Lovebird 24

53.5K 2.7K 195
                                    

Terkadang kita butuh orang lain untuk tau kesalahan kita. Keep comment ya.......

Melati POV

BAGUS! Nino benar-benar menikahiku sekarang. Dan dia menikahiku secara paksa dengan cara menculikku, dia sama sekali tidak memikirkan perasaanku. Dia bahkan tidak mempedulikan pakaian yang aku kenakan sekarang ini. Oh, betapa malunya aku di hari yang menurut orang hari paling bersejarah seumur hidup, aku justru harus menanggung malu yang mungkin tidak akan pernah aku lupakan di sisa hidupku.

Aku masih memakai pakaian yang sama dengan pakaian yang tadi pagi aku kenakan. Skinny jeans di padu dengan kemeja berwarna putih yang sudah tampak kusut karena insiden penculikan tadi dan flatshoes yang sudah puluhan kali aku pakai berbanding terbalik dengan Nino, Nino tampak gagah dan memukau dengan setelan jas armaninya. Tampan, satu kata yang paling pantas untuk menggambarkan keadaan Nino saat ini.

Sebetulnya aku benar-benar marah dan ingin menumpahkan semua kemarahanku terhadap laki-laki yang sekarang ini sedang berdiri di sampingku dan dengan senyumannya yang menurut orang sedap di pandang, dia menerima ucapan selamat dari seluruh tamu yang hadir yaitu keluarga besar kami berdua.

Sesekali dia melirikku dan menatap wajahku yang selalu memasang wajah datar, bukan apa-apa aku masih shock dan marah dengan perlakuannya tapi aku tidak bisa berbuat banyak selain hanya berdiri di sampingnya dan menerima pelukannya di  pinggangku, dia memeluk pinggangku possesif dan memberikan senyuman mengancam, mau tidak mau akan tersenyum pura-pura bahagia walaupun dipaksakan.

Ibu dan Bapak menghampiri kami berdua dan mereka memelukku dengan erat sambil menangis bahagia, akhirnya bisa melihat aku menikah -- walaupun bukan penikahan impian-- tapi setidaknya Ibu dan Bapak bisa melihat aku mampu mengatasi traumaku tentang pernikahan. Bapak melepaskan pelukannya dan beralih memeluk Nino, dia memberikan wejangan-wejangan yang cukup panjang membuat Nino beberapa kali menganggukan kepalanya. Intinya Bapak menginginkan menantu yang baik dan bisa di percaya untuk putri angkatnya yaitu aku. Begitupun dengan Ibu, Ibu memeluk Nino dan berpesan supaya Nino bisa menjagaku dengan baik. Terlalu berlebihan memang tapi itulah orang tua. Mereka selalu ketakutan dengan apa yang akan menimpa putra-putrinya di masa depan. Ibu dan Bapak sepertinya sudah lupa kalau aku Melati, putrinya yang kuat dan tegar. Aku sudah cukup banyak merasakan kehilangan di sepanjang hidupku, jadi kalau suatu saat aku kehilangan Nino, aku rasa aku mampu mengatasinya.

Mama Nino yang selalu tidak pernah ramah terhadapku belakangan ini, kini berbanding terbalik dengan sikapnya dua minggu yang lalu, dia memelukku dan menciumiku, dia tersenyum lalu kembali memelukku dan melontarkan kata maaf berkali-kali. Aku balas memeluknya dan memaafkan semuanya, aku juga meminta maaf karena telah membencinya.

Semuanya berjalan lancar seperti yang seharusnya.

Catering dari dapur Ibu Susanti mamanya Dina berpindah ke Kantor Urusan Agama, kami mengadakan pesta kecil-kecilan di sini dengan mengundang seluruh staff yang bekerja di KUA. Termasuk dua orang berbadan besar yang tadi sempat menculikku. Aku masih dendam dengan perlakuan mereka, aku ingin menghukumnya tapi dengan cara seperti apa? aku berpikir dan berpikir akhirnya sebuah ide muncul. Dengan cepat ku utarakan keinginanku dan Nino mengangguk mengerti meski pada awalnya dia tertawa tapi dia menuruti keinginanku sebagai penebus kesalahan katanya. Jadilah dua orang berbadan besar tersebut menjadi wedding singers dadakan dengan suara yang tidak enak di dengar. Semua orang protes, tapi aku menikmatinya, ini tidak seberapa dengan penderitaan yang aku alami.

Suasananya cukup ramai dan kekeluargaan, dimana satu sama lain saling bertukar cerita dan tertawa bahagia.

Nino POV

Aku pikir Melati akan memaafkanku setelah tadi di pesta pernikahan dia selalu tersenyum dan tampak bahagia bisa menikah denganku. Tapi aku salah telah menganggapnya demikian. Melati sama sekali tidak bisa melupakan kejadian penculikan itu, dan perang di mulai ketika pintu kamar kami di tutup.

LOVEBIRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang