210

452 24 0
                                    

klem… Klem…

Dua sosok berjalan keluar dari peti mati Edo.

Hmm…

Sosok kecokelatan dengan baju besi merah tua dengan setelan hitam dan sandal kayu mengangkat kepalanya.

"Sudah lama, Saru."

Sosok cantik lain dengan baju besi biru berjalan di sampingnya.

"Oh? Ini kamu, Sarutobi. Kamu sudah cukup tua."

"Aku tidak menyangka melihat kalian berdua dalam wujud seperti ini... Hashirama Sensei... Tobirama Sensei!"

Air mata membanjiri mata Hiruzen.

"Aku malu melihatmu dalam keadaan seperti itu."

"Sekarang ... sekarang ... cukup dengan reuni guru-murid yang menghangatkan hati."

Suara mendesing…

Orochimaru mengeluarkan dua kunai dengan label segel. Dia memasukkan kunai ke tubuh Hashirama dan Tobirama.

Hah…

Orochimaru membuat segel tangan untuk mengontrol gerakan mereka.

Argh…

Hashirama dan Tobirama berusaha melawan kendali Orochimaru.

"Lepaskan," Orochimaru menyeringai.

"Aku telah memanggilmu dengan setengah dari kekuatan aslimu. Vessel ini tidak cukup kuat untuk memanggilmu di masa jayamu. Selain itu, aku tidak yakin aku bisa mengendalikanmu dalam kekuatan puncakmu."

Licin…

Orochimaru menjilat bibirnya.

"Jika itu masalahnya, Sarutobi, kami harus melawanmu." Hashirama mengambil langkah menuju Hiruzen dan Jiraiya.

"Sensei! Saran apa pun saat bertarung melawan mereka."

Jiraiya meminta saran dari Hiruzen.

"Aku akan menghentikan Orochimaru. Jika kita melumpuhkannya, pemanggilannya akan hilang. Sampai saat itu, kita harus melawan mereka."

Hiruzen memanggil Fuma Shuriken besar.

"Mudah bagimu untuk mengatakannya." Ekspresi Jiraiya berubah jelek.

"Tidak peduli zamannya, perang akan selalu melanda negeri ini."

Hashirama berkomentar sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Edo Tensei!... Jadi, anak ini memanggil kita dengan teknik terlarangku." Tobirama menatap jari-jarinya.

"Tobirama, aku sudah memperingatkanmu. Teknik ini salah." komentar Hashirama.

"Diam." Tobirama mencemooh dan berbalik ke arah Hiruzen.

"Saru, kita perlahan-lahan kehilangan kendali atas tubuh dan emosi kita. Aku harap kamu bisa mengatasi situasi ini."

Reborn as Madara's GrandsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang