𝐵𝑙𝑢𝑒 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚 "𝑂𝑛 𝐺𝑜𝑖𝑛𝑔"

part 11" 𝑒𝑙𝑖𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑒𝑛𝑜𝑚 𝑣𝑖𝑜𝑙𝑒𝑡 𝑎𝑏𝑢-𝑎𝑏𝑢"

Elia wanita cantik yang berhasil membangkitkan kembali kekuatan miliknya membuat sebuah perusahaan terkenal di korea selatan yang dimana menguliti bidang batu mulia.yang dulunya hanya sebongkah permata peninggalan warisan dari sang ayah yang kini ia manfaatkan demi balasan dendam kepada ayah dari sang anak.

Dan kini ia berhasil membuat sebongkah berlian menjadi sebuah aset perusahaan yang cukup populer,dengan usaha nya yang begitu gigih dan anak semata wayang nya yang menguatkan nya kini ia bangkit dalam keterpurukan nya.

5 tahun berlalu membuat nama elia bisa terkenal di manca negara khususnya bagi perusahaan-perusahaan di bidang batu mulia lain nya cukup menarik ketertarikan semua pengusaha untuk bekerja sama dengan nya.

Salah satunya seorang pengusaha emas putih "v corp" yang sama-sama terkenal dalam waktu yang singkat.seorang lelaki pendiri perusahaan seusia dirinya,sedkkit terkejut ketika bertemu dengan nya.

"Selamat pagi mrs elia" sapa nya

"Selamat pagi juga mr venom,lama tak berjumpa"ujar elia sedikit menanggapi keterkejutan nya.

Orang yang paling ia benci kini berada di hadapan nya dengan cara menarik spender untuk bekerja sama dengan perusahaan nya.apakah ini waktu yang tepat ataukah tidak ada jalan untuk membalaskan dendam miliknya.elia wanita itu di rundung kebingungan melihat situasi yang menguntungkan dan merugikan sekaligus.

" 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑎𝑘𝑢 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛"𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎

Menjalin kerja sama dan menandatangani kontrak perjanjian sedikit bingung mengenai permasalahan nya.yah sifat profesional sangat penting untuk dunia pekerjaan tapi tidak untuk elia rasa sakit yang ia rasakan setelah 5 tahun terakhir yang harus berpisah dengan anaknya aurora membuatnya hampir gila setiap saat.semua ini gara-gara pria yang kini sedang santai menyeruput kopi hangat di hadapan nya.

Setelan jas mahal bewarna hijau army,tak lupa sepatu pantofel kulit yang bisa dinilai mahal dari kejauhan jam tangan yang kini melingkar di pergelangan tangan nya serta dasi rapi mengapit di leher nya membuat elia semakin membenci pria tersebut.

"Sangat sempurna venom,hidup sudah sangat berubah" ujar elia membuka suara meletakkan gelas berisi teh di atas meja kaca di ruang kerja nya.

"Well,kau bisa melihatnya.aku juga sangat terpesona dengan mu elia kau telah sangat berubah" pandangan mata venom kini menuju pada wanita yang ada di hadapan nya yang kini dengan santai duduk menyilangkan kaki nya.kulit putih nan mulus yang sempat menempel pada dirinya.

Wanita itu kini sangat berubah pikirnya.

"Kau sangat cantik,seperti dulu.bagaimana kabar mu elia aku merindukan mu" lanjutnya menatap dalam mata biru elia.mata yang selalu ia rindukan di saat ingin memejamkan matanya terlelap tidur.

"Aku baik-baik saja setelah peninggalan malam itu.apa kau tidak ingin mengetahui nasib darah daging mu sendiri venom" jackpot hal ini yang akan elia gunakan untuk membalaskan dendam nya pada venom.

"Apa maksud mu?"tanya venom sedikit terkejut." darah daging apa,apa kau sedang bercanda elia?"tanya nya lagi

"Tidak juga,apa aku terlihat sedang bercanda?kau lupa malam itu apa yang kita lakukan?"

"Tapi itu cuman sekali dan tidak masuk akal"

"Terserah saja apa kau ingin mempercayainya atau tidak.apa kau masih ada urusan dengan ku mr venom.dan terimah kasih aku sudah menunggu lama untuk hari ini,agar bisa memberitahu mu tentang kewajiban mu sebagai ayah"

Elia segera mengambilntas miliknya merogoh nya dan mengeluarkan selembar foto,terlihat seorang wanita yang sedang menggendong seorang anak berusia kurang lebih 5 tahunan.bermata heterhocromia violet dan abu-abu.kulit putih pucat dengan rambut yang di kepang layaknya seorang rapunzel.

"Apa dia?" tanya venom sambil meneliti lagi foto yang ada di genggaman nya.

"Mata yang sangat indah bukan?apa kau tidak melihat dirimu pada diri anak itu venom?"

"Kau tidak bercanda kan elia,kau jangan coba-coba untuk membohongiku.dia bukan anak ku kan" tanya venom tidak percaya.

Tidak mungkin pikirnya padahal itu pertama kali nya untuk mereka dan venom sangat yakin bahwa dia tidak akan melakukan hal bodoh itu kecuali dirinya benar-benar tidak sadar.

"Venom apa kau tidak mengingatnya?sadarlah kita melakukan hal itu dulu,jangan berpura-pura tidak mengingatnya" tutur elia dengan tenang.

Percayalah saat ini ketenangan elia tidak lah seperti yang ia perlihatkan ia bahkan sangat gemetar dengan amarah.

23 𝑓𝑒𝑏𝑟𝑢𝑎𝑟𝑖,5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢.

Malam yang sangat dingin menusuk tulang belulang membuat merinding dengan sedikit terpaan salju yang mulai menghujani bumi.

Terlihat seorang gadis cantik berambut panjang sedang mencoba untuk menghentikan sebuah taksi,tetapi sudah kurang lebih 1 jam ia berdiri di seberang jalan tak ada satupun taksi yang melintas.

Malam yang sangat dingin tidak bagi seorang pria yang kini sedang berjalan dengan terseok-seok menghampiri gadis tersebut.

Dengan bau alkohol yang begitu menohok membuat hidung sedikit merasa tidak nyaman jika harus berada dekatan bersama pria tersebut.

"Hey siapa kau" tanya gadis tersebut dengan sedikit kaget pasal nya pria tersebut langsung menarik tangan nya untuk mengikuti nya.

Tidak.merespon pertanyaan elia,pria tersebut hanya menggandeng tangan elia sampai di sebuah rumah yang sedikit terbengkalai.mendorong elia hingga terjatuh dan miris nya lagi pria tersebut melakukan hal di luar nalar elia.

Gadis tersebut hanya bisa pasrah,dengan apa yang terjadi pada diri nya di malam itu dengan suasana dingin dan sedikit sesak.wajah yang sangat kasian penuh pilu ketika kehormatan nya di renggut paksa oleh sosok yang tidak ia kenali.hanya,hanya ada dua bola mata yang sangat ia kenal dan ia ingat hingga akhir malam tersebut.

𝑉𝑖𝑜𝑙𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑢-𝑎𝑏𝑢