[3]BELAJAR BARENG

742 49 2
                                    


Hai sayang sayang ku..

Jangan lupa vote dan follow yah makasih.




──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Selamat membaca 🎈

──────⊹⊱✫⊰⊹──────
















Vika menatap malas ke arah lapangan basket. Sungguh jika bukan karena di ancam pak Hendro sudah pasti ia akan lari. Namun dirinya masih sayang dengan nilai.

"Arghhh!!. Kesel banget sumpah! Liatin mereka tebar pesona doang, najis banget!" Kesal Vika, ia bosan sekarang. Bayangkan saja sudah satu jam ia duduk di sini, sembari menatap para anak basket yang tengah tebar pesona. Hal itu membuatnya kesal setengah mati. Namun berbeda lagi dengan sahabatnya itu yang tengah cengengesan tidak jelas.

"ANYA!" Teriak Vika  membuat Anya langsung menjitak kepalanya.

"Diem setan! Gue lagi menikmati pemandangan yang indah" Vika memutar bola matanya malas.

"Udah ahh... Males banget gue! Mau ke kantin" Kesal Vika dan langsung pergi meninggalkan Anya sendirian. Masabodoh dengan nilainya sekarang, yang ia butuhkan adalah makan, makan dan makan.

Vika berjalan melewati koridor yang banyak sekali murid apalagi di depan Mading.

"Gila si.. Kak Amanda jadian sama ka Erick yang gantengnya gak ada obat itu."

Vika memberhentikan langkahnya karena mendengar ucapan salah satu siswi, dengan segera Vika langsung berjalan ke arah Mading yang banyak sekali siswi. " Minggir woy! Minggir" usir Vika membuat semua siswi langsung pergi dari Mading itu.

Vika terus menatap foto dua orang berlawan jenis yang tengah tersenyum bahagia, dan orang itu adalah Erick dan juga Amanda, Kaka kelasnya. Seketika Vika langsung kepikiran dengan sahabatnya yaitu anya. Karena sahabatnya itu menyukai Erick, entalah Vika tidak tau letak ketampanan Erick itu ada dimana. Baginya Erick hanya biasa saja hanya para gadis-gadis itu yang terlalu heboh.

"Sok ganteng lo!" ujarnya dan menabok kepala Erick

Sedang asik melihat Mading, dirinya di kejutkan dengan tepukan di bahunya, membuat ia langsung menoleh ke belakang."Apaan si!" Sentak Vika dan menghadap kebelakang.

"Mau ngapain lo?!" Tanya Vika sewot. Karena mengetahui orang itu adalah Rama, murid kesayangan SMA Cendana. Vika tidak menyukai Rama, karena baginya Rama itu orang yang membosankan dan selalu cari muka kepada guru. Bahkan ia dulu dirinya Awal masuk Cendana malah di lempar bola basket oleh timnya Rama. Entah itu sengaja atau tidak. Mulai dari situlah Vika tidak menyukai Rama.

" Ikut gue, lo di panggil Bu Alifa ke ruangannya" Ucap Rama.

"Ogah!" Bantah Vika membuat Rama menatap gadis kepala batu dihadapannya datar. Ia pun langsung menarik paksa lengan Vika dan membawanya pergi dari Manding. Vika yang di tarik tersentak kaget. Bahkan dirinya hampir saja menabrak tong sampah.

• • • • •

Bu Alifa menatap kedua siswa di hadapannya dengan bergantian. "baik Vika, alasan ibu manggil kamu disini, karena nilai kamu yang cukup buruk apalagi di pelajaran matematika!" Tekan Bu Alifa membuat Vika memutar matanya malas. Ya memang dirinya paya di pelajaran itu. Bukannya ia bodoh. Hanya saja ia malas.

"Dan kamu Rama, kamu akan mengajari Vika pelajaran matematika. Karena kamu salah satu siswa kebanggaan SMA Cendana, dan ibu harap kamu bisa mengajari Vika ya.. " Ucap Bu alifa.

FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang