Maaf

21 7 3
                                    

Hai, hanya ingin berujar.
Aku sudah berusaha.
Belajar, belajar, belajar.
Apabila aku gagal nanti, tak apa ya?

Apakah masih ada maaf untuk ku?
Apa hadirku tetap diterima?
Dibutuhkan? Atau aku akan diabaikan?
Menjadi yang terbuang?

Baru ku sadari,
berusaha bukan karena keinginan sendiri,
melainkan hanya atas dasar balas budi
tidak cukup untuk meningkatkan motivasi,
alih-alih merasa lebih bersemangat,
Aku malah terbebani.

Ini salahku diawal karena menyanggupi.
Tetapi bukannya bertanggung jawab dengan sepenuh hati, aku malah terus lari.
Tak tahu malu, tak tahu diri.
Bermain-main, seakan pertarungan di depan bukanlah hal penting.

Maaf, untuk kelalaianku sejauh ini.
Maaf, untuk hadirku yang tidak berguna.
Maaf, untuk diriku yang terlalu menyepelekan.
Maaf, untuk harapan kalian, yang mungkin akan aku jatuhkan.

Maaf, aku bukan orang yang bisa diandalkan,
Apa lagi dibanggakan.
Maaf, tidak memberi tahu diawal untuk tidak berharap banyak.
Maaf, untuk kepercayaan kalian yang aku sia-siakan.
Maaf, besok sudah hari pertarungan, tetapi aku masih saja membuang-buang waktu untuk mengetik hal tak berguna, bukannya belajar dan berlarian mengejar ketertinggalan.

Sza,
Maafkan aku

21.08.21

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang