0.3(Bohong)

10 12 17
                                    

"satu keyakinan yang kuat namun waktu yang salah"

°°°°

Heera hari ini izin tidak masuk sekolah karena sakit,kemarin dirinya mogok makan dan tidak keluar kamar sejak pulang sekolah.

Karena khawatir dengan Heera Sakya pergi ke rumahnya untuk melihat kondisi Heera saat itu,bukan cuman mogok makan dan tidak keluar kamar Heera sama sekali tidak mengangkat telpon dari Sakya sehingga membuat lelaki itu khawatir.

Sakya kini berada di rumah Heera,ia memencet bel rumah namun sama sekali tidak ada respon sampai ke tiga kalianya baru ada seorang yang membukakan pintu.

"Ka Sakya" sapa caca kepada sakya.

"Hai ca"

"Ka Heera ada?"

"Ada di kamarnya,masuk ajh"

"Makasih"

Sakya yang sudah di perbolehkan langsung pergi ke kamar Heera,ia mengetuk pintu tapi Heera tidak menanggapi nya.

"Her ini gue,Sakya" tak selang berapa lama Heera membuka pintu, namun Heera langsung memeluk Sakya seperti seseorang yang sudah menunggu lama dan akhirnya bertemu.

"Ka..." Matanya bengkak dan merah, mungkin Heera sudah lama menangis.

"Kenapa?" Heera hanya bungkam namun matanya meneteskan air mata.

Sakya membawa Heera dalam dekapannya,ia mengelus rambut Heera membiarkan gadis itu meluapkan tangisan sampai dirinya puas dalam dekapan seorang Sakya,hanya itulah yang bisa ia lakukan saat ini.

Caca yang melihat kedua insan manusia itu hanya menatap sendu, seadanya dia juga bisa seperti itu mungkin akan bahagia namun kini dirinya tidak akan bisa melakukan hal yang bahagia.

Lamunannya terbuyarkan setelah indah tidak sengaja melewati kamar Heera,dan melihat Caca yang menatap Heera dan Sakya.

"Caca!?"

"Oh-mah"

"Lagi apa kamu di situ?"

"En-nggk apa apa" ia sedikit panik.

"Mending kamu buat minum untuk mereka" ia merintahkan sebelum akhirnya pergi ke kamarnya sendiri.

"Iya mah"

°°°°

Saat ini Heera sudah berhenti menangis namun dirinya masih belum mau bicara.

Sakya berusaha menghibur Heera, namun tetap saja Heera masih tidak bisa untuk senang.

"Ra, bilang ama gua lo kenapa?"

"Lo ada masalah?" Diam,diam,Heera terus saja diam.

Jelang berapa saat Heera akhirnya mau bicara.

"Ka"

"Iya Ra"

"Bawa gua pergi"

"Lo mau ke mana?"

"Ke mana aja"

Sakya mengangguk, mungkin dengan seperti ini Heera bisa kembali menjadi dirinya yang ceria lagi.

The Grey[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang