18

615 70 36
                                    


Bila cinta ku ini salah
Hati ku tetap untuk mu
Namun kenyataannya parah
Dirimu tak pernah untuk ku.

"Eoni , kapan kau membuka mata mu" ucap Taera tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
Taera menyandarkan kepalanya di ranjang Somin tepat di samping wanita itu. Taera terus mengeluhkan segala hal yang sudah ia lewati pada Somin meski tidak ada balasan dari wanita yang tengah terkapar itu.

"Eoni kau tau , aku menyukai seseorang, untuk pertama kalinya dalam hidup aku mulai merasakan hal ini, meskipun itu terjadi karena kesalahan aku harap kau juga menyukai nya , dia memang kasar namun di saat yang bersamaan dia bisa menjadi sangat manis padaku , entah lah tapi aku bisa merasakan kehadiran sosok ayah sekaligus kekasih dari nya" Taera terus berucap dan tersenyum getir walau ia tau Somin tidak mendengar nya.

Tiba tiba Taera melihat pergerakan jari seomin , Taera mengadah menatap ke atas , Taera terkejut melihat Somin susah payah membuka mata nya.  Taera panik ia segera bangkit untuk memanggil dokter namun tangan nya lebih dulu di tahan oleh somin.

"Ada apa eoni kau ingin mengatakan sesuatu" ujar Taera yang melihat Somin ingin membuka mulutnya dengan susah payah.

Somin tak kunjung mengeluarkan sepatah kata pun, namun ia terus menggelengkan kepalanya
"Eoni jangan di paksakan istirahat saja aku akan memanggil dokter.

Somin yang tidak berdaya kembali menutup mata , Taera pun semakin Panik , ia langsung mengecek denyut nadi dan hembusan nafas Somin,
Setelah melakukan itu , Taera bisa lega karena semua orang itu masih bergerak aktif, Taera lalu keluar untuk mencari dokter agar memeriksakan keadaan Kaka nya.

"Suster tolong cek keadaan Kaka ku, tadi dia sempat siuman tapi setelah nya ia pingsan lagi"

"Baik nona , saya akan memanggil dokter" ujar sang dokter.

Saat ini Taera tengah berada di luar kamar rawat Somin, ia tak tenang menunggu hasil apa yang akan di berikan dokter.
Setelah hampir satu jam menunggu dokter dan para suster yang menangani Kaka nya keluar dari ruangan itu.
Taera langsung bangkit dan menghampiri dokter itu.

"Bagaimana dok, apa ada hal yang serius terjadi pada kesehatan Kaka ku. Tanya Taera sambil meremat kedua tangan nya.

"Kaka anda baik baik saja, yang tadi itu adalah perkembangan yang baik , pasien sudah Mulai siuman , tapi tetap saja kondisi nya masih lemah,  jadi saya minta agar jangan terlalu sering atau berisik di dekat pasien
Karena sebenarnya Pasien sudah sadar dan dapat mendengar apapun yang terjadi di sekitarnya, namun tubuhnya merespon lambat oleh karena itu Kaka anda sedikit susah untuk bergerak atau hanya sekedar membuka mata" ujar dokter itu panjang lebar.

"Benarkah, Terimakasih dokter"

"Ya saya pergi dulu" pamit dokter.

Taera bergegas masuk dan duduk di samping somin. Taera menggenggam satu tangan somin lalu mencium punggung tangan wanita itu.

"Eoniiii terimakasih dan maaf, terima kasih karena kau masih bertahan dan melewati semua ini, dan maaf karena cerita ku tadi kau pasti terganggu hehehe" ucap Taera lalu tertawa kecil, namun air mata nya meluruh begitu saja.
"Aku harap ini awal yang baik , jihoon sudah mulai berubah dan kau sudah mulai siuman" gumam Taera.

"Eoni aku harus pulang, maaf kalau aku tidak bisa menemani mu sepanjang hari di sini, karena jihoon pasti akan mencari ku , aku tidak mau membuat nya marah lagi"

Taera bangkit dan memeluk tubuh seomin lalu ia berjalan meninggalkan wanita itu.
_______________________

Jihoon berjalan memasuki kamar nya, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Taera yang tengah duduk di depan cermin, jihoon tersenyum .

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang