"Tidak peduli usahamu, karena jika takdir seperti itu kau bisa apa"
°°°°
Desiran air hujan mengguyur kota Jakarta di malam hari yang begitu dingin.Seorang lelaki berdiri di depan toko kue menunggu hujan reda namun nampaknya hujan itu tidak akan berhenti sampai beberapa jm kemudian.
Ia cukup lama menunggu namun tetap saja hujan tak kunjung berhenti, akhirnya ia memutuskan pergi ke halte bus untuk menunggu bus datang dan menggunakan tasnya untuk perlindungan agar tidak terlalu basah.
Biasanya ia selalu menaiki motor kesayangannya nya itu namun kini motor itu sedang berada di bengkel untuk di servis jadi ia harus naik taxsi atau bus.
Saat ia sudah berada di halte ia tak sengaja melihat seorang gadis sedang berdiri di tepi jalan dengan tatapan kosong, entahlah apa yang gadis itu pikiran saat itu.
Tubuhnya sudah basah kuyup dan mukanya pucat mungkin dirinya sudah di sana cukup lama. Karena ia merasa kasihan akhirnya dia memutuskan menghampiri gadis itu walaupun nantinya dirinya akan basah kuyup.
"Sedang hujan jangan di sini" ia menarik pergelangan tangan gadis itu agar sedikit meneduh.
Gadis itu menatap Sakya aneh, harusnya Sakya yang seperti itu bukan sebaliknya.
"Kenapa?" Satu pertanyaan terlontarkan dari bibir gadis itu.
"Hah?"
"Kenapa lo gk biarin gua mati ajh sih" tanpa disadari air mata gadis itu lolos begitu saja dirinya sudah tidak bisa lagi membendung air mata itu untuk jatuh.
"Jangan ngelantur kalo ngomong" dirinya di buat bingung tiba tiba saja ia mendapatkan pertanyaan yang aneh dari gadis itu.
"Gua udah capek"
"Semua orang harus kuat loh" kini dirinya memberikan senyuman hangat kepada gadis itu.
"Gua juga capek ko"-batin
"Makasih"
"Untuk?"
"Tadi,kalo bukan karena lo mungkin gua udah lebih nekat lagi" kini giliran gadis itu yang mengukir senyuman di wajahnya. Senyum nya begitu manis namun dibalik itu ada rasa kekecewaan.
Sakya hanya mengangguk.dirinya mengambil satu gantungan kunci di tasnya dan memberikan kepada gadis itu.
"Nih,jimat biar gk sedih" gantungan kunci berbentuk sayap kupu-kupu kesayangannya itu rela ia berikan demi gadis itu.
Karena bis yang Sakya tunggu sudah datang,tanpa menunggu lama dirinya menaikinya.Sebelum itu...
"Kalo jodoh kita ketemu lagi" ucapannya sebelum bis itu berangkat dan hanya menyisakan Gadis itu sendiri di sana.
"Semoga jodoh" gumam gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grey[REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] "Dia Sakya Si Manusia Kelabu Dan Penuh Misteri" Sakya Rafandra, lelaki badut yang selalu membuat orang tersenyum dan menjaga orang yang tersayang dengan samar. dunianya memang kelabu sulit di lihat atau dirasakan namun di sep...