dua puluh

1.3K 45 16
                                    

selamat membacaaa

"Yakin, kita mulai sekarang?" Tanya altha ragu, kini dia sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon.

"Ya, kita mulai sekarang. Kita harus selesai kan secepat mungkin" ujar si penelepon, sebenarnya atlah agak ragu di karenakan resiko dari rencananya lumayan berbahaya, tapi apalah daya altha.

"Oke, tapi lo harus hati-hati. gue ga mau lo kenapa napa, oke?" Ucap altha

"Iya, tenang aja" balas si penelpon itu lalu mematikan sambungan telepon nya.

***

Seseorang yang berpakaian serba hitam kini berjalan mengendap-endap ke arah rumah Faisal, dia melemparkan batu ke arah jendela kamar Faisal. Faisal yang memang belum tidur pun terkejut melihat batu yang merusak jendela kamar nya.

Dia berjalan mendekati batu itu, jika di lihat jelas di batu itu terselip surat. Faisal pun mengambil surat itu dan membacanya,

Hai Faisal, gue punya kejutan buat lo. Sebelum gue ngasih kejutan itu, gue mau nanya. Gimana kabar orangtua lo setelah lihat berita kemarin?, Semoga lo suka ya sama hadiah gue.

–S.A

Kening Faisal mengerut, siapa yang menulis surat itu. Faisal sedikit merasa takut, karena surat itu di tulis dengan darah yang masih segar, tapi tunggu.. buat apa dia menanyakan kabar tentang orangtuanya? apakah terjadi sesuatu? dan S.A itu siapa?

"Perasaan gue kok ga enak ya" gumam Faisal, dia pun mengambil ponselnya dan menghubungi sahabatnya.

The boys

Faisal: guys

Samuel😈: knp lo?

Aldi: ^2

Raden: ^3

Altha: ?

Aiden: ada apsi?

Faisal: /send a picture

Aiden: hah?

Aldi: Lo di terror, sal?

Faisal: gue ga tau, tapi ada yang ngirimin gue ini.

Di lain sisi, seseorang mematikan Layar Ponsel nya. Ternyata terror itu sudah sampai kepada nya? gadis itu...

"Lo bergerak terlalu cepat" ucap seseorang itu, sedangkan lawan bicaranya hanya memutar bola matanya, malas.

"Ini sudah sesuai rencana Al, lo tau? gue udah rencanain ini dari lama, gue ga mau nunda lagi" balas lawan bicara Al.

"Terus, rencana lo selanjutnya apa?" Tanya Al

gadis itu menyunggingkan sedikit smirk lalu berkata, "selanjutnya, kita bunuh mereka satu persatu. Di mulai dari raden"

"Raden? why?"

"'cause, dia yang perkosa orang yang lo sayang sampai akhirnya dia bunuh diri. lo ga mau balas dendam? Altha?" Ucap gadis itu

****

Raden di sekap di sebuah bangunan tua yang berada cukup jauh dari kota, tempat yang sangat sangat sepi. bahkan tidak ada kendaraan yang melewati jalan di dekat bangunan tua itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAMUEL  [END]Where stories live. Discover now