part 51

5.1K 261 1
                                    

Satu bulan kemudian

Hari ini arsen dan juga lea tengah menggelar acara empat bulanan kehamilan lea.

Baik keluarga maupun para sahabat mereka belum ada yang tau mengenai berita kehamilan lea.

Untuk usia empat bulan, pastinya perut lea sudah terlihat sedikit menonjol, namun lea selalu menggunakan pakaian yang oversize, sehingga orang-orang di sekitar tidak curiga.

“sayang, emang bulek tria sama om abdul disini?” arsen tiba-tiba saja datang mengejutkan lea yang tengah duduk manis sembari mengelus-elus perutnya.

“astagfirullah, mas kaget ih.”

“maaf sayang.” ujar arsen sembari mendudukkan tubuh-nya di samping lea, perlahan tangan nya ikut mengelus perut sang istri.

“iya bulek disini sekeluarga, aku ngabarin bulek kalau kita mau adain acara penting, sehari setelah aku ngabarin, bulek langsung otw ke sini sama raka sama lisa juga, kebetulan mereka lagi kumpul di kalimantan.” 

“wahh, ini first aku meet sama mereka yaa? omg jadi ga sabar, kira-kira gimana yaa reaksi mereka kalau tau bakal ada anggota keluarga baru.”

“i dunooo”

***

“APAA?” hampir seluruh yang berada di ruangan ini terkejut kala mendengar alasan mereka di undang kesini, yaitu untuk syukuran empat bulanan kehamilan lea.

“jadi selama ini lea hamil?” tanya belva.

“hehe iya bun, bunda bakal nambah cucu lagii.” sahut arsen.

“wihhh, mantep kali bro arsennnn.” celetuk givni.

“kaget loh gue.” ujar Shaka.

“selamat leaa.” seru virana dan anisa.

“gilaaa gue kesini langsung di kasih keponakan baruuu.” seru raka, sepupu lea.

“masyaallah ndukk.” ujar sri.

Dan masih banyak lagi ungkapan selamat dari mereka semua.

Acara berlangsung dengan hikmat dan kini para tamu undangan satu per satu telah meninggalkan kediaman lea dan juga arsen.

Di ruang keluarga di penuhi oleh keluarga besar lea dan arsen, lengkap sudah kebahagiaan mereka.

“kamu kok ga ngasih tau bunda dari awal sih kalau lea hamil?” tanya Belva pada putra bungsunya.

“hehe, kan biar surprise bund, peace yaa.” ujar arsen

“bubu, di sini ada dede bayi nya? kaya dede vian dulu yaa? di perut mama.” tanya nayla yang tengah asik mengelus perut bubu nya itu.

“iyaa, kaya dede vian dulu di perut mama, cici juga dulu di perit mama.” ujar lea.

“wahh, pelut aunty sama mommy besalll.” seru gibran.

“iyaa, nanti dede nya gibran jadi banyak yaa?” tanya lea.

“iyaa, kakak suka punya dede banyakk.” ujar gibran

“hmm, lebay.” cibir Livia, tante arsen.

“livia jangan mulai.” pandu mulai angkat bicara sebelum terjadi peperangan.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang