Pernahkah kalian merasakan cinta kepada orang yang tak seharusnya?
Cinta kepada saudara, kakak, atau adik kalian? Atau bisa disebut incest?
Ini terjadi pada Lilian Aristela atau yang biasa dipanggil Lily dan Yudha Alvino atau yang biasa dipanggil Yudha. Mereka adalah saudara kembar. Dan mereka terjebak dengan perasaan yang tak seharusnya.
Rasa cinta mereka bukan rasa cinta pada saudara seperti pada umumnya. Mereka mencintai seperti pada lawan jenis layaknya sepasang kekasih. Rumit bukan perasaan mereka? Lalu menurut kalian apa yang harus mereka lakukan?
"Ly, aku tak tau harus mengatakannya atau tidak. Tapi aku tak bisa memendam rasa yang salah ini sendirian." ucap Yudha sambil menggenggam salah satu tangan Lily yang ada di atas pahanya.
Ya, kali ini mereka sedang bersama. Berdua di balkon kamar Lily menikmati taburan bintang dan bersinarnya sang rembulan.
"Maksudmu apa?" Lily menoleh pada Yudha saat mendengar perkataannya, namun masih membiarkan tangan keduanya yang masih bertaut.
"Aku.." ucap Yudha menggantung sambil menyelami kedalam netra hazel milik Lily saudara kembarnya itu.
"Kau kenapa Yudha?" tanya Lily karena Yudha tak melanjutkan perkataannya membuat Lily penasaran.
"Aku mencintaimu Ly," ucap Yudha sambil menundukkan kepalanya.
Awalnya Lily terkejut namun dia tak bisa mengambil kesimpulan dengan cepat. Dia takut yang Yudha maksud bukan seperti apa yang ada di pikirannya. Dia takut itu hanya mencintai pada saudara, bukan mencintai pada lawan jenis seperti pasangan kekasih layaknya yang Lily rasakan.
"Haha Yudha kau lucu sekali haha, lalu apa salahnya kita kan saudara apalagi kita saudara kembar pasti ikatan cinta kuat haha." Lily berucap di sela tawanya, tawa yang dipaksakan sebenarnya.
"Berhenti Lily!" tegas Yudha mempererat genggamannya di tangan Lily.
"Haha memangnya apa yang ku lakukan haha." Lily masih belum bisa menghentikan tawa palsunya, karena hanya itu yang bisa menutupi debaran jantungnya yang menggila karena pengakuan Yudha.
"Berhenti tertawa!!" Kali ini sedikit meninggikan suaranya dan menggenggam tangan Lily yang bebas dan sedikit menariknya sehingga kali ini mereka berhadapan.
"Uh maaf," ucap Lily lalu menatap tepat pada netra cokelat Yudha.
"Jadi?" lanjutnya dengan wajah yang lebih serius.
Chup
Yudha melumat bibir Lily dengan lembut setelah menyatukan bibir keduanya. Bisa Yudha liat Lily sangat terkejut akan tindakannya, namun Yudha tidak bisa berhenti. Dengan kelembutan yang Yudha berikan bisa dilihat Lily yang mulai memejamkan matanya dan mulai membalas lumatan yang diberikan Yudha. Yudha pun mulai memejamkan matanya menikmati sensasi yang membuat perutnya menggelitik seperti terdapat ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Setelah sepuluh menit, mereka melepaskan tautan bibirnya karena kehabisan oksigen. Sehingga setelah adegan itu selesai, mereka sama-sama meraup pasokan oksigen sebanyaknya.
"Yudha apa yang kau lakukan?" Lily tersadar apa yang telah dilakukannya dan Yudha. Ini salah dan tak seharusnya terjadi. Tapi Lily tak bisa berbohong kalau dirinya juga menginginkannya dan menikmati apa yang mereka lakukan sebelumnya.
"Kenapa? Aku rasa kau juga menikmatinya Ly," Lily tak bisa menjawab, apa yang dikatakan Yudha memang benar adanya dan Lily hanya mampu memalingkan wajahnya ke arah lain.
Yudha yang melihat Lily memalingkan wajahnya melepas satu genggaman tangan mereka dan menangkup pipi Lily membawanya untuk menatapnya kembali.
"Ly-" ucapan Yudha terpotong oleh perkataan Lily.
"Tapi ini salah Yudha, ini tak seharusnya terjadi," ucap Lily dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Aku tahu Ly, tapi aku tak bisa berbohong terhadap perasaanku sendiri. Sakit rasanya jika harus terus berusaha menghilangkan rasa yang salah ini." Runtuh sudah pertahanan Lily yang dibangun mati-matian olehnya hanya karena kata-kata Yudha, air matanya tak dapat terbendung dan terjun bebas di pipi berisinya.
"A-aku hiks," Lily tak bisa melanjutkan perkataannya, dia hanya bisa menundukkan wajahnya dengan isakannya yang menyesakkan dadanya.
"Ssht.. Jangan menangis Ly nanti dadamu sakit. Aku tahu kau pun memiliki perasaan yang sama sepertiku." ucapan Yudha membuat Lily terkejut sehingga kembali menatap Yudha dengan isakannya yang tak terhentikan.
"B-bagaimana hiks k-" ucapan Lily kali ini harus terpotong karena Yudha menggendongnya ala bridal style menuju kamar Lily sambil melumat kembali bibir Lily yang sudah menjadi candunya sejak keduanya dipersatukan untuk pertama kalinya.
Yudha mendudukkan Lily dipangkuannya saat tiba di kasur Lily tanpa melepas pagutannya. Yudha tak bisa berhenti seakan takut kehilangan Lilynya, pujaan hatinya, separuh jiwanya.
"Lily, ayo kita berjuang bersama. Aku tidak mau kehilanganmu," ucap Yudha sungguh-sungguh.
Lily tak menjawab dengan kata-kata, dia hanya menjawab dengan anggukan dan senyum manisnya membuat Yudha ikut tersenyum dan mereka melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Tbc
Author panjangin cerita kali ini biar kalian puas bacanya dan feel nya dapet, makasih yang udah setia dukung dan nunggu author up. Terus tungguin cerita selanjutnya dan jangan lupa vote dan commentnya ya author tunggu😁
KAMU SEDANG MEMBACA
||Lalisa♥Boys||
FanfikceHanya sekedar oneshoot tentang Lisa&Boys hasil dari imajinasi author. Semoga readers semua suka dan maaf kalau karya author jelek.