Bucin nya haru

39 26 26
                                    

Terdengar suara percikan air dari atap rumah, semakin lama semakin deras. Malam ini hujan turun. Tidak ada yang bisa dilakukan jika seperti ini. Hari merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memainkan handphone.

Kling

Suara notifikasi pesan grup masuk. Disana tertulis "Bucin nya haru" . Grup ini dibuat oleh Miya. Ada pun peraturan grup yang tertulis, yakin khusus buat bucinnya hari, cinta haru, sayangi haru,bagi bagi foto dan video haru.

Hari tersenyum saat melihat peraturan grup yang di buat, tidak hanya itu peserta Grup nya pun banyak melebihi enam ratus orang dan semuanya rata rata dari sekolah SMA negeri 01 Jakarta barat, dari kelas 10 sampai kakak kelas pun ada. Bahkan ikon grup nya pun foto haru.

                                                "    Bucin nya haru '

+62xxxxxxxxx : Intro. @Hari , pasti anak baru yang di gendong kemarin sama haru ya  kan?               
                                                
+62xxxxxxxxx: mengsad memang!(emot sedih)

Miya.         : @hari! Maklum banyak yang berminat jadi istrinya haru.. wkwkwk. Mereka hanya iri saja.
                                                  Hari left       

"Bucin nya haru! Hahahaha!! Tentu tidak! Aku bukanlah bucinnya pria es itu! Cih melihat wajah nya saja aku tidak Sudi" batin Hari. Kemudian melemparkan handphone nya di kasur.

Iya melihat langit langit dinding sambil tersenyum tipis. Sedikit demi sedikit memejamkan mata hingga tertidur.
                                                                  ***
Memejamkan mata dengan angin yang berhembus kencang disertai dengan hujan Yang menambahkan dingin nya suasana. Perlahan lahan Haru membuka matanya. dari atas balkon iya dapat melihat pemandangan di malam hari. Satu persatu cahaya dari setiap rumah gedung dan toko mulai padam.

"Haru!" Panggil seseorang pria yang bersuara berat."ada yang harus ayah katakan pada mu, temui ayah di ruang keluarga sekarang"

Haru pun membalikkan badan dan  melihat ayah nya."Aku ingin tidur! Sebaiknya jangan menganggu ku!"

"Jangan melawan perintah ayah mu sendiri haru!" Ucap ayahnya haru yang bernama Tuan Edwin firdaus seorang CEO terkaya di dalam negeri maupun di luar negri. Beberapa cabang perusahaan yang dipimpin hingga membuat dirinya ternama dimana mana.

"Aku tidak perduli!" Ucap singkat haru.

"Haru!!!" Teriak Tuan Edwin.

Mendengar teriakkan itu haru langsung membuang nafas panjang beberapa kali. Ayahnya mengerti apa yang iya lakukan sekarang ini, dan sering kali melihat haru melakukan hal yang sama."maaf! Ayah tidak bermaksud untuk--"

"Keluar!" Ucap haru sambil menujuk pintu kamar. Kemudian membelakangi Ayahnya sendiri.

"Ba-baiklah! Tapi kau harus temui ayah di bawah, Ada banyak hal yang harus ayah bicarakan kepada mu!"

Tidak ada respon yang di berikan oleh haru. Bahkan melihat ayah nya saja Tidak. Saat ayah nya keluar dari kamar, Haru melihatnya. Berjalan menuju arah pintu sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana kiri dan kanan hingga menambah kesan cool bagi siapa yang melihatnya.

"Bagaimana? Apakah dia akan turun dari lantai atas atau tidak?" Tanya seorang laki laki yang semuran dengan Tuan Edwin firdaus. Di samping nya ada seorang perempuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Sumi.

   "Aku yakin Sebentar lagi dia pasti akan keluar! Kita tunggu saja!" Ucap Edwin tersenyum lepas.

Tak.. tak.. tak..

Terdengar suara yang turun dari lantai atas. Dengan serentak Mereka bertiga pun melihat arah suara nya, ternyata itu adalah haru. Tergambar rasa bahagia saat melihat haru turun dari atas untuk menemui mereka.

"Aissssss..., Ayahh itu haru!" Ucap pelan Sumi yang tersenyum gembira.

"Iya iya!" Jawab ayahnya Yang bernama Lim Suyono.

Baru saja haru datang mendekati mereka, tiba-tiba saja Sumi beranjak dari tempat duduk nya dan merangkul tangan haru. Membuat haru sedikit tidak nyaman. Berbeda dengan ayahnya dan Lim Suyono tersenyum lebar saat melihat kedekatan mereka.

"Apa yang ingin kalian bicara? Cepatlah waktu ku tidak banyak!" Ucap haru.

"Sebaiknya kau duduk dulu haru! Tidak sopan jika berbicara sambil berdiri seperti itu dengan kami!" Jawab Lim Suyono.

"Lantas! Apakah ini yang di namakan sopan?" Ucap haru." Merangkul tangan seorang pria tanpa izin, apakah itu perbuatan yang sopan?" Timpalnya sekali lagi.

Mendengar ucapan dari haru. Ayahnya Sumi pun berdehem dan memberikan Kode kepada Sumi agar melepaskan rangkulannya dari haru.

"Sumi!! Lepaskan!!" Bisiknya.

"Cih!" Sumi pun melepaskan rangkulannya dari haru, lalu berjalan sambil menghentakkan kaki nya kelantai menuju sofa.

"Ma-maafkan, sifat anak saya Tuan Edwin! Mungkin Sumi terlalu bersemangat, hingga melakukan hal seperti itu kepada haru, putra mu!" Ucap Lim Suyono.

"Hahaha! tidak masalah namanya jug--"

"Harusnya Paman mendidik anak nya dengan baik, jika sikap nya seperti ini mana mungkin ada seorang pria yang ingin berteman akrab dengan nya" Potong Haru." Hanya itu kan? Baiklah!"  Setelah mengucapkan itu haru pun naik lagi keatas menuju Kamarnya.

"Haru!!" Teriak Tuan Edwin firdaus. Tidak ada respon yang haru Ucapkan bahkan iya terus  melanjutkan langkah kaki nya.
Perasaan tidak enak dan malu yang di alami oleh kedua pria tua ini atas kelakuan dan ucap haru yang begitu merusak mental dan mood mereka.

"Ma- maafkan, sikap putra ku yang--"

"Tidak Masalah, dia berkata benar. Baiklah jika begitu aku Dan Sumi pamit untuk pulang, karena  hujan nya sudah reda, dan mengingat besok Sumi harus bersekolah, takutnya dia kesiangan!" Menatap Edwin tersenyum.

"Ba-baiklah..., Jika seperti itu! Hati-hati di jalan, dan saya sangat minta maaf atas sikap putra saya tadi" Jawab Edwin.

"Ah-!, Tidak perlu meminta maaf. Seharusnya kami yang minta maaf atas kelakuan putri ku yang tidak sopan terhadap anak mu tadi! baiklah kami pulang dulu. Ayo Sumi!"

"Baiklah"

Lim Suyono dan Sumi pun mulai melangkah kan kaki nya keluar Rumah. Dari atap balkon haru melihat kepergian mereka tanpa ekspresi wajah sedikit pun. Kemudian mengalihkan pandangannya ke langit langit malam.


JANGAN lupa vote, ikuti dan komen my❤️.
Untuk mendapatkan cerita yang lebih menarik lagi

I can be loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang