05

60 45 14
                                    

Choco terpaku. Menatap penuh pada novel yang ada ditangannya. Novel itu adalah favoritnya. Walaupun sudah dibaca nya berkali-kali, tak ada kata bosan untuk Choco untuk mengulangnya.

Setiap orang punya harapan tersendiri untuk kisah percintaan nya. Begitu juga dengan Choco yang menginginkan kisahnya seperti novel yang dibaca nya sekarang.

Siang menjelang sore ini, Choco ditemani oleh hangyul sedang berada di cafe tempat Yohan dan Lisa berkerja. Hangyul yang tadinya ogah-ogahan untuk sekedar menemaninya menikmati luang tersenyum lebar bahkan antusias ketika Choco bilang dia akan mentraktir.

Dan berakhirlah mereka disini. Choco yang sibuk dengan dan terhanyut dalam kisah novel yang sedang ia baca, Hangyul yang sedang menikmati WiFi gratis dan makanan gratis hasil traktiran dari Choco.

"Tumben ga sama Daniel?." Tanya Yohan yang menarik kursi dan bergabung dengan Choco dan Hangyul, membawa sepiring macaroon kesukaan Choco. "Ini gue yang traktir." Lanjutnya lagi.

"Asiqueee, rezeki anak Sholeh ini mah." Ucap Hangyul girang.

"Gini nih,  kelakuan kaum missqueen." Canda Yohan,Hangyul mengangkat bahu,tidak memperdulikannya, dan melanjutkan acara makan-makanya sendiri.

Choco memutar mata nya malas melihat kelakuan dua teman abstraknya ini, dan segera menjawab pertanyaan Yohan tadi.

"Iya.Dia sibuk latihan buat acara fakultas." Jawab Choco seadanya, meraih satu macaroon yang Yohan bawa tadi.

Yohan mengangguk, nggak berniat bertanya lebih lanjut. Biasanya Daniel dan Choco itu kayak sepasang sepatu, dimana ada Daniel pasti ada Choco. Begitu juga sebaliknya.

Hari ini entah kenapa Choco lagi  ga pengen ketemu sama Daniel , dan Daniel juga ga ada minta Choco buat nemenin dia latihan.

Entah kenapa Choco masih kepikiran kata-kata Seungwoo waktu dia main ke rumah Lisa. Ini sudah ketiga kalinya Seungwoo berbicara dengan lantang, mengatakan kalau dia menyayangi Choco. Waktu pertama kali Choco mengira Seungwoo hanya mempermainkan nya saja.

Dan menganggap perkataan sayang nya seperti Seungwoo kepada Lisa.
Kata apalagi yang paling tepat untuk mengungkapkan kalau ada seorang cowok yang mengaku menyayangi nya sebanyak tiga kali. Choco tidak bodoh dia tau itu. Bahkan teman-teman dekatnya menyebutnya tidak pekaan. Sama seperti Daniel.

Tapi dalam hati Choco menepisnya . Dia hanya berpura-pura bodoh. Dia ingin menjaga hatinya untuk Daniel, yang tidak tau sedang menjaga hatinya untuk siapa.

"Jangan kebanyakan baca Novel deh Cho. Jadi kebanyakan ngekhayal Lo. Tenang aja pangeran ganteng ga cuman ada dalam novel aja. Didunia nyata juga ada. Contohnya Lee Hangyul." Celetuk Hangyul sambil meyibakkan rambut.

Yohan yang melihatnya, memasang muka jijik berpura-pura seperti ingin muntah. Choco tersipu malu. Bukan karna perkataan Hangyul barusan. Tapi, karna dia ketahuan sedang melamun, ya walaupun dianggap sedang mengkhayal oleh Hangyul.

"Gua ga lagi nge-khayal ya." Elak Choco, menutup novelnya dan memasukkannya kedalam tas.

"Udah selesai shift Lo Han?." Tanya Choco

"Dari tadi gue disini baru Lo tanyain." Ucap Yohan berpura-pura sebal.

"Udah jam lima aja." Timpal Hangyul yang melihat arloji ditangannya,lalu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru cafe.

Tak lama kemudian, dari jauh Lisa dan Yeji datang masing-masing membawa botol air mineral yang sudah hampir habis. Lisa berlari kecil ketika melihat Choco,Yohan dan Hangyul.

Hal yang sama juga dilakukan Yeji dengan lambaian seperti anak kecil yang sudah lama tidak bertemu orang tua nya.

Jika Yeji sudah antusias seperti itu, ada saja hal yang ia sampaikan untuk jadi bahan ghibah. Menarik satu kursi dari meja sebelah dan duduk dengan santai diantara Yohan dan Hangyul.

Hold Me Tight - Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang