[42] PENGAKUAN

209 16 1
                                    

Hallo ada yang masih setia baca cerita ini?
Kalau ada jangan lupa komen yaww!! Dan jangan lupa vote dan follow akun aku okey?





Selamat membaca 🌷

━━━━━━♡♥♡━━━━━━





Setelah selesai dengan masalah kemarin. Vika kembali akan mencari pelaku pembunuhan raya. Ia kini tengah bersama dengan sisil di cafe Aurora. Vika berharap Sisil menemukan bukti walaupun hanya sedikit.

"Gue nemu plat motor yang ngejar raya waktu itu" kata Sisil dan menunjukkan foto plat motor. Vika diam memperhatikan plat motor tersebut.

Seketika ia langsung teringat kejadian dimana ada yang mengejarnya dengan motor. Ia pun mengingat jelas plat motor tersebut hingga akhirnya ia cocokkan dengan plat motor yang mengejar mobil raya. Dan sama, jadi orang yang membuat dirinya dan raya celaka adalah orang yang sama?.

"Kenapa vi?" Tanya Sisil.

"Plat motornya sama kaya yang ngejar gue waktu itu, jangan-jangan mereka orang yang sama?" Tebak vika membuat sisil kaget.

"Lo serius vi? " Tanya Sisil membuat vika mengangguk-anggukan kepalanya.

"Iya gue inget salah satu plat motor yang ngikutin gue waktu itu G 5475 D " balas Vika.

"Bentar dehh, gue pernah liat plat nomor motor itu, kaya punya anak Cendana, G 5475 D. Gilang Derwana?" Kata Sisil sembari mengingat-ngingatpakain serba hitam tidak lupa dengan hlem yang di kenakan orang itu.

"Gilang Derwana?"

"Iya, Gilang cowok yang pernah nembak lo di lapangan, terus waktu dia nyamperin lo di kantin malahan lo lupa dan lo bilang kalau nama dia u- Udin!!" Ya vika ingat itu. Buru-buru ia langsung mencari akun media sosial seperti Instagram milik cowok itu.

Vika terus mencari foto yang ada di Instagram cowok itu. Hingga ia berhenti di satu postingan dimana gilang tengah berfoto di samping motornya. Vika pun melihat ke arah plat motor gilang dan benar saja sama.

"Plat motornya sama, jadi gilang yang buat gue sama raya celaka? Tapi alasannya apa?" Bingung Vika.

"Lo tenang yah, gue bakal bantuin sampai semuanya kebongkar, gimana kalau malam ini kita culik gilang?" Saran sisil membuat vika diam. Yang di bilang sisil ada benarnya juga, tapi masalahnya cara menculiknya yang bagaimana.

"Gilang tinggal dimana? Sama siapa?" Tanya vika.

"Dia tinggal sendiri mamanya lagi di rumah sakit papanya gak tau kemana, jadi kalau lo setuju malam ini kita ke rumah gilang, kita culik anaknya terus bawa ke gudang rumah gue gimana?" Demi raya mungkin memang ia harus melakukan hal ini.

"Gue setuju "

"Oke, gue jemput lo nanti malam" kata sisil membuat vika mengangguk.

°°°


Malam kini sudah tiba, saat vika dan sisil memulai rencana mereka. Sisil memarkirkan mobilnya di seberang jalan yang berhadapan langsung dengan rumah milik gilang. Dan benar saja rumah cowok itu tidak ada penjaganya dan juga sepi.

"Udah siap?" Tanya sisil kepada vika yang memakai pakaian serba hitam sama dengannya.

"Udah, kita keluar sekarang" titah vika dan langsung keluar dari mobil milik sisil. Keduanya menyebrangi jalan agar bisa sampai ke rumah gilang. Vika menatap pagar rumah gilang yang menjulang tinggi.

FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang