0.4(Di mulai)

12 10 4
                                    

"Dikala semuanya lenyap, percaya saat itu raga mu akan menolong dirimu"

°°°°

Kondisi heera yang semakin memburuk dan harus di bawa ke rumah sakit membuat Sakya khawatir setengah mati,tadi saat di bawa dari taman oleh Ghea Heera cukuk baik tapi setelah Sakya pergi ke UKS Heera sudah menangis dan mengamuk. Semua barang yang ada di sana ia lempar, tapi Ghea tidak ada di sana.

"Gimana gua bisa tenang dri"

"Gua tau lo khawatir sama Heera, tapi dengan lo gini gk bantu apa apa sa" lelaki itu memegang pundak sahabatnya itu, dirinya cukup khawatir dengan kondisi kekasihnya baru kali ini dirinya melihat Heera seperti itu selama ini Heera cukup tenang.

Saat sedang menunggu tiba tiba tubuh Sakya goyang dan hidung nya mengeluarkan darah, sontak Andri dan Xion kaget.

"Sa idung lo"

"Aiss kenapa harus sekarang sih"-Batin Sakya kala itu.

"Sa,lo gpp kan?"

"Gk gpp gua cuman kecapean" ia tak mau membuat sahabatnya itu khawatir dengan dirinya,ia memilih untuk pergi ke toilet untuk membersihkan darah yang di hidupnya.

"Sumpah selama gua sahabat sama Sakya gua gk tau sebenarnya sifat di kaya gimana" lirih Xion.

"Bener banget, setiap hari sifatnya beda"

"Kayanya ada yang gk beres sama tuh anak"

°°°°

Sekitar 10 menit yang lalu heera sudah siuman,di ruangan itu hanya ada Xion dan Andri, Sakya belum kembali sejak tadi dirinya pergi ke toilet.

"Ra gimana kondisi lo?"

"Gua gpp,cuman capek dikit"

"Oh iya,di mana Sakya?" Sejak tadi dirinya tidak melihat sakya hanya xion dan Andri yang pertama kali Heera liat setelah siuman.

"Tadi sih ke toilet tapi gk balik-balik"

"Mau gua panggilin Ra?" Xion menawarkan diri untuk memanggil Sakya.

Baru saja Xion hendak berjalan mencari keberadaan sakya,Sakya terlebih dahulu mengirimkan pesan kepada Andir.

Sakya:
Gua titip Heera ya, gua
ada urusan jadi pulang duluan

Kondisi di ruangan itu hening sekatika,Heera dan Xion menata andri bergantian,Andri yang hanya diam saja membuat keduanya bingung. Sama halnya dengan Andri ia bingung harus menyampaikan seperti apa kepada Heera.

"Ra,?"

"Iya"

"Sakya bilang dia pulang duluan" dengan kaku dia bicara seperti itu kepada Heera,ia takut Heera akan kecewa.

"Pulang?" Andri mengangguk mengiyakan, terlihat jelas bahwa Heera benar sedih saat ini Sakya malah tidak ada di sampingnya.

"Ka..." -batin Heera.

"Gua mau pulang ajh"

"Lo masih belum pulih"

"Gua gk suka di rumah sakit" percuma saja dirinya disini toh Sakya gk ada bahkan mamahnya saja tidak tau dirinya masuk rumah sakit, sungguh tega memang.

The Grey[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang