prolog

87 24 11
                                    

Kalau memang kenyataan tidak
Sesuai dengan harapan, untuk apa di teruskan?

______________________________

"Bintang!" Teriak gadis berambut panjang dari arah belakang. "Bintang tungguin dong!" Thea terus saja berteriak, suara gadis tersebut mampu membuat seluruh siswa yang berada di koridormenatapnya dengan berbagai tatapan.

"Bintang," Thea mengatur napasnya setelah sampai di samping cowok yang adalah tunangannya.

Cowok tersebut menaikkan satu alisnya, "Kenapa?" Tanyanya singkat dengan wajah datar seperti biasa. "Aku mau ngasih ini buat kamu," Thea memberikan kotak hitam ke arah Bintang dengan senyuman lebar.

Bintang mengambil kotak tersebut lalu membukanya, "Buat?" Tanyanya lagi.

Thea tersenyum, "Ini buat kamu, kita couple kan bag-"

"Gue nggak butuh, lagian gue bisa beli sendiri nggak couple kayak gini," Bintang menjeda perkataannya. Ia dekatkan wajahnya dengan wajah Thea membuat Thea menelan salivanya. "Alay tau nggak?" Lanjut Blintang lalu membuang kotak yang berisi jam tangan tersebut dengan kasar ke lantai koridor. Bintang melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan Thea yang terpaku di tempat. Siswa SMA Bima Taruna yang melihat kejadian tersebut saling berbisik, ada juga yang menyoraki Thea.

Thea menahan tangisnya. Ia cewek tegar nggak boleh nangis apalagi di depan banyak orang seperti ini, tapi hatinya benar-benar sakit.

Thea ingin mengambil kembali kotak yang berisi jam tangan tersebut tetapi seseorang telah mengambilnya lebih dulu.

Thea menatap cowok yang sedang berjalan ke arah nya dengan tangan kanannya yang membawa kotak hitam berisi jam tangan yang tadi ingin Thea berikan kepada Bintang. Cowok tersebut tersenyum sesampainya di hadapan Thea. "Buat gue aja The dari pada sayang kan nggak di pake," Ujar cowok tersebut. Dia sahabat Thea serta Bintang sejak berumur 4 tahun. Arzan.

"Terserah."

__________

Thea almeira arkananta

Arzan laksamana byantara

Bintang adelard bhanendra

GRADUATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang