang nasib kedua orang tuanya ketika mereka sedang merayakan ulang tahun sang ibu yang ke-53 tahun berujung dengan kematian.

Ibu yang selalu membangunkan Mina untuk berangkat kuliah dan Mina yang sering kali marah akibat Hyunjae, teman sekelasnya lama menjemput akibat motor yang biasa mogok. Ingin sekali mengulang semua itu akan tetapi rasanya sudah tidak mungkin mengingat jika dirinya sekarang tinggal dengan pembunuh dari kedua orang tuanya—atau pelaku? Atau bisa juga disebut suruhan.

"Boleh aku bertanya?"

"Sekarang saja kau sudah bertanya. Apa lagi yang mau kau tanyakan?"

Mina menarik nafas dalam guna mengumpulkan keberanian, menghadapi Taehyung itu sangat sulit. "Orang tuaku." lirihnya.

"Dia sudah mati, apa kau masih ingin melihat wajahnya yang sudah aku mutilasi itu?"

Sesaat setelah Mina mendengar kalimat 'mutilasi' itu kian membuatnya diam dan memilih menggeleng pelan. Orang tuanya melakukan kejahatan apa dulunya? Sampai-sampai berakhir dalam keadaan seperti itu, Mina rasa ini memang sudah diluar dugaan dan pastinya sudah direncanakan dengan cukup cerdik.

"A-apa lukamu masih basah?" tanya gadis itu berusaha mencairkan suasana hening. Mina tipikal orang yang tidak bisa diam dan jauh berbeda dengan Taehyung.

"Luka dilenganku sudah cukup kering, tapi ada satu hal lagi yang cukup membuat basah."

"Apa?" tatapan Mina sontak bertemu dengan Taehyung yang juga menatap balik hingga mata tajamnya itu turun kebawah dan sontak saja Mina juga ikut melihat kebawah. Miliknya sedikit berdiri tegak membuat Mina sempat merinding saat merasakan bagian bawahnya juga sedikit berbeda, ada rasa geli yang menjalar keseluruh tubuh.

"Adik kecil, Kim sebenarnya butuh afeksi. Tapi kurasa ini belum saat yang tepat untuk menyerang vaginamu." jawaban Taehyung membuat Mina kian merinding dan dengan segera kedua pahanya mengatup kuat.

Mina bisa merasakan aura berbeda sesaat sebelum Taehyung mendekat guna berbisik ditelinga kanannya. "Mau merasakan dulu? Maksudku, ingin menyentuh atau memijat? Kemarikan tangan manis itu, Hwang Mina."

Mina menjauh sedikit dan memilih memandangi jalanan luar dari pintu kaca mobil. Seharusnya tadi tidak perlu menanyakan padahal niat awal Mina cukup baik bukan? Tapi bagi Taehyung bisa diarahkan kedalam hal yang lebih ambigu.

Jalanan gelap tadi tembus kedalam hingga berhenti tepat disebuah bangunan hampir mirip seperti Mansion sebelumnya terlebih bangunan didepan kini lebih besar dan menjulang tinggi. Bangunan kuno yang didesain seperti tokoh kerajaan dulunya dan Mina bisa melihat banyak orang yang datang berpasangan, jadi—sekarang ini Mina sedang dijadikan partner oleh Taehyung? Bahkan penjagaannya sangat ketat.

"Turun, kita sudah sampai." ucap Taehyung yang baru saja akan keluar akan tetapi tangan Mina dengan cepat menarik jas yang digunakannya dan otomatis pria itu berhenti dan duduk kembali sambil menatap mata itu dalam.

[M] SINGULARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang