part 19

7.8K 468 1
                                    

Pagi ini arsen sudah standby di sofa apartemen lea, ditemani oleh secangkir susu coklat hangat, sembari menunggu lea yang tengah asik merias wajahnya.


Sikap arsen akhir-akhir ini sedikit sulit untuk dipahami, tingkah nya yang tiba-tiba menjadi sosok yang perhatian, padahal yang lea tau, bos nya itu memiliki kepribadian yang cuek, dengan sekitar, kecuali dengan keluarga.

Lea sudah siap dengan outfit khas ala anak kantoran ditambah dengan hijab pasmina, sling bag and high heels, ia tidak menyukai sesuatu yang ribet, ia menyukai sesuatu yang simpel

"ayo pak, berangkat."

"hm."

Arsen dan lea, berjalan ke luar apartemen, di sepanjang lorong kedua nya tampak diam, tidak ada satu pun yang berniat untuk membuka pembicaraan.

Memasuki mobil arsen, arsen langsung tancap gas tanpa berbicara apapun, lea berinisiatif untuk menyala kan music untuk mengisi keheningan.

Los dol dang lanjut lek mu whatsapp an cek paket datane yen entek tak tukokne~

Lea ikut bernyanyi mengikuti lantunan music tersebut, ia menikmati lagu yang berjudul los dol milik denny caknan, bodoamat dengan arsen, diri nya tidak suka dengan suasana hening seperti ini.

Jalanan cukup macet, biasalah jakarta apa lagi ini waktu nya orang berangkat kerja, remaja berangkat sekolah, kuliah, pokoknya aktivitas pagi deh.

Ini juga si arsen, kenapa demen banget diem, sariawan tuh mulut, lea duduk di samping arsen berasa duduk di samping tembok.

Akhirnya mereka sampai di kantor, kedua nya langsung turun dari mobil berjalan memasuki kantor, di sepanjang lorong, tak jarang ada para karyawan menyapa mereka, tentu dibalas tak kalah ramah oleh lea, namun tidak dengan arsen, bos yang satu itu memang benar-benar cuek.

Tak butuh waktu lama, arsen dan lea telah sampai di ruangan masing-masing, ketika badannya telah mendarat di sebuah kursi, lea langsung membuka laptob miliknya mengecek berbagai macam berkas-berkas.

"huhh, kangen juga sama ni kursi udah ditinggal seminggu." gumam lea

Arsen? ia langsung masuk kedalam ruangannya, biasalah udah kangen dia sama bebeb nya, siapa lagi kalau bukan laptob kebanggaannya.

"mba lea, permisi, tolong kasih kan ke pak arsen, ini laporan dari divisi keuangan untuk bulan ini." ujar salah satu karyawan, ber tag name, Dimas Suharja.

"oh oke dim."

"makasih banyak mba, saya duluan yah, kebelet banget nih."

"haha iya, sana nanti bocor disini lagi."

Setelah si dimas pergi, gue langsung masuk ke ruangannya pak arsen buat nyerahin berkas yang tadi dimas kasih.

Tok tok tok

Ceklek!

Setelah mengetuk pintu,gue langsung masuk ke ruangannya pak arsen

"permisi pak, ini berkas laporan bulan ini dari divisi keuangan."

"duduk." Jawab nya singkat.

Lea duduk dihadapan arsen, memperhatikan sang bos yang tengah mengecek berkas tersebut, setelah di cek langsung beliau tanda tangani, setelah itu ia letak kan dimeja.

"nanti malam kamu ke masion saya, saya tidak menerima penolakan, saya akan kirimkan supir untuk menjemput kamu."

"mau ngapain pak?"

"turuti saja permintaan saya, tidak usah banyak bertanya." tegasnya.

"b-baik pak, kalau begitu saya permisi." lea langsung keluar dari ruangan arsen.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang