Chapter Four : Suspicious

2.4K 361 31
                                    

Jaebeom hyung menghilang.

Setelah pesan yang ku dapat dari kyungmin, nomor keduanya-jaebeom dan kyungmin tidak ada yang aktif.

Nomor yang anda tuju berada diluar jangkauan.

Rasanya dunia sedang bermain alur. Baru saja aku merasakan sedikit kebahagiaan tapi dalam hitungan detik rasa itu menghilang secepat kilat.

Kuasa tuhan memang sehebat itu.

"Sunoo, minum dulu."

Suara heeseung hyung membuatku sadar dari pikiranku yang kulihat ia menyodorkan minuman vitamin c yang sengaja aku pesan sebelum siaran vlive berlangsung.

Aku menggeleng, "Tidak selera, hyung minum saja."

"Tapi kamu harus minum no. Mukamu terlihat pucat."

"Gamau hyung, sunoo ngga haus."

Semua member diam menatapku yang terlihat seperti kekurangan semangat hidup.

Jungwon menghela nafasnya keras.
"Sudah ada balasan dari jaebeom hyung?"

"Belum. Nomornya saja tidak aktif."

Aku memberitahu pesan yang kyungmin kirim kepada member lain sehabis siaran vlive tadi. Panik, tentu reaksi mereka sama denganku.

Mengetahui rekan agensinya keluar, sungguh itu merupakan kabar yang paling buruk.

"Sabar noo tenang dulu. Tunggu beberapa menit baru nanti kau hubungi lagi." Kata sunghoon dibalas anggukan dari jake yang ikut menimpali.

"Tapi sunoo yakin pasti ada yang ngga beres. Tadi waktu di cafetaria jaebeom hyung tiba-tiba gaada, terus sekarang ada kabar kalau dia keluar dari agensi. Mencurigakan kan? Kaya, timmingnya pas banget."

Jay hyung mengangguk, "Emang agak aneh sih. Atau mungkin ada hubungannya sama staff yang tadi mata-matain kamu noo?"

Semua pasang netra para member menatapku, mereka rasa jawaban jay hyung ada benarnya.

"Ah iya juga! Staff tadi bilang dia emang sengaja karena ada yang suruh. Ngga menutup kemungkinan ada hubungannya satu sama lain kan?"

"Exactly!" Jake bangkit dari tempat duduknya, "Ayo kita cari tahu, sebelum semuanya terlambat."

"Tapi gimana cara-" Ucapanku terhenti saat ada seseorang yang menepuk pundakku, "Sunoo,ikut pdnim sebentar."



Pd-nim membawaku ke lorong sepi. Benar-benar tidak ada orang sama sekali. Perlahan, pd-nim membuka plastik yang ia bawa dan saat kulihat, aku sedikit terkejut melihat apa isi didalamnya.

"Pd-nim, untuk apa memberikan obat ini padaku?"

"Panggil saja hyung sunoo-ya."

Aku lupa akan hal itu. Sejak rapat kemarin malam sejin-manajer enhypen bilang kalau ia ingin dipanggil dengan sebutan 'hyung' karena panggilan itu sudah biasa ia dengar oleh ketujuh anak didiknya yang kini tengah menguasai billboard. Ia mau member enhypen pun menyebutnya begitu.

"Aah maaf, aku tidak terbiasa, h-hyung." Ku garuk tengkukku kikuk.

"Tidak apa, para hyungmu yang kini tengah keliling dunia pun sama sepertimu dulu. Lama-lama juga terbiasa." kata sejin yang dibalas anggukan olehku.

Maksudnya, tentu bts sunbaenim. Karena sejin yang sejak awal memang manager BTS, kini ia mendapat amanah lain yaitu merangkap menjadi managernya enhypen. Jadi tidak bisa dipungkiri jika sejin terbilang lebih sibuk karena harus mengurus 2 idol grup sekaligus.

Secret | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang