Chapter Twenty two : Afraid

2.1K 222 42
                                    

"Apa surat pengunduran diri ini tepat jika kukirim sekarang?"

"Yak yang jungwon."

Nyaris saja telunjuknya menekan tombol kirim dengan nama penerima "sejin hyung" jika kyungmin tidak memanggilnya ditambah langkah yang tergesa.

"Kau harus ikut aku." Tangan jungwon ditarik hingga sang empu berdiri dari tempat duduk rumah sakit namun tertahan dengan tangan jungwon yang menarik kearah sebaliknya.

"Bukankah ini pemaksaan namanya?!"

"Kita tidak punya waktu lagi."

Sorot mata sipit milik kyungmin ditambah sedikit lingkar hitam dibawah matanya dengan raut wajah kesal mengisyaratkan bahwa anak ini nampak menggebu. Entah karena apa tapi yang jelas kyungmin benar-benar seperti tidak tahan lagi menahan semuanya.

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak ada rasa bersalah melihat hyungmu dirumah sakit seperti itu?"

Jungwon terdiam lalu melihat kearah jendela kamar berlabel atas nama kim sunoo, tempat yang sangat ragu untuk ia masuki.

"Ck melihat ekspresimu seperti itu jika kakek jae tidak membuat rencana ini sudah kubunuh kau sejak dulu."

Entah guyonan kyungmin serius atau tidak yang jelas ia tidak peduli toh dirinya saja menyalahkannya apalagi orang lain.

"Rencana apa maksudmu?"

"Foto yang kuberikan kemarin sudah sampai pada sihyuk-nim?"

Jungwon mengangguk, "Kalau kau tidak mengancamku dengan menyebarkan rumor kejadian kim sunoo ke engene tidak akan aku turuti."

"Ck ck memang kau lemah."

"Berhenti membual, cepat beritahu untuk apa aku ikut?"

"Kau harus bertanggung jawab. Kau pun harus terlibat dalam rencana kali ini. Itu pertanyaan terakhir, tidak ada penolakan lain sekarang kau harus ikut denganku."

Entah makanan apa yang kyungmin konsumsi, tenaganya sangat besar sehingga berhasil membuat jungwon terhuyung melewati koridor rumah sakit yang ditarik paksa oleh kyungmin. Padahal umur mereka sama tapi jungwon akui anak ini memang seperti monster.

Tak perlu waktu lama, kini keduanya sudah masuk kedalam mobil yang sudah menunggu sepuluh menit yang lalu. Mobil pajero ini nampak asing, bukan mobil perusahaan atau mobil yang biasa dijalanan. Mobil ini sangat mewah dan yang ia tahu harganya sangatlah mahal.

"Kenapa, kau kaget melihat mobilku? Percuma saja kau debut jika tidak bisa membeli mobil seperti ini."

Sambil melihat pemandangan luar jungwon memutar bola matanya malas mendengar celotehan teman sebayanya. Tapi tak heran, kyungmin memang terlahir sebagai sendok emas. Kekayaannya yang melimpah semua terwariskan pada kyungmin. Neneknya salah satu pewaris keluarga kerajaan terkaya pada masanya, om tantenya ceo perusahaan ternama dan ayah ibunya pemimpin dalam pemerintahan korea selatan.

Sudah tidak diragukan lagi kehidupan kyungmin, masa depan yang pasti terjamin. Mungkin saja menjadi idol hanya hobi sematanya saja, bukan pekerjaan pokok yang harus ia tekuni.

"Sudah sampai."

Dua bola mata jungwon menyusuri pemandangan yang kini membuatnya takjub. Rumah dengan luas dua kali lipat dari rumahnya sendiri ini seperti istana yang selalu ia tonton di serial kartun kerajaan. Entahlah apa namanya jungwon lupa, pokoknya princess gitu.

"Ini rumahmu?" Tanya jungwon masih dengan wajah kagetnya.

Kyungmin dengan santai hanya mengangguk polos ditambah tangannya yang menyilang di dada membuatnya seperti tokoh arogan dalam sebuah novel thriller.

Secret | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang