283 senyum yg layak diperjuangkan

295 21 0
                                    

-------------------

Seminggu kemudian,

Aww… Aww…

Ayaka dengan marah memukul dada Izuna dengan tangan kecilnya.

"Onii-chan, kamu BAKA! BAKA!!"

Aww… Aww…

"Sakit Ayaka-chan! Nii-chan belum sembuh!"

Izuna tak berdaya mengangkat tangannya.

"Hmph! Kenapa kau meninggalkanku di sana?"

Ayaka dengan marah kepalanya dan cemberut.

"Nah! Bagaimana ini, aku akan membuatkan kamu lain kali?" Izuna tak membebani kepalanya.

"Yeaaahhh!! Janji!" Ayaka dengan senang hati membalik-balik.

"Janji!" Izuna menganggukkan kepalanya.

"Ne... Ne... Onii-chan! Aku punya hadiah untukmu."

"Eh?! Sungguh!"

Izuna menatap dengan antisipasi.

Ayaka mengeluarkan kotak berbentuk hati dari tas dan memberikannya kepada Izuna.

Meneguk…

Izuna mengeluarkan ludah saat ekspresinya terasa pahit.

"Hehe ... Tidak perlu bagimu untuk pergi sejauh itu. Onii-chan akan pulih dengan sendirinya." Dia meraih kotak itu dengan tangan gemetar.

Fufu… Fufu…

Di tempat tidur terdekat,

Shisui dan Itachi terkekeh melihat kondisi Izuna yang salah. Ada antisipasi di mata mereka saat mereka menunggu Izuna memakan kuenya.

'Heh! Menertawakan kesengsaraan saya! Bagaimana saya bisa membiarkan kalian lolos lolos tanpa hukuman?'

Dia menoleh ke Ayaka dan slap.

"Onii-chan senang menerima hadiah ini darimu! Tapi aku pikir kamu harus membaginya dengan Shisui dan Itachi juga! Lihat antisipasi di mata mereka! Mereka tidak sabar untuk memakan kuemu!"

Izuna menunjuk ke arah Shisui dan Itachi.

"Betulkah?!"

Ayaka menoleh ke arah keduanya dan memperhatikan ekspresi antisipasi.

"Ya, Onii-chan kamu benar!"

"Tentu saja! Bagaimana saya bisa makan kue ini sebelum mereka?"

"Aku sudah membuat banyak kue."

Dia berjalan ke arah mereka dengan tasnya. Ekspresi Shisui dan Itachi berubah jelek saat mereka melihat Ayaka berjalan ke arah mereka.

Meneguk…

Menaklukkan dan mengerang habis-habisan.

Reborn as Madara's GrandsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang