Mobil ambulance berlalu menuju rumah sakit,di dalam nya ada Zahra yang kaki nya habis tertembak dan pasien dua nya lagi sama.
Sedangkan Elea berada di mobil Aska sekarang,tidak sadarkan diri,Aska menawarkan diri untuk mengantar Elea kerumah sakit.
Habis insiden itu,sekolah di pulang kan cepat karna takut akan terjadi sesuatu lagi nanti,dan agar para murid yang lain nya bisa menenangkan diri mereka.
Setelah sampai di rumah sakit,Aska menggednong Elea yang tidak sadarkan diri dengan gaya bridal style menuju ugd.
"Sus ini tolong dia."Ujar Aska agak khawatir.
Suster langsung saja dengan sigap menangani Elea dengan bantuan perawat dan dokter,Zahra dan 2 lain nya juga langsung di tangani oleh tenaga medis.
Setelah setengah jam lebih,Elea sudah di pindahkan ke ruang rawat inap,Aska membayar pengobatan Elea.
Saat kembali ke ruangan Elea,Aska melihat disana Elea sedang mengupas buah apel dengan tangan yang di balut perban.
Aska datang mengambil apel itu dan mengupas nya,Elea langsung berdecak ketika melihat apel nya yang tiba tiba di ambil.
"Lu pengen banget gue bunuh ya!"Elea menatap tajam Aska.
"Tubuh lo penuh perban gitu,jangan sok kuat."
"Ni para dokter nya aja yg lebay,gue udah kaya mumi jadinya."Elea memandangi tubuh nya yang banyak di lapisi perban karna luka luka.
"Biar cepat sembuh El."Aska mengasihkan apel yang sudah bersih dari kulit nya itu ke Elea.
"Zahra gimana keadaan nya Ska?"Tanya Elea.
Aska terdiam,ini pertama kalinya Elea memanggil nya dengan kata Ska.
"Aska!"
"Ha oh,Zahra udah di tanganin oleh dokter,peluru nya ga terlalu dalam dan sudah di keluarkan."Jelas Aska.
Dirinya tadi sempat melihat keadaan Zahra di ruangan nya,kaki Zahra di balut perban dan ada Dadang yang menjaga nya.
Elea menghembuskan napas lega,dia benar benar khawatir dengan Zahra,apalagi pistol itu benar benar bahaya jika terkena di dada,untung saja di kaki dan tidak terlalu dalam.
"Thank you god."
Elea melihat ke tangan Aska yang ternyata lebam,dia ingat Aska juga ikut memukul orang dengan baju serba hitam itu.
"Tangan lu,obatin dulu."suruh Elea.
"Bukan apa apa."Jawab Aska.
"Lu kalo di bilangin jangan ngeyel."Elea kesal jadinya dengan Aska.
"Lu ngga usah sok peduli El,kalau ga ada niat bantuin."Aska mengerucutkan bibir nya.
"Lucu nyaa."Ujar Elea dalam hati ketika emlihat ekspresi Aska tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
E L E A
Teen FictionApa yang kalian pikirkan ketika mendengar "Dewa Kematian." Itu adalah julukan dari seorang Elea dari Butterfly,tidak ada yang tidak mengenal nya di sekolah ataupun di jalanan,orang yang masuk ke kehidupan seorang Elea akan susah keluar,kecuali MATI...