prolog

64 28 55
                                    

"apakah kau mengenal pria itu?.. dia selalu bersikap dingin terhadap semua orang!." Ucap seorang wanita yang sedang duduk di perpustakaan dengan temennya yang bernama Miya. Hari adalah murid pindahan beberapa hari yang lalu, iya terkenal dengan visual nya yang cantik dan pintar, Tidak heran jika banyak yang ingin berteman akrab dengan nya.

"Siapa maksudmu??." Tanya Miya penasaran. Hari pun menujuk seseorang pria yang sedang duduk sendiri dan terlihat sangat pendiam namun kejam.

"Ho'oh..! Dia adalah siswa songong. Namanya haru, dia terkenal dengan sikap nya yang sangat dingin dan arogan. Tidak satu pun siswa atau siswi disini yang berani untuk berteman dengan akrab dengan nya. Walaupun sikap nya seperti itu. Bukankah dia sangat tampan jika di lihat.. aissssss.... Kau tau, semua gadis menyukai nya!." Jelas Miya, yang terlihat tersenyum sendiri saat melihat haru.

Melihat Miya yang terlihat sedikit aneh saat melihat pria itu, hari pun langsung memukul wajah Miya dengan buku yang lumayan teba, hingga membuat Miya terkejut. "Jangan bilang kau juga tertarik dengan pria itu??." Ucap hari dengan membuang muka.

"Kenapa tidak?? Bukan kah dia sangat tampan jika dilihat lebih lama seperti ini?." Ucap Miya mengkerut kan keningnya.

"Hey....!!! Bagaimana bisa kau menyukai pria sejenis dia. Aku saja muak melihat tingkah nya yang begitu dingin." Menatap Miya Aneh.

"Cinta itu buta Ri, dan cinta itu datang dengan sendirinya!." Jelas Miya. " Dan walaupun sifatnya Sangat buruk, tapi kita kan tidak tahu sikap asli nya seperti apa!." Timpal Miya menatap tajam hari.

"Ya! Ya! Baiklah.., aku mengerti dengan ucapan mu." Ucap hari dengan membuang muka.

🎀 *** 🎀
"Cobalah lihat haru. Bukankah dia sangat keren?." Bisik seorang gadis Kepada temannya, yang berhenti melangkah kan kaki nya saat haru melewati lorong kelas.

"Kau benar sekali!!!." Ucap temannya menatap haru kagum.

Hari dan Miya yang menatap Haru dari jauh dan berada di kerumunan siswi yang lain. Membuat suasana semakin berhimpitan bahkan udara saja tidak akan masuk, jika semakin lama semakin banyak siswa yang berdatangan, akan terjadi sesuatu yang berbahaya menimpa hari dan benar saja Tiba-tiba hari merasakan sesak di dadanya."A-ah!!." Decih hari pelan.

Sesungguhnya hari mengalami asma. Sejak dari kecil iya sudah mengalaminya, iya di larang untuk berada di dalam kerumunan karena udara yang masuk sangat lah sedikit.

"Hari!! Kau baik-baik saja kan?? Apa yang terjadi dengan mu??." Tanya Miya panik.

Tidak ada respon yang di berikan Oleh nya, dan tubuhnya mulai kaku. Bahkan sekarang ini sesak nya semakin keras. Hingga membuat orang yang berada di sekitar nya kaget, bahkan berteriak.

"Hari!!." Teriak Miya .

Beberapa orang yang berada di dekatnya menghindar, dan mentapnya tanpa membantu. "Dia asma!" Ucap seorang pria. "Beri ruang biar dia bisa bernafas." timpal pria itu.

Tidak disangka ternyata itu adalah haru, semua orang kaget karena baru kali ini haru berbicara banyak dan menunjukkan rasa pedulinya kepada orang lain. "Apakah kalian tidak punya telinga! Aku bilang beri dia ruang agar bisa mendapatkan udara!." Teriak Haru.

Satu persatu dari siswa tersebut pergi, menuju kelasnya masing-masing, mengingat lorongan kelas itu lumayan sempit karena berada di lantai atas maka semakin sedikit juga udara yang masuk jika berkumpul seperti ini.

Dengan cepat haru membuka semua jendela lorong agar udara dapat masuk."Seharusnya dia membawa obat Asma nya!." Menatap hari.

"Entahlah! Aku juga tidak tahu! Aku juga tidak tahu bahwa dia memiliki penyakit asma, dia tidak menceritakan nya sama sekali tentang ini!." Jelas Miya panik.

I can be loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang