Semilir angin berhembus lembut melalui pintu balkon kamarku membawa nyanyian laut yang merdu.
Suara deburan ombak terus saja menggema bak ingin menghancurkan kesalahan-kesalahanku saat ini. Namun aku kini hanya berdiam diri dalam pelukan Rehan. Melupakan segala kesalahanku.
"Nyaman ya aku peluk?" Aku hanya berdehem sambil membenarkan posisiku.
"Nanti malem jalan-jalan dipantai mau ga?"
Pantai?
"Mauuuu!!!" Aku terperanjat senang. Pasalnya jalan-jalan di pantai saat malam hari sering aku lihat di film-film. Romantis. Apalagi dengan pacar.
Ngomong-ngomong soal pacar aku jadi kepikiran dengan Kak Alan. dia sedang apa di kamar sebelah.
"Rehan aku mau ke..."
Aku tersentak. Terkejut melihat Rehan yang kini sudah melumat bibirku dengan Lamat. Perlahan lidahnya masuk ke dalam rongga mulutku sampai aku terengah-engah kehabisan napas.
"Rehan.. emphh.."
Aku berusaha melepas ciuman Rehan namun sia-sia. Tenaga Rehan lebih kuat dariku.
Perlahan Rehan mulai menurunkan ciumannya ke leherku sedikit menyesapnya hingga meninggalkan bekas merah.
"Shh.. Rehan... Udah..ahh"
Rehan berhenti lalu mendorongku kearah ranjang kemudian dia menindihku.
Aku menunggu beberapa saat namun tidak merasakan apapun dari Rehan.
Dia kenapa?
"Aku pengen tidur dalam pelukanmu. Bentar aja. Cium rambutku dong!"
Aku nurut. Aku mencium rambut Rehan pelan. Wangi semerbak shampoo menyapu Indra penciumanku. Memabukkan sampai aku tidak sadar kalau aku sudah memeluk Rehan sampai dia benar-benar tertidur.
Aku menggulingkan Rehan agar dia dapat tidur dengan tenang. Lagipula aku kelelahan menanggung berat badan Rehan yang tidak ringan ini.
Aku keluar kamar untuk mengambil susu yang aku beli tadi di minimarket sebelum ke Vila. Aku pikir Rehan ingin meminumnya ketika dia bangun nanti.
Sampai aku didapur aku melihat Kak Alan yang sedang berciuman dengan Fiko.
"Ekhem.."
Keduanya kaget dan segera melepas ciumannya. Biarlah Fiko menikmati bibir itu. Tapi selebihnya cuma aku yang bisa memberikan kepuasan lebih untuk Kak Alan.
"Eh Miko. mik, aku mau ke minimarket kamu mau nitip sesuatu?"
Aku menggeleng. "Enggak."
"Yaudah aku pergi dulu ya. Bye Miko. Bye Sayang!" Mereka berciuman singkat kemudian Fiko pergi menggunakan motor entah milik siapa.
"Enak ya dicium pacar!" Kak Alan tertawa. Apanya yang lucu coba?
"Kamu cemburu?"
Cemburu?? Bahkan aku sudah memiliki Rehan yang sangat menyayangiku. Kenapa aku harus cemburu?
"Engga tuh. Aku...empphh"
Kak Alan mencium bibirku lalu membimbingku untuk duduk di sofa living room.
"Jujur. Aku nyaman sama kamu. Tapi kamu tau sendirikan aku ada Fiko. Kamu juga ada si Rehan." Aku mengerti. aku juga paham.
"Iya ngerti kok."
"Kita jalanin aja hubungan kita kaya ini. Pelan-pelan jangan sampai ada yang tau. Dan yang pasti ... " Kak Alan menggantungkan kalimatnya membuatku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN CINTAKU (BOYSLOVE STORY)
Teen Fictionbagaimana perasaanmu ketika melihat pacarmu selingkuh dengan temanmu sendiri? bagaimana rasanya jika kamu suka dengan pacar sahabat sendiri? bagaimana rasanya menyukai seseorang padahal kamu punya sudah punya pacar? ini adalah sepenggal kisah dari s...