05. Mama Izinin lea

5 2 0
                                    

“Bang lo mau kemana?”ucap habibi saat melihat kakaknya memasukkan baju-baju di dalam kopor.

“Pergi”

“Bang lo mau kemana?”ucap habibi sambil menahan tangan heru yang sedang memasukkan baju-bajunya dengan cepat.

“Huft, lo jugain bunda sama sabi,besok subuh abang mau ke bandara,gue mau ke london,gue udah siapin semuanya”ucap heru sendu.

“Lo jangan tinggalin gue”ucap Habibi sambil memeluk heru.

“Ih lo gak malu peluk gue apa kata Lea ntar”ucap heru sambil terkekeh,walaupun begitu dia tetap sedih akan meninggalkan adiknya yang manja ini.

“pokoknya lo gak boleh pergi”ucap habibi sambil membongkar kembali pakaian heru.

“Gue harus gimana,gue di jodohin sama orang yang bahkan gue gak tau”ucap heru dengan air mata yang mengalir,dia benar-benar tidak habis pikir dengan abinya, setelah abinya menghina dan membuat kekasihnya pergi darinya, sekarang lelaki paruh baya itu mau menikahkannya dengan wanita yang lain,lukanya masih menganga lebar abinya malah menabur garam.

“Gue mau pergi lo jangan kasih tau bunda,lo adek gue yang gue sayang, lo harus jangain bunda,sabi dan ingat lo jangan sakitin lea,lo ngerti?”ucap heru sambil memasukkan kembali pakaiannya.

“Tapi..”

“udah lo jangan nangis cengeng banget, lo harus ingat pesan dari gue! kalau lo sayang sama Lea lo harus perjuangin dan jangan pernah lo bawa dia kerumah apalagi ketemu sama abi,atau lo bakal bernasib kayak gue”ucapnya sambil menatap wajah adiknya yang berderai air mata itu.

“lo Kapan balik?”tanya habibi.

“enggak tau,gue mau cari cewek bule di london”ucap heru sambil terkekeh sontak membuat habibi ikut tertawa.

Malam itu habibi tidur di kamar heru dia tak mau melewatkan kesempatan terakhir bersama kakaknya.

“lo mau buat apa di sana?”tanya habibi saat melihat kakaknya itu belum tertidur.

“Gue mau lanjut kuliah di sana,tapi tanpa sepengetahuan abi sama bunda kalau abi tau pasti dia bakal di paksa buat nikah dulu baru gue boleh kesana,gue gak mau nikah sekalian.”ucap heru sambil menatap langit-langit kamarnya.

“lo gak do'a ya buat di jodohin sama mbak Nabila?”ucap habibi polos. Pasalnya kemarin kakaknya itu mengatakan padanya agar berdo'a agar dijodohkan dengan Lea.

“setiap saat gue ber'doa agar abi bisa nerima Nabila, tapi abi terlalu keras pedahal gue pasti bisa didik Nabila buat pakai hijab kayak yang abi harapkan,abi gak mau terima Nabil karena latar belakang keluarganya.Abi pengennya dengan keluarga yang sepadan”ucap heru sendu,mengingat senyuman terakhir Nabila saat mereka memilih untuk saling melepaskan,Nabila sangat terluka dengan perkataan abinya.

“Apa gue juga akan kayak lo?”ucap habibi sendu.

“Enggak! gue percaya lo gak akan kayak gue”ucap heru dengan penuh kekhwatiran, dia tidak ingin habibi merasakan hal yang sama.

****
Gadis itu memasuki kantin dengan ceria matanya menangkap seseorang yang sudah membuatnya bahagia beberapa hari ini.semenjak peristiwa di kamar itu lea merasa habibi jadi baik dan tidak kasar lagi,saat lea masih berkurung di dalam rumah habibi selalu datang dengan beberapa barang,entah itu bunga,coklat ataupun boneka.Sedikit berlebihan tapi habibi suka ketika lea tersenyum senang.

“Habibiiiiii”ucap Lea senang saat melihat Habibi duduk di kantin bersama teman-temannya.

“lo udah sehat”ucap habibi senang saat melihat Lea, gadis itu tidak pergi kesekolah selama satu minggu karena menunggu masa menstruasinya selesai.Mamanya bahkan pergi kesekolah untuk meminta izin untuk lea,gadis itu benar-benar malu jika ketahuan.

Cerita kita (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang