di balik helm

39 23 52
                                    

Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Didepan kaca gadis cantik yang  berurai panjang tengah menyisir rambut nya. Dengan beberapa Sentuhan lipstik berwarna merah muda menambah kesan sempurna untuk styal nya hari ini.

"Sudah siap" ucap Hari." Eung! Masih ada yang kurang!" Timpal nya, lalu mengambil botol minyak wangi dan menyemprotkan nya keleher, dan pelipis  tangan."oke!"

Setelah mengucapkan itu iya pun pergi dengan semangat. Di tengah perjalanan hari melihat sebuah bus yang baru saja melintasi halte. Bukannya mengejar bus itu. hari malah terdiam, mengangakan mulut nya serta membulatkan matanya. Ketika sudah sedikit jauh jaraknya dengan bus tersebut, hari langsung menggelengkan kepalanya.

"Heyyyyy!!!!" Teriak hari, sambil berlari." Heyy!! Berhentilah!!".

Semakin lama bus itu semakin jauh dari nya, iya tidak sanggup untuk mengejar bus itu lagi. Berkeringat dingin, jantung yang mulai berdetak kencang. Tiba-tiba asma nya kambuh kembali. Dengan cepat hari menggambil obat asma di dalam tasnya, setelah beberapa detik asamnya pun menghilang.

"Aissssss..., Jika begini caranya aku bisa terlambat" Rintih  Hari, Sambil memanyun dan mengkerut kan keningnya." Ahhhh!!! Apa yang harus aku lakukan sekarang ini!!" Teriak Hari.

Dari kejauhan hari mendengar suara motor. Tanpa basa basi iya langsung menghalangi pengguna sepeda motor itu tanpa rasa malu sedikit pun.

Dengan menggunakan helm hitam dan baju seragam sekolah yang sama dengan wanita itu. Iya pun berhenti tepat di hadapannya.

"Bo-boleh kah aku menumpang dengan mu! Aku mohon!!" Ucap hari. Sesungguhnya hari tidak tau dengan siapa iya berbicara. Masa bodoh apa yang iya lakukan hari ini yang terpenting iya tidak terlambat untuk masuk sekolah.

Tidak ada jawaban dari orang tersebut." Aku mohon berilah aku tumpangan, aku ketinggalan bus.. dan hari ini aku ada persentasi sekolah.lagi pula seragam kita sama bukan? Seharusnya sesama murid SMA negeri JKT harus saling tolong menolong, plis beri aku tumpangan untuk hari ini!"  Ucap Hari.

Dan hasilnya pun tetap sama tidak ada jawaban dari penggunaan motor tersebut, malahan iya sesekali menggaskan motor nya, dan ingin berniat pergi, namun di halangi oleh hari yang selalu merentangkan tangannya agar tidak bisa melanjutkan perjalanan nya.

"Aku mohon!!!" Rintis hari.

"Naiklah" ucap pria itu yang baru saja membuka suara nya.

"Ha?"  Menatap pria itu kaget."sungguh?"

"Cepatlah!"

"Aissssss..., Terimakasih!!"  Ucap hari yang terlihat tersenyum bahagia bahkan sampai melompat lompat beberapa kali, Setelah itu hari pun  langsung menaiki motor itu.
Baru saja pria ini membuka mulut agar jangan memeluk nya dari belakang, hari malah melakukannya.

Baru saja pria ini membuka mulut agar jangan memeluk nya dari belakang, hari malah melakukannya.

"Ayo jalan!" Ucap hari dengan semangat.

"Ehmm" pria itu berdehem, kemudian menjalankan motor nya.

Suasana sedikit canggung, tidak ada yang berani membuka suara. Hari pun berdehem lalu membuka suara ."Apakah kita pernah bertemu? Siapa nama mu?"

Tidak ada jawaban dari pria itu, fokus mengendarai motor tanpa menghiraukan perkataan dari gadis ini.

"Dia sombong sekali! Bahkan menjawab perkataan ku saja tidak! Apakah mungkin aku salah bicara" batin Hari.

"Ak--"

"Diam saja jangan banyak bicara" ucap pria tersebut sambil melihatnya, kemudian mengalihkan pandangan nya kembali.

"Aissssss! Sifat nya mengingat kan ku kepada murid sekelas ku yang bernama haru"ucapnya pelan.

Mendengar perkataan dari gadis ini, iya pun sedikit memelankan kelajuan motornya"Apa kata mu?"

"Kau tau sikap mu mirip sekali dengan siswa bernama haru!! Aisss... Aku tidak suka melihat nya, dia sangat sombong, angkuh, kejam dan dingin! Sama seperti mu sekarang ini! Tidak banyak bicara" ucap bibir polos hari.

Pria itu pun kembali berdehem keras kemudian melajukan motornya seperti biasanya.

Tiba di gerbang sekolah semua siswa dan siswi kaget melihat mereka yang begitu dekat. Hari yang masih terlihat memeluk pria itu dengan erat tidak merasa terganggu sedikit pun dengan tatapan para gadis tersebut.

"Bu-bu-bukan kah itu haru??" Tanya seorang siswa Kepada teman disampingnya.

"Hemm...., Itu haru! Aku tidak percaya dia sedekat itu dengan anak baru itu! Ahhhhhh!! Aku iri!!!!!" Teriaknya keras.

Pria itu pun berhenti di parkiran khusus motor, Dan hari pun turun dari motor sambil merapikan rambut nya yang terlihat berantakan. Pria itu pun langsung membuka helm nya dan ternyata itu adalah haru.

"Terimakasih untuk tumpangan nya! Jika tidak ada kau, aku pasti sudah terlambat tadi!" Ucap hari  yang masih sibuk dengan rambutnya tanpa melihat lawan bicaranya sekarang ini.

Haru pun turun dari atas motor tanpa menjawab Ucapan dari hari, kemudian pergi meninggalkan gadis itu yang masih terlihat sibuk menata rambutnya. Merasa rambutnya sudah rapi Hari pun melihat Motor disampingnya guna mengetahui wajah di balik helm. Karena di sepanjang perjalanan tadi hari Sangatlah penasaran dengan pria itu.

"Di! Dimana pria itu?" Ucap hari bingung. Ketika iya mengalihkan pandangannya ke depan, hari hanya melihat belakang Tubuh pria itu yang tengah berjalan dengan memasukkan kedua tangannya dikantong celana kiri dan kanan. Tanpa pikir panjang hari pun mengejarnya tersebut.

"Heyyyy!! Berhentilah!!!" Teriak hari.
Pria itu tidak memperdulikan teriakan itu, iya masih melanjutkan langkah kaki.

"heyyyyy!!!" Teriak kembali hari.
Ketika jarak nya sudah lumayan dekat dengan pria itu, hari pun langsung memotong jalannya, sambil mengarahkan tangan lima jari di hadapan pria tersebut. Hari masih tidak melihat Siapa pria yang iya hadang.

Terlalu banyak berlari membut nya sedikit lemas, sehingga iya melihat arah bawah untuk mengatur detak jantung nya yang masih berdenyut kencang. Sedikit demi sedikit hari pun mengagat wajahnya.

Bulatan mata besar dan mulut sedang terbuka saat melihat wajah pria yang mau menumpangi nya tadi, kini wajahnya sudah jelas bahwa dia adalah haru.

Selamat membaca. 
Jangan lupa vote, ikuti, agar Mimin nya semangat untuk melanjutkan part selanjutnya ❤️

I can be loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang