Sama seperti pembaca pada umumnya aku menginginkan happy ending dalam cerita kita, bahkan jika perlu tidak harus ada epilog, biarkan saja, karena cerita kita tidak akan pernah selesai.
- AsleyPenulis sudah membuat prolog untuk kisah kita, yang artinya epilog itu pasti ada.
-Vega------------------ HappyReading ------------------
-
-
-"Menurut gue, cinta itu buta. Jika dia benar-benar cinta maka dia tidak akan melihat sisi baik dan buruk dari orang tersebut, melainkan hatilah yang berbicara." Ini dia orangnya, Vega. Seseorang yang selalu berbicara tentang cinta, padahal belum pernah merasakan apa itu cinta yang sebenarnya.
Zevrandino Vega Putra.
Lelaki itu memang sangat nakal, minat belajarnya sangat sedikit dia lebih suka menghabiskan waktunya di luar sekolah, Vega sangat benci dengan aturan, sekolah ini penuh dengan peraturan Vega tidak menyukai itu semua.Teman-temannya hanya manggut-manggut menyetujui ucapan Vega tadi.
"Kalo begitu, lo liat dia, kan?" Lionel, pria itu menunjuk sosok gadis yang baru saja keluar dari mobil mewahnya, dengan dua bodyguard yang sedia mengulurkan tangannya membantu gadis tersebut berjalan.
"Udah kaya tuan putri dari kerajaan Bikini Bottom aja," komentar Lionel. Melihat gadis tersebut diperlakukan selayaknya tuan putri yang kemana-mana bersama dengan pengawalnya.
Kini semua mata tertuju pada sosok gadis tadi, rasanya sangat berlebihan bukan? Ke sekolah dikawal oleh dua Bodyguard. Sampai akhirnya mereka tahu jika gadis tersebut tidak bisa melihat, ketika salah satu Bodyguard memberikan sebuah tongkat untuknya berjalan.
"Pantesan dikawal, taunya gabisa liat."
Bisikan dari mulut ke mulut itu mulai menyebar sampai ke seluruh murid yang ada di sekolah tersebut, seketika sekolah pun menjadi ramai dengan berita bahwa sekolah mereka kedatangan murid baru. Lebih istimewanya lagi, murid ini berbeda dari yang lainnya sudah dipastikan dia bukan dari keluarga yang sembarangan menimang keadaan fisik gadis tersebut yang kurang memungkinkan untuk masuk ke sekolah ini.
"Dia gak bisa liat karna dia buta, coba lo buktiin ke gue kalo istilah 'cinta itu buta' memang benar adanya." Tantangan itu diberikan oleh Lionel kepada Vega, tentunya ini hanya lelucon. Tetapi ntah mengapa tiba-tiba Vega sedikit tertarik dengan tantangan tersebut, Vega diam sebentar untuk memikirkannya. Sudut bibirnya sedikit terangkat ketika matanya menangkap sosok gadis berkacamata hitam itu, Vega mengangguk kecil.
"Siapa takut. Gue pasti bisa buat dia jatuh cinta sama gue," ucap Vega dengan yakin.
"Nggak usah main-main, Ga." Revo memberi peringatan kepada Vega agar tidak secepat itu mengambil keputusan bodoh ini.
"Gue serius," ucap Vega, kali ini lebih tegas.
Vega beranjak dari warung yang biasa mereka jadikan sebagai tempat nongkrong sebelum bel sekolah masuk, dia segera bergegas untuk melihat lebih dekat, anak baru tadi.
Lionel dan Revo saling tatap dengan penuh tanda tanya, keduanya heran dengan tingkah Vega yang secara tiba-tiba itu. Lionel tidak berpikir bahwa Vega akan menganggap ucapannya dengan serius, padahal sebelumnya Lionel hanya bercanda.
Lantas apakah yang terjadi selanjutnya?
Apakah Vega berhasil menaklukkan gadis yang dimaksud atau Vega akan menyerah? Ikuti terus ceritanya hingga akhir yaa!___________________*-*___________________
Halo guys!! Terima kasih sudah mau mampir yaa😍
Jangan lupa follow untuk yang belum follow yaa, karna bakal ada beberapa part yang sengaja diprivat.
Gimana dengan pembukaannya?
Oh iya, ini cerita kedua aku ya semoga kali ini hasilnya lebih baik dari karya pertama. Dan sebelumnya aku minta maaf ya semisal banyak kekurangan dari cerita ini karna aku sendiri masih banyak belajar.
Stay tuned dan mohon dukungannya yaa🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Graduation
Ficção AdolescenteSebuah tragedi yang menyebabkan seorang gadis menjuluki hari perpisahan sekolahnya sebagai 'Bad Graduation' Kira-kira apa yah, yang membuatnya memberi julukan seperti itu? Ketika gadis buta dengan keangkuhannya dipertemukan dengan sosok lelaki yan...