Lea berlari dengan kaki mungilnya. Kalau kalian ingin tahu, Lea sedang duduk dibangku sekolah dasar, lebih tepatnya kelas tiga.
"Ayang! Gurunya udah mau pulang."
"Ya udah, suruh pulang aja Lea."
"Kok gitu? Kan kalau tamu mau pulang harus dianterin."
"Ya kan bukan tamu gue, Lea."
Hening? Syn menatap adiknya yang berhenti bersuara. Karena sebelumnya Syn hanya menjawab tanpa melihat lawan bicaranya.
"Eh? Jangan nangis dong Lea. Aduh! Iya deh! Nih gue kedepan nih!"
•°•°•
"Makasih ya udah mau jadi guru lesnya Lea. Gue enggak betah soalnya kalau harus ngajarin dia sendirian."
"Brownies yang kamu buat enak."
"Loh?! Lea yang bilang ya kalau itu buatan gue?"
"Just guessing."
"Oh gitu, makasih lagi deh."
•°•°•
Halo, saya Mark. Guru les privat Lea.
Halo, saya Mark. Guru les pri|
Halo, saya Mar|
Ha|
Ketik, hapus, ketik lagi, hapus lagi. Didalam kamarnya, Mark menatap layar ponsel. Bagaimana cara memulai percakapan?
Saya Mark, guru les privatnya Lea. Saya dapat nomor kamu dari Lea.
Akhirnya pesan itu yang terkirim.
YOU ARE READING
Disini Hujan, Jemput Aku
Fiksi Remajatidak dibuat saat hujan, tapi pada 22 agustus 2021 imajinasi tentang cerita ini dimulai. copyright, shaturnusa ©2021 [🥇] 1st on #nightcall in july 2022