Chapter eight : Pain

2.3K 302 63
                                    

Fikiranku stuck disatu nama,

Blackpanther-

-Komunitas ekstrim, kata kakek jae.

Ya, perbincanganku dengan kakek kemarin membuatku berfikiran yang tidak-tidak karena pasalnya, aku tak pernah memiliki masalah sejauh ini, apalagi dengan suatu komunitas.

Pergaulanku sebelum debut terbilang sangat bersih hingga membuatku tidak percaya dengan semua yang kakek jae bicarakan mengenai blackpanther.

Mulai dari jaebeom hyung yang tiba-tiba menghilang,

Hubungannya dengan debutku,

Dan staff yang diam-diam memotretku.

Permasalahan ini membuat jengah. Otakku rasanya dipenuhi dengan fikiran-fikiran menyebalkan itu.

Hanya ada satu cara agar bisa lepas dari semua ini.

Aku harus menepati permintaan kakek jae.

Ya, sabtu depan aku harus menemuinya lagi. Masalah black panther yang misterius itu harus ku ulik hingga tuntas dan,

Semoga saja tidak terjadi apa-apa.

"Stt, hyung! Sunoo hyung!"

Terdengar suara bisikan dari sebelah kanan dan saat kulihat tenyata jungwon yang menatapku dengan tatapan serius, member lain pun melakukan hal yang sama.

Aneh, mereka kenapa?

Tapi saat kuedarkan pandanganku terlihat doubu-nim yang tengah berdiri ditengah ruangan, membawa papan catatan yang selalu ia bawa sembari menatapku tegas.

Heol, aku lupa hari ini ada evaluasian.

"Sunoo kau melamun?" tanya deobu nim dengan tatapan intens.

"T-tidak deobu nim, maaf aku hanya tidak fokus."

Dari tadi aku melamun tanpa menghiraukan deobu nim sama sekali? Kau hebat sekali kim sunoo. Siap-siap saja kamu menerima ganjarannya.

"Kau tahu, saya berada di depan sini sekitar sepuluh menit yang lalu, bahkan saya sudah menjabarkan hasil evaluasian secara keseluruhan tapi kamu tidak memperhatikan sama sekali?!"

Aku menunduk, tak berani ku tatap atau menjawabnya. Lagipula memang ini kesalahanku, sudah seharusnya menerima konsekuensinya.

"Apa kau tidak menghargai orang yang ada didepanmu hah?!" Suara deobu nim makin meninggi hingga aku semakin menundukkan kepalaku.

Jujur, aku takut.

"Baru juga beberapa hari debut, tapi kalian sudah membuat masalah. Saya kecewa." Deobu nim menutup lembar evaluasiannya lalu kudengar ia sedikit melangkahkan kaki kearah pintu masuk.

"Kim sunoo, sebelum kamu pulang, temui saya dikantor. Kau harus menerima ganjarannya." Ia benar-benar marah sekarang saat ku dongkakan kepalaku dan melihat raut wajahnya yang kecewa.

"T-tapi evaluasian individunya?" Langkah deobu nim tertahan saat jungwon bertanya.

"Tidak ada. Kalian evaluasi diri kalian masing-masing." Tanpa salam ataupun pamit, deobu nim keluar dan terdengar 'brak' suara pintu yang ditutup kencang.

Seketika hening, tidak ada yang bersuara. Semua member mengacak rambutnya frustasi.

Ini semua karena ulahku.

"Sunoo, apa kau hilang akal? Kenapa kamu tidak bisa fokus barang hal sedikit saja?"

"Maaf hyung, a-aku benar-benar minta maaf." Balasku lirih, menjawab pertanyaan dari heeseung hyung.

Secret | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang