dua belass

743 42 0
                                    

"tenang ya sha, ini ujian yang di kasih tuhan buat kamu. karena tuhan tau kalau kamu itu kuat" bisik samuel pada shasa

"Sam, aku jahat ya. Aku ga bisa jaga dia" ucap Shasa lirih dengan suara bergetar menahan tangis

Samuel pun melepaskan pelukannya kemudian mentap kedua mata Shasa, kemudian dia mengusap pipi Shasa yang mulai basah karena air matanya

"Udah, jangan nangis. Kamu kalau nangis tambah cantik, tapi aku ga suka kalau kamu nangis" ucap samuel

"Sekarang kamu tidur aja yah, istirahat. Aku jagain kamu kok" ucap Samuel, sembari membaringkan tubuh shasa

Shasa pun mulai menutup matanya ketika dia merasakan elusan pada kepalanya, setelah dia tertidur pulas Samuel kembali ke teman-teman nya

"Gimana? Udah tidur?" Tanya aiden

"Udah, jadi gimana?" Ucap Samuel

"Gini, tadi kita lihat Sarah sama temennya seret Shasa. Pas kita ikutin kita malah kehilangan jejak nya" ucap Karin

"Udah fiks ini mah, Sarah pelakunya" ucap Aldi

"Tapi kita ga punya bukti kuat kalau Sarah emang pelakunya, kalau lun Shasa di jadiin bukti pasti gaada yang percaya". Ucap Raden

"Ck, udah lu nikahin Shasa aja udah Sam" ucap Faisal

"Mereka beda agama tolol" ucap kevin, altha, Aldi, Aiden, dan Raden kompak

"Iya juga ya, mending si Shasa sama Kevin aja gimana?" Usul Faisal

"Punya nyawa berapa lu anjing?" Tanya Samuel

"Hehe engga ko Sam, bercanda doang kok" ucap Aldi

"Tapi ada bener nya juga Sam, kita semua juga belum tentu bisa jaga Shasa setiap waktu" ucap Kevin

"Iya bener kata Kevin, apalagi kalau Shasa lagi sendiri. Mau itu di rumah atau di luar rumah, kecuali ya ada yang jaga dia" lanjut Aldi

"Gua bisa kok, gua bisa nginep di rumah Shasa" ujar Samuel

"Tanpa ada hubungan? Pen di grebek lu?" Ucap Aiden

"Ck, jangan berisik bisa ga? Nih rumah sakit bukan hutan" ucap Karin ketus

"Iya deh iya, tapi mending lu halalin dia deh. dari pada ntar pada tambah runyam masalahnya" ujar Kevin

"Saran macam apa ini, tapi gimana ya?" Ucap Samuel

"Mending lu bicarin dulu sama bokap nyokap lu" saran Aldi

"Yaudah deh" ucap samuel pasrah. tapi kan gue sama Shasa beda agama, batin Samuel.

"Eh udah jam segini, kita balik duluan ya" ujar Naufal

"Oh iya, hati hati di jalan ya" ujar Aiden

"Sip, yaudah kalau gitu kita pamit" ujar Naufal lagi, kemudian keluar dari ruangan Shasa

Di sisi lain..

"Jadi gimana? Kita balas atau engga?" Tanya Kevin. "Kita ha bisa biaran orang orang kayak mereka nindas krabg yang ga bersalah sama sekali, apalagi itu bisa aja kan ngebuat orang trauma" lanjut Kevin.

"Ya harus lah, kali aja kita cuma diem ngeliat Shasa di giniin" ucap aiden kesel. "Ini udah keterlaluan banget!!" Lanjutnya.

"Kita selidiki dulu lah, abis itu baru kita bales kalau udah ada bukti" ucap Samuel

Yang lainpun hanya mengangguk, tak lama ruangan itu pun menjadi hening. Mereka terhanyut dalam fikiran mereka masing masing

"Eh hening bat anjirr, kalau gini mah gue ngantuk" ujar Aldi. "Dah deh, Sam. Gue numpang tidur bentar ye" lanjut Aldi

"Ye nih anak!! Gue juga deh Sam, ngantuk banget hehe" ucap Aiden

"Lo berdua ga ada niatan mau iku" tanya Samuel kepada Kevin, Raden, Faisal, dan altha

"Engga, gue cabut dulu ya. Mau nganterin nyokap" ujar Faisal

"Hati hati sal"

"Yoi"

****

"Gimana? Lancar?" Tanya seorang wanita. "Nih bayaran lo, cukup kan?" Lanjut orang itu

"Lancar, oh ya. Inget!! Kalau bukan karena gue butuh duit. Gue ga bakalan mau bantu lo, apalagi sampai bunuh janin yang ada di kandungan nya!!" Ucap orang itu kepada wanita tadi.

"Santai aja, yang penting lo udah lakuin pekerjaan lo dengan bener" ucap wanita itu. "Itu aja udah cukup, udah sana lo pergi dari sini" usir wanita itu.

"Tanpa lo suruh pun gue bakal pergi dari tempat ini" ucap orang itu lalu pergi dari sana

"Gue ga bakal biarin lo bahagia Shasa, liat aja" ujar wanita itu. "Gue bakal rebut semua yang lo punya, termasuk... Samuel" lanjut wanita itu sembari tersenyum sinis

"Oh ternyata lo biang nya?" Tanya seorang pria yang menangkap basah dia. "Udah gue duga sih, kalau itu ulah lo" lanjut pria itu

"Ngapain Lo sini? Lo nguping ya!!?" Bentak wanita itu. "Tapi gue juga gapeduli sih, mau Lo tau atau engga" lanjut wanita itu.

"Cewek stres, pantes aja lo di buang sama keluarga lo" ucap pria itu. "Selain jadi pelakor, Lo juga jadi jalang ya?" Tanya pria itu

"Tutup mulut Lo!!!" Ucap wanita itu. "Mau Lo apa sih!? Lo mau tubuh gue? Bakal gue kasih asal Lo tutup mulut" lanjut wanita itu

"Tadi katanya gapeduli, tapi kok..." Ujar pria itu. "Nama doang cantik, sifatnya? Lagian gue ga tergiur sama tubuh kotor Lo" lanjutnya

"Ck, buang waktu banget gue di sini" kesalnya. "Mending gue cabut, dari pada di godain sama cewek ga tau malu kayak Lo" lanjut nya kemudian pergi meninggalkan wanita itu

Awas Lo Ryan, batin wanita itu.

****

"Sam, kamu dari mana aja? Aku nyariin kamu loh" ucap Shasa, "aku takut sam, tadi ada orang yang masuk ke sini" lanjut Shasa

"Terus, orang itu mana sekarang?" Ujar Sam sembari menatap Shasa khawatir, "kamu gapapa kan?" Tanyanya

"Aku gapapa kok, cuma aku takut aja" ucap Shasa menatap sendu Samuel

"Kamu ga usah takut ya, ada aku" ucap Samuel. "Orang itu ga bakal apa apain kamu, selagi aku masih ada" lanjut Samuel

Samuel pun memeluk Shasa, menepuk punggungnya pelan. Guna menenangkan nya, dia tau Shasa masih trauma dengan kejadian yang dia alami. Samuel tidak tahu apakah dia bisa menemani Shasa selama lamanya? Atau kah.. takdir akan memisahkan mereka berdua? Apakah Samuel bisa melihat Shasa bahagia dengan pasangannya nanti? Tapi tak apa, Samuel rela asalkan dia bisa melihat wanita yang berada di pelukannya ini bahagia. Bahagia Shasa kan bahagia Samuel juga.

"Gue ga tau, gue bisa sama lo terus atau engga sha. Tapi bakal gue usahain, demi Lo." Bisik Samuel di telinga Shasa

"SAM!!! GAWAT SAM GAWAT!!" teriak Aldi saat memasuki ruangan Shasa

Samuel menatap tajam Aldi kemudian berkata, "bisa diem ga Lo!? Ga liat apa Shasa lagi tidur?" Ucap Samuel tapi dengan suara yang lumayan kecil

Aldi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "maaf Sam, gue ga tau kalau dia tidur" ucap Aldi

"Kenapa Lo ke sini? Ada apa" tanya Samuel ketika sudah menidurkan Shasa di brangkar.

"Ada orang yang nyerang markas kita Sam!" Ucap Aldi

Samuel yang mendengar nya pun terkejut. Siapa yang berani nyerang markas?, Batin Samuel. "Siapa yang berani nyerang? Bukanya markas udah di jaga ketat ya?" Tanya Samuel.

****

Happy reading guys, i hope you enjoy reading it.

Jangan lupa vote ya, karena vote kalian yang ngebuat aku semangat buat up

Jangan lupa follow akun ini yaa

Ig: wattpgrils

Makasih udah baca cerita aku ❤️

Byee

SAMUEL  [END]Where stories live. Discover now