Skiping School

1 1 0
                                    

Keesokan harinya

Setelah siap dengan perlengkapan sekolah aku turun menuju meja makan untuk sarapan. Tapi disana ada Mommy, karena aku enggan bertemu denganya aku memutar arah menuju keluar rumah.

"Vey sini sarapan dulu sama Mommy." panggil Mommy, aku menghentikan langkah tanpa melihat kearah Momm.

"mau sarapan disekolah aja." jawabku singkat

"Vey nanti Mommy mau keluar kota untuk kerumah om Fery dan juga ngurus cabang mama yang disana. Mungkin Mommy gak pulang bisa sampe 3hari." jelasnya

"terserah" jawabku dan kulanjutkan langkah menuju pintu utama kemudian menaiki mobil yang kebetulan sudah disiapkan oleh pak Komar.

Kulajukan mobil dengan kecepatan sedang karna ini masih didalam komplek, terlihat seorang anak laki-laki menggunakan seragam yang sama denganku digerbang komplex sedang berbicara dengan security. kuturunkan kaca mobil untuk menyapanya

"selamat pagi pak," sapaku halus

"selamat pagi mbak Venus, mau berangkat sekolah ya?" sapanya ramah

"iya pak" tiba-tiba ada yang membuka pintu sebelah kemudi, dan dia adalah seseorang yang menggunakan seragam sepertiku. Kalian tidak salah jika menebak itu James.

"lo ngapain?" tanyaku

"hehe gue nebeng yah, motor gue lagi dibengkel belom diambil. Kalo mobil gue mager bawa mobil sendirian sepi gk enak," jawabnya ngasal

"terus lo udah nebeng dan gue disuruh nyetirin lo gitu? anjir dikira gue supir apa."

"hehe sekali sekali gpp kali." jawabnya enteng

Untungnya sebelum menjalankan mobil tadi aku sempat memakai kacamata, jika tidak pasti James melihat mata pandaku dan memberondong dengan pertanyaan gk bermutu miliknya.

Kujalankan mobil meninggalkan komplek, selama perjalanan James selalu membuat percakapan dan lelucon yang menurutku sama sekali tidak lucu, tapi ya aku menghargai itu setidaknya aku tidak sendirian dibalik kesedihan yang tersimpan.

Sesampainya didepan gerbang sekolah aku menyuruh James untuk turun

"udah nyampe, turun gih." titahku

"lah kok turun disini? gk masuk keparkiran sekalian?" tanyanya yang sudah membuka pintu

"hari ini gue gk sekolah, lo ijinin gue ya bilang gue apa kek terserah." jawabku asal

"gak bisa, kalo lo gk sekolah ya gue ikut lo." jawabnya seraya kembali menutup pintu

"ngapain sih ngikutin gue terus? udah sekarang lo turun sana masuk kelas dan gue mau pergi."

"yaudah kita bolos sama sama kalo gitu, gue bakal temenin lo kemanapun." jelasnya, karna sudah lelah berdebat akhirnya kuputuskan meninggalkan sekolah dengan masih ada James yang seperti mengekor padaku.

Kuarahkan mobil menuju sebuah mall, tapi karna masih pagi dan masih tutup kami memilih sarapan disebuah Resto ayam goreng keepsi didepan mall,

"lo yang pesen, gue tunggu disini." titahku pada James

"baik nyonya." aku tersenyum setelahnya, terkadang James tidak seburuk yang kukira.

Aku mengeluarkan ponsel dari dalam tas untuk mengirim pesan pada Candy

Gue
Can, hari ini gue gk masuk tolong ijinin ya. Bilang aja gue sakit,

Candy
Ih kok lo bolos gk ngajak gue sih? alamat boring banget deh ni gue gk ada lo,

Gue
udah lo dikelas aja, ntar jangan lupa kirimin materi hari ini yah

Candy
Ish dasar lo gk solider,
Yaudah lo hati-hati jangan macem macem ya, gue yakin lo lagi ada problem.

Gue
Ok thanks sist 😘

Setelah itu tidak ada balasan darinya, mungkin sudah mulai belajar. Tak lama James datang dengan nampan penuh dengan pesanannya,

"special buat my sweetheart, susu kotak+pudding+sepotong ayam goreng" jelasnya

"Thanks"jawabku, kami menikmati sarapan dengan keheningan,

"lo gk berniat buka kacamata? masa iya makan pake kacamata coklat begitu? kalo kacamata baca sih wajar." tanya James padaku

"udah lo makan aja gk usah bawel," jawabku, aku tidak berniat membuka kacamata memang, biar saja orang melihat dengan aneh aku tidak peduli

"serah lo deh. abis ini lo mau kemana?" tanya James

"gue mau nonton terus shopping terus makan, nonton lagi makan lagi baru pulang." jawabku, James hanya mengangguk dan tidak protes sama sekali. Mungkin dia lelah

Selesai sarapan ada telfon dari Daddy,

"Honey, kenapa gak sekolah hari ini?" tanya Daddy lembut

"sorry Dad, Vey lagi gk mood. Gpp ya Vey bolos sehari?" bujukku

"iya gpp Honey . . . Daddy tau apa yang terjadi padamu kemarin, tidak perlu memikirkan apa yang dikatakan Mommy mu ya Honey, ada Daddy yang selalu siap kapanpun kamu butuh. Kalo kamu mau pindah kesini langsung bilang aja ya." Tak terasa airmataku mengalir dibalik kacamata.

"thanks Dad," jawabku serak

"yes honey, yaudah hari ini kamu seneng seneng aja yah. Daddy transfer nanti buat tambahan kamu belanja. Love you Honey"

"Love you too Dad, miss you" lalu kuputuskan panggilan,

Setelah sadar ada James yang melihatku menangis aku merasa malu,

"apa lo liatin gue kyk gitu, ngadep sono lo gue mau bersihin muka gue." titahku, dan James menurut tanpa protes. Kubuka kacamata perlahan dan menghapus air mataku dengan tissue,

James menghadap kearahku dan sangat terkejut

"Astaghfirullah Vey, mata lo. Lo abis ditonjok siapa itu mata sampe bengkak gede begitu." tanyanya dengan mengelus dada

"berisik lo, kan gue bilang jangan ngadep sini. kalo mata gue gk begini juga ogah gue kemana mana pake kacamata." jelasku dengan bercermin dan menghapus sisa sisa air mataku,

"bentar tunggu sini gue ambilin es batu." dan James meninggalkanku, tak lama dia kembali dengan segelas es batu,

"nih buat ngompres mata lo," katanya

"masa gue kompres pake es batu langsung, gue gk bawa handuk tau." jelasku

"ni pake sapu tangan gue, masih bersih tuh belom gue pake sama sekali." jawabnya memberikan sapu tangan padaku, tercium wangi parfum yang dipakai James.

Aku menaruh esbatu pada sapu tangan dan menempelkannya pada kelopak mataku.

"udah gue tempelin 15menit sampe berasa beku gini mata gue kenapa masih bengkak aja sih?"tanyaku kesal

"ya-yaudah sabar . . . Udah lah gk usah lanjutin, mall udah buka tuh mending kita kesana beli baju buat ganti." ajak James, aku hanya mengangguk dan menggunakan kembali kacamataku, lalu pergi meninggalkan resto.

Just NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang