media sosial

26 22 16
                                    

"Kau aman!" Ucap haru.

Kemudian hari melepaskan pelukannya dari haru. Secara tidak sadar tangan haru menghapus lembut air mata hari, sebelumnya iya tidak ingin melakukan hal itu, tapi tangannya tiba tiba bergerak sendiri.

"Haru!!" Teriak Sumi yang merasa amarah nya terpancing oleh sifat haru kepada gadis baru itu.

Haru terkejut mendengar teriakkan Sumi, iya pun langsung menaruh tangannya ke kantong celana kiri dan kanan.

Memejamkan mata, menarik nafas panjang dan mengeluarkan nya pelan pelan. Setelah itu berbalik arah melihat Sumi.

"Perbuatan mu sungguh sangat kelewatan batas! Aku akan melaporkan ini kekepala sekolah dan guru BK! Aku yakin tindakan mu yang buruk ini akan membuat mu pindah dan di keluarkan dari sekolah ini" ancam haru.

Mendengar ancaman yang di berikan oleh haru , Sumi dan yang lainnya pun kaget.

"Ha-haru!, Jangan lakukan itu! Ji-jika kami di keluarkan dari sekolah ini! Bagaimana kami bisa bersekolah lagi?!" Gelagap Yanti.

"Aku tidak perduli!" Ucap haru menatap
tajam Sumi dan yang lainnya.

"Sumi! Bagaimana ini?? Ini semuanya rencana mu! Jika kami benar-benar di keluarkan dari sekolah, kami tidak tau akan bersekolah dimana lagi?" Bisik Nia.

"Ha-haru! Aku min-minta maaf! Aku
tidak bermaksud untuk menyakiti nya. Aku hanya ingin memberikan gadis ini pelajaran saja! Karena dia sudah berani-berani nya merebut perhatian mu dari ku! Aku cemburu haru!!  Kenapa kau sebegitu perhatian nya dengan gadis itu? Sedangkan dengan ku? Kau seakan akan membenci ku? Kenapa?"  Ucap Sumi Yang mulai mengenakan air matanya.

"Aku tidak menyukai mu! Itulah alasannya!" Ucap singkat haru.

Sumi pun langsung merunduk kemudian menangis."kenapa?" Menatap haru sedih.

"Kau pasti tau apa alasannya!" Setelah mengucapkan itu haru pun pergi meninggalkan Sumi dan yang lainnya.

Tidak lupa dengan hari, sekarang ini tangan nya memegang tangan erat hari.
Tepat pada waktu istirahat pertama, semua siswa-siswi melihat itu bahkan kaget. Dari beberapa siswa ada yang merekam kejadian ini dan mengunggahnya di media sosial, baru beberapa menit di unggah sudah ada seribu orang yang menyukai nya hingga firal di media massa.

Ayah Sumi dan haru pun melihat itu dari media sosial yang di bagikan."apa ini??" Teriak Tuan Edwin firdaus geram. Tidak lama kemudian Lim Suyono pun datang di ruangan CEO untuk memberi tahukan berita itu dengan membawa handphone nya.

"Aku tidak percaya sifat putramu bisa seperti ini! Aku tidak tau bagaimana perasaan putri ku jika melihat kejadian ini secara langsung di sekolah!" Menatap Tuan Edwin firdaus.

"Lim? Kau jangan salah paham dulu! Mungkin ini hanyalah editan saja. Kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi!" Jelas Tuan Edwin firdaus.

"Bukan kah ini sudah cukup jelas?! Mulai sekarang perjodohan antara putramu dan putri ku Sumi aku batalkan!  Seharusnya dari awal aku membatalkan perjodohan ini!" Setelah mengucapkan itu Lim Suyono pun pergi.

"Ta-tapi!!! Aisssss.... Dasar anak itu!!" Ucap Tuan Edwin firdaus.

                                     ***
Dari sepanjang perjalanan menuju rumah BK mereka masih perpegangan tangan, tidak perduli semua orang ingin berkata hal yang bodoh dan Aneh tentang mereka.

"Aigooo!! Bukankah itu hari? Dan- dan haru? Lihatlah tangan mereka" teriak Miya yang melihat mereka dari kejauhan.

"Kau benar!" Ucap singkat Riska.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"I don't know!" Setelah mengucapkan itu Riska pun pergi.

"Aissssss....., Ada apa dengan nya?" Ucap Miya.

   Sesampainya mereka keruangan BK, disana sudah ada pak Coki. Pak Coki adalah salah satu guru tergalak di sekolah SMA negeri 01 Jakarta, tidak heran jika iya menjadi guru BK.

"Ada apa dengan pakaian Kalian?" Tanya pak coki binggung.

"Ayo ceritakan lah!!" Menatap Hari.

"Ja-Ja-jadi..........."   Hari pun menjelaskan semuanya kepada pak coki. Dengan singkat padat dan jelas pak coki mengerti inti dari permasalahan nya, kemudian menyuruh salah satu murid yang kebetulan melewati ruang BK untuk memanggil Sumi dan yang lainnya.

Tidak lama kemudian Sumi dan ke-tiga temannya datang. Rasa takut pun kini menghantui mereka terkecuali Sumi, mengingat Sumi adalah anak orang kaya jadi iya sangat mudah untuk pindah  ke sekolah di mana saja. Tapi jika dengan ke-tiga temannya tidak. Mereka bukanlah orang kaya dan juga bukanlah orang miskin, hidup apa adanya dan serba ada.

"Apakah benar kalian membuli hari? Dengan memberikan tepung dan telur busuk?" Tanya Pak coki.

"Be-Be-benar pak!" Gugup Sumi sambil merindukan Kepalanya.

Mendengar perkataan dari Sumi, pak Coki pun langsung berdiri dengan menaruh kedua tangannya kebelakang pinggang.

"Apakah sekolah ini ada mengajarkan anak murid untuk membuli? Kalian sungguh sangat keterlaluan!" Teriak pak coki di hadapan Sumi dan ke-tiga temannya, hingga mereka kaget.

"Kami mi-minta maaf pak!!" Ucap Nia spontan.

"Saran saya! Murid seperti mereka harus di hukum seberat beratnya, jika semua orang tau tentang kasus pembulian ini. Aku yakin di tahun berikutnya tidak akan ada orang tua siswa untuk memasukkan anaknya untuk bersekolah disini!" Ucap haru.

"Jangan!" Ucap Yanti.

"Bagaimana jika di keluarkan saja dari sekolah ini! Takutnya mereka akan mengulangi hal yang sama!" Ucap haru.

"Tidak! Kami berjanji tidak akan mengulangi hal yang seperti ini! Aku Mohon jangan keluarkan kami dari sekolah ini!"sambung Mino Raiola.

"Diamm!!!!!!" Teriak pak coki  Hingga membuat mereka kaget.

Tiba tiba Haru langsung pergi dari ruangan itu tanpa sebab yang Jelas. Melihat dari luar sekolah tidak ada siswa atau siswi yang berkeliaran. Haru langsung memegang dadanya.

"Ini benar-benar sakit!" Batin haru.

Dengan cepat iya melangkah kan kaki nya menuju toilet. Sesungguhnya iya tidak pernah merasakan rasa sesakit ini bertahun tahun.baru kali ini iya merasakan nya. Sesampainya di toilet Haru pun menggambil obat dari dalam kantong celana kanan untung saja dia selalu menaruhnya di kantong celana tidak di dalam tas.

Jangan lupa vote dan ikuti ❤️ .
Agar bisa mendapatkan cerita yang lebih menarik lagi.
Happy ending~~

I can be loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang