Seungwoo gusar. Jantung nya seperti berdetak dua kali lebih cepat. Dia tidak mengerti mengapa bisa begitu. Masa hanya hampir memecahkan piring yang untung saja gagal lolos dari genggaman tangannya bisa membuat jantung berdebar begitu hebat. Tiba - tiba saja ia memikirkan perempuan berpipi agak chubby yang menjadi pujaan hatinya. "Choco.."ucapnya sedikit menggantung. Dengan segera ia meletakkan piring yang telah dicuci dan berlari menuju kamar mengambil handpone yang sialnya lupa ia charger.
"Anjiirr,hape gue pake acara habis batre segala". Seungwoo menggerutu sebal. Menggeledah isi laci yang berada paling dekat dengannya, senyuman lega mengembang di wajahnya ketika ia menemukan apa yang di cari. Terburu - buru untuk segera menghubungkan dengan saklar yang berada didekat pintu, sehingga ia hampir terjungkal, yang membuatnya mengumpat.
Layar ponsel sudah menyala, menunjukkan persentase baterai ponsel yang hanya satu persen saja. Dengan cepat Seungwoo mengaktifkan data seluler nya. Dan betapa leganya dia menemukan Nama kontak Choco yang tertera di layar ponsel ,mengirim kan pesan lima menit yang lalu. Dan menemukan panggilan tak terjawab dari Choco sebanyak tiga kali.
Rasanya Seungwoo ingin berteriak. Ia melompat dan terlewat bahagia saat membaca isi pesan dari Choco. Perempuan itu menepati janji nya,dan dia tidak bisa untuk tidak menyembunyikan rasa bahagia nya itu. Otak Seungwoo sekarang mulai memikirkan langkah apa yang akan dilakukan kedepan. Merangkai - rangkai rencana untuk membuat hubungan dirinya dan Choco Official. Memikirkan nya saja sudah cukup membuat seperti orang gila yang sedang di mabuk cinta.
•••Daniel selesai mengucapkan menu yang ia dan Choco pesan pada waitress yang telah berlalu untuk mengambil pesanan mereka. Di meja sudah ada dua gelas cantik yang diisi dengan mocktail. Tidak ada rasa canggung yang dirasakan antara Daniel dan Choco. Mereka terlihat biasa saja, seperti tidak terjadi apa - apa. Menurut Daniel tidak ada yang terjadi,tapi lain halnya dengan Choco.
Jangan dipikirkan,jangan dipikirkan. Suara-suaru itu bergemuruh di otak Choco. Ia berkutat memikirkan kalimat apa yang pantas diucap untuk membuka pembicaraan. Choco mengambil keputusan untuk mengatakan semuanya setelah selesai makan. Ia takut Daniel kehilangan nafsu makan,jika dia mengungkapkan nya sekarang.
"Sini deh Curhat sama gue Cho. Jangan dipendam sendiri". Daniel ternyata memperhatikan raut muka Choco yang seperti menunggu giliran untuk sidang skripsi. "Yang mau dicurhatin mah banyak. Tapi,makan dulu yuk. Cacing - cacing diperut gue udah demo,minta diisiin makanan". Choco terkikik begitu pula dengan Daniel. Daniel tersadar satu hal,secara refleks mereka tidak memanggil dengan 'aku-kamu' lagi. Daniel tidak mempermasalah kan nya,tentu saja.
Restoran ini bisa dibilang tidak terlalu ramai. Jadi,mereka tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan makanan yang mereka pesan,dihidangkan dihadapan mereka sekarang. Choco sengaja, mengajak Daniel kesini. Ia tau restoran ini sedikit mementingkan privasi. Jadi, disetiap meja di batasi oleh sekat - sekat setinggi orang dewasa. Aroma makanan menusuk ke Indra penciuman Choco. Dia semakin menjadi lapar. Dengan segera menyantap Mango BBQ Braised Beef Short Ribs.
Waktu dengan cepat berlalu, makanan pun telah disantap tanpa sisa. Daniel menawari Choco dessert yang Choco tolak,dengan alasan sedang menghindari makanan manis. "Habis ini,gimana kalau kita mampir ke taman dekat sini. Dengar - dengar disana air mancur nya cantik." Ujar Choco,sambil membersihkan sisa makanan dibibir nya,dan mengoleskan kembali sedikit lipcream membuat nya cerah kembali.
"Ayo, sebelum kita kemalaman". Daniel bangkit untuk membayar tagihan makanan, Choco memperhatikan nya berjalan ke meja kasir. Tiba - tiba rasa gugup mulai menyerang nya kembali. "Ayo Cho, selesai kan malam ini juga. Jangan ditunda-tunda". Choco berucap pada diri sendiri, memberi semangat untuk jangan mundur lagi. Dia sudah bertekad dan itu tidak bisa ditunda lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/198464579-288-k413288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight - Han Seungwoo
Fanfiction" Ada istilah yang mengatakan....Kamu berhak memilih mencintai dia, dan dia juga berhak mencintai orang lain. Finally,itu semua karna Lo harus rela, melepaskan dia dengan orang lain ". Lisa tersenyum hangat sambil menggenggam tangan sahabatnya erat...