Chapter 9

211 19 0
                                    

Kagura menatap sendu langit sore Edo nampak berkabut hari ini, padahal tadi siang cuaca masih sangat panas, gadis berambut vermilion itu membuang nafasnya pelan saat perlahan rintik-rintik air hujan turun ke bumi, dia membuka payung yang sedari tadi di pegangnya. Ini sedikit aneh ada hujan di saat musim panas. Mata gadis itu menatap nanar aliran air edo dengan percikan air hujan yang semakin lama semakin deras.

Sudah hampir 6 bulan sejak kepergian laki-laki bersurai cokelat pasir itu. Kagura tidak tau pasti kemana kepergiannya. Yang jelas lelaki itu tidak berkata apapun padanya, apakah pernyataan yang dia ungkapkan ke Kagura hanya sebatas main-main saja?

Sougo benar-benar menghilang seperti di telan bumi. Tidak ada jejak sama sekali. Dulu, waktu awal-awal hilangnya Sougo dia sering bolak balik ke markas shinsengumi hanya untuk menanyakan keberadaan laki-laki tersebut tapi nihil. Dia tidak tau apapun, bahkan polisi-polisi itu tidak memberi tahunya sama sekali. Yang Kagura yakini pasti adalah bahwa nobutatsu juga menghilang di saat yang sama. Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka berdua? Kagura benar-benar Tidak bisa membayangkannya, terlintas di pikirannya pun tidak gadis berbaju china itu benar-benar tidak ingin menebak nebak sama sekali.

Sekali lagi gadis itu membuang nafas pelan.

Dia membalikkan tubuhnya berjalan menjauhi jembatan edo yang baru saja di pijaknya. Hari ini dia sudah membuat keputusan, keputusan yang dia fikirkan matang-matang selama 1 minggu ini. Kemarin, papinya Umibozou datang ke tempat Ginchan, papinya berkata bahwa dia ingin mengajaknya pergi keluar angkasa menjelajahi planet-planet meningkatkan kekuatan ras Yato yang mengalir di nadinya. Bagaimanapun juga dirinya tidak akan berkembang jika terus menempati planet yang bernama bumi ini. Dan dia sudah memutuskan untuk pergi ikut dengan papinya.

Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki istana shougun, hari ini dia memiliki janji untuk bertemu dengan Shoyo, bagaimanapun juga dia harus pamit dengan gadis itu. Senyum cerah shoyo menyambut Kagura, Gadis china itu segera mempercepat langkah kakinya mendekati adik shougun tersebut. Mereka melangkah bersama menuju ruangan pribadi shoyo hime.

"Duduk Kagura Chan, aku sudah menyiapkan camilan yang banyak untukmu! Kita sudah lama sekali tidak bertemu ya!" Kagura tersenyum menatap wajah gembira yang di tunjukkan shoyo, gadis itu duduk lalu menatap meja yang sudah penuh dengan makanan manis kesukaannya.

"Terimakasih aru,"

"Ah aku sudah selesai membaca komik yang ku pinjam darimu! Tunggu sebentar aku akan mengambilnya." Kagura hanya mengangguk pelan dia lalu memakan sebuah donat dengan selai nanas di atasnya.

Shouyo kembali dengan beberapa komik yang di bawanya. Ah merasakan donat yang dia makan dia jadi teringat dengan Nobutatsu. Mungkin shoyo tau keberadaannya? Bagaimanapun Nobutatsu pengawal shoyo bukan?

"Anu shouyo, aku penasaran aru, sudah lama tidak melihat Nobutatsu aru. Kemana dia?" Shoyo menatap kagura yang masih sibuk dengan donat di tangannya, bahkan saat bertanya Kagura tidak menoleh sama sekali ke arah shoyo.

Shoyo berfikir sejenak, "Etto Kagura chan sebenarnya aku tidak boleh mengatakan ini, tapi berhubung kamu teman dekatku aku akan mengatakannya," Kagura yang sedari tadi menatap donat nanasnya segera mengalihkan pandangannya dari nanas, menatap wajah shoyo yang nampak serius.

"Sebenarnya Nobutatsu sedang menjalani misi penting. Dia terpilih sebagai pasukan khusus kekaisaran, sekarang dia sedang di luar kota, berlatih. Menjalankan misinya. Aku tidak tau pasti misi apa itu, karena itu benar-benar sangat rahasia." kagura berdehem pelan, mendadak jantungnya berdebar dengan keras.

"Oh, kapan dia kembali aru?" shoyo menyesap teh nya dengan pelan. Meletakkan cangkirnya kembali ke meja.

"Kurang tahu. Aku benar-benar tidak tau. Tapi mungkin tidak akan lama lagi jika misinya sudah selesai dia langsung kembali."

"Bagutu, Nobutatsu sendiri?"

"Ah tidak. Seingatku Mimawarigumi mengirimkan satu anggotanya, di Shinsengumi juga mengirimkan satu. Siapa itu anu ketua divisi 1, yang berambut cokelat." Kagura menelan ludahnya kasar,

"Ah Kagura, tadi aiu bertemu dengan megane kun. Dia bilang bahwa kau hari ini akan meninggalkan edo benarkah itu?"

"Ya, itu benar shoyo aru. Aku akan pergi berkeliling bersama papi. Meningkatkan kekuatan yato ku." shoyo menatap kagura dengan tatapan sedih. Segera Kagura kembali berkata,

"Tapimungkin tidak akan lama kok! Aku akan segera kembali ke bumi jika kekuatan ku sudah berkembang." Shoyo tersenyum, gadis itu menyentuh kulit tangan putih pucat milik Kagura,

"Jangan lama-lama ya Kagura chan. Nanti aku kesepian. Kagura mengangguk mantap. Tentu saja sebenarnya dia sendiri bahkan tidak tau akan kembali kapan.

Setelah bincang-bincang main di tempat shoyo hujan sudah mulai berhenti Kagura melangkah pergi meninggalkan istana menuju rumah ginchan.

"Kagura jaga dirimu baik-baik ya! Cepatlah kembali" Otae memeluk Kagura dengan erat, saat ini, gadis kabaret bersama Shinpachi, Ginchan, dan Katsura, dan juga Tsukki. Mengantar kepergian Kagura  di bandara(?) luar angasa edo (bandara atau stasiun atau lainnya? Saya lupa mohon koreksinya,)

"Jangan lupa olej-olehnya Leader" Kagura melotot mendengar ucapan Katsura.

"Siap akan kubawakan batang(bangkai) monster zura aru!"

"Zura janai Katsura!"

"Kagura chan kuharap saat kau kembali kau membawa uang yang banyak untukku. Dan semoga kau sudah tidak rakus lagi." Kagura memejamkan matanya sejenak,

"Ginchan, aku pergi bukan untuk bekerja. Kau bahkan belum membayar gajiku selama 3 bulan aru!!"

"Aku sudah menghabiskan banyak uang untuk makanmu! Anggap saja gajimu sudah di perutmu!"

"Mo Yamete Ginchan, kau memang tidak pernah membayar gaji kami, Ah Kagura chan jangan lama-lama ya! Kasian sadaharu pasti sendih tanpamu disini" Shinpachi membenarkan kacamatanya, Kagura mengangguk.

"Jaga Sadaharu untukku ya aru!"

"Kagura sudah saatnya kita berangkat." Ucapan umibozou membuat percakapan orang-orang terhenti, Kagura mengangguk lalu mengikuti langkah papinya, melambaikan tangannya ke arah teman-temannya.

"Paii paii aru!"

Sementara di sisi lain, Seorang laki-laki berambut cokelat pasir tertidur di bawah pohon yang cukup rindang, matanya tertutup dengan penutup mata sementaratelinganya ia sumpali dengan headseat.

"Tling" bunyi notifikasi ponselnya  menggema di telinganya , sougo mengerutkan keningnya tapi dia tetap diam tanpa berniat membuka pesan yang baru saja masuk.

"Tling. Tling. Tling. Tling." Merasa kesal dengan  bunyi yang menga ggu musik yang sedang di dengarnya, Sougo dengan segera membuka psnutup matanya dia mengambil ponselnya yang berada di dalam saku celananya. Lalu dia baca pesan tersebut.

Matanya menyipit, alisnya bertaut seakan akan mau bersatu, setelah membaca pesan itu. Sougo menggertkakan giginya, mulutnya terkatup rapat sedeytik kemudian, dia mengacak acak rambutnya kesal.

"Sial!"

OkikaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang