𖤜໋᳝݊Bagian Kedelapan

898 137 9
                                    

˗ˏˋ𖧷𝐏𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚𝐧

.....

Di kediaman keluarga Mitsuya, Takashi, (Name), Izana, Luna dan juga Mana tengah mempersiapkan pernikahan (Name) dengan Izana.

Mulai dari mendekor di dalam rumah sampai ke halaman rumah. Meja dan kursi di tata dengan rapi, tak lupa hall yang akan menjadi tempat saksi bisu janji pernikahan kedua mempelai.

"Ne, Izana. Mau lihat kamar pengantin?" ajak (Name) sedikit ragu. Pasalnya (Name) takut dekorasinya tidak cocok dengan Izana.

"Hm, boleh. Ayo lihat bersama."

Izana berjalan duluan dengan di ikuti (Name) dari belakang.

Sampainya di kamar pengantin, Izana menilik tiap dekorasi yang (Name) pajang.

"Ini kamu yang bikin?" ucap Izana menoleh ke arah orang ia ajak bicara.

"Hm, iya. Kenapa? Gak bagus ya?" balas (Name) lesu.

"Bagus."

Sedikit deskripsi kamarnya─
Kasur berukuran besar di lapisi dengan seprai berwarna putih, bantal yang di tata dengan rapi serta tiap sudut kasur di beri kelambu berwarna senada dengan seprai.

Tak lupa juga lilin di sudut kamar guna mempercantik kamar itu dan dinding kamar yang di beri cat berwarna putih.

"Bagus, aku tidak terlalu suka dengan dekorasi yang terlalu ramai." ucap Izana sembari tersenyum perlahan mendekat ke arah sang calon istri.

Netra ungu menangkap netra (eyes colour) sang calon istri, begitu lembut. Lengkungan kurva terbentuk di kedua bibir calon pengantin.

Meraih tangan sang laksmi, mengecupnya. Pandangan kembali dipertemukan, merangkai kata-kata, sang adam mulai berbicara dengan lembut.

"Kau tahu? Aku sangat bahagia sekarang, sungguh! Aku masih tidak percaya dengan semua ini. Tapi aku bersyukur (Name), aku menikahi gadis yang benar-benar mencintaiku. Sungguh, tuhan memberiku ciptaannya yang paling indah dan aku berjanji akan menjaganya, mencintainya, membahagiakannya selalu."

Sungguh saat ini Izana tak dapat berkata-kata. Mendapatkan (Name) itu tidak mudah, mulai dari dia yang dikira setan, malaikat maut, babu dan tukang stalker. Sampai pada titik ini akhirnya ia mendapatkannya.

"Izana.."

Tangan (Name) spontan ditarik Izana, mendekapnya dengan lembut. Lengkungan kurva kembali terbentuk di kedua bibir insan yang kini sedang berpelukan kala sang adam mengecup pucuk kepala sang laksmi.

"Ne Izana, apa kamu ingat waktu aku bilang ingin membatalkan pertunangan kita?" ucap (Name) yang masih berada dalam pelukan Izana.

"Ya, aku ingat. Padahal aku ingin melupakannya."

"Kenapa mau di lupain?"

"Suram (Name), saat itu aku berfikir aku benar-benar kehilangan mu. Aku benci tiap detik kejadian itu."

"Haha, tapi sekarang aku akan menjadi milikmu kan Izana."

"Masih akan, besok Mitsuya (Name) akan menjadi milik Kurokawa Izana seutuhnya!"

Mereka berdua tertawa lepas, ini kebahagiaan yang Izana cari selama ini. Tertawa lepas bersama orang yang dicintainya.

Sendari kecil Izana tak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Kini ia dapatkan dari seorang gadis bermarga Mitsuya.

Gadis yang lembut, kuat, cantik dan juga baik, (Name) sempurna dimata Izana.

....

"Izana, bagaimana dengan undangannya?"

"Ah itu.. Astaga (Name), aku lupa memberinya pada anak-anak Tenjiku!"

"Belum juga tua sudah pikun."

"Hidoi (Name)!"

"Ara~ hidoi janai yo Izana kun~"

"Jangan menggoda ku, kau tau akibatnya besok malam."

"Ughh!"








Tbc

I'm Happy With You | K. IzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang