0.2(waktu)

10 17 12
                                    

"di saat akhir yang harus mengukir senyum tragis datang bersama kelabu"

°°°°

"Gua heran siap yang ngirim teror kaya gitu an"

"Masalahnya ini berkaitan sama si Heera"

"Jangan sampe Heera tau nih"

Mereka berempat berada di lapangan basket tempat yang sering di datengin saat jm istirahat tiba.

Mereka masih membahas teror tadi pagi, selama ini mereka sama sekali tidak pernah mencari masalah dengan siapapun dan Kenapa harus berkaitan juga dengan Heera.

"Gua?"

Semuanya terkejut, tidak untuk satu orang, heera tiba tiba berada di belakang mereka dengan membawa 5 minuman.

"Kalian ngomongin apa?" Tanya Heera sekali dirinya memberikan minuman kepada semuanya.

"Makasih"

"Teror tadi pagi" bukan merahasiakan Dylan malah memberitahu kepada Heera.

"Teror?"

"Teror apa ka?"

Sakya memberikan satu lembar kertas yang ia pegang "ini"

Heera membaca tulisan itu,ia merasa aneh dengan angka 03 ia sepertinya merasa tidak asing dengan angka 03 tapi ia tidak bisa mengingat, dirinya tertuju ke satu orang.

"Kosong tiga"

"Lo tau apa artinya?"

"Entahlah,tapi gua bertuju ke satu orang" ia menatap satu persatu wajah keempat lelaki itu.

"Siapa?"

"Dagfin!"


°°°°

Heera hari ini pulang lebih telat dari biasanya karena kegiatan kerja kelompok membuat dirinya harus pulang malam,ia pun cemas pasti mamahnya akan sangat marah kepada dirinya karena pulang malam.

Bener saja mamahnya sudah menunggu Heera di ruang tamu takluput dua manusia tercinta.

"Kenapa jm segini baru pulang?" Cecer Indah-mamah Heera.

"Aku habis kerja kelompok"

"Kenapa gk bilang dulu sama mamah hah!?" Sepertinya kali ini Heera akan kena amuk mamahnya itu dan pasti perang besar tidak akan terelakan.

"Maaf,lupa mh" Heera menunduk ia tak berani menatap mamahnya itu.

"Kapan her,kapan kamu nurut Ama mamah kamu selalu ajh buat mamah marah"

"Aku gk bermaksud buat mama marah" ia menjelaskan namun percuma kini Indah sudah bener bener emosi.

"Bales ajh terus kalo orang ngomong, kamu itu anak paling gk nurut,liat Kaka kamu dia nurut sama mamah nilai nya bagus kamu gk malu sama caca(adik tiri Heera) dia anak perempuan mama yang bisa di Bangga in,mama malu liat anak temen-temen mama pada pinter cantik sedangkan kamu apa her apa yang bisa mama Bangga in dari kamu"

The Grey[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang