Lovebird 3

58.2K 2.6K 37
                                    

Guarnino POV

Ini sudah jam sembilan malam tapi aku masih berada di kantor menyelesaikan semua pekerjaanku yang tertunda karena tadi siang secara tiba-tiba Angel datang dari singapura untuk mengajakku lunch bareng yang berakhir di hotel hanya untuk melakukan sex kilat. Aku sih seneng-seneng saja ada seseorang yang dengan rela memenuhi kebutuhan biologisku. Apalagi dengan Angel yang seorang bintang sinetron meskipun dia bukan bintang sinetron papan atas tapi wajah dan bodynya sungguh membuat siapapun yang melihatnya menelan ludah, seperti tadi siang ketika dia datang ke kantor dengan dress ketat berwarna hitam yang menonjolkan keseksiannya, semua mata karyawanku tidak ada yang berkedip sedikitpun --terutama yang laki-laki-- kala melihat buah dada Angel yang mengintip keluar karena belahannya sangat rendah. Aku sendiri sampai tidak bisa bernafas melihatnya, terlebih lagi dia tidak memberitahukan kedatangannya. Angel cukup mengagetkanku dengan berdiri di depan pintu ruang kerja dengan pakaian minimnya.

Padahal sudah hampir tiga bulan dia tidak pernah menghubungiku lagi karena hal sepele yang aku lakukan. Waktu itu Angel memergoki ku tengah berciuman dengan Naomi sekertarisku. Angel marah dan meninggalkanku dia tidak pernah menghubungiku lagi, padahal dari awal dia sudah tau kalau aku bukan miliknya dan hubungan kami hanya sebatas hubungan badan tidak lebih karena aku tidak pernah mempunyai perasaan apapun terhadapnya, Bukan terhadap dia saja tapi terhadap semua perempuan yang merasa dekat denganku dan pernah berhubungan badan denganku.

Rupanya Angel salah paham dengan hubungan ini, dia menganggap hubungan yang kami jalani selama ini serius padahal pada kenyataannya aku memang berhubungan baik dengan semua perempuan-perempuan yang merasa dekat denganku. Jadi jangan pernah memintaku untuk bertanggung jawab hanya karena kita pernah tidur bareng.

Kita berdua makan siang sambil membicarakan keadaan masing-masing, Angel hanya tersenyum ketika tahu aku masih begini-begini saja, aku selalu sibuk dengan pekerjaanku dan tidak akan pernah meninggalkan hobbyku. Ketika aku balik tanya Angel ngutarakan niatnya untuk bisa jadi model di singapura, untuk itu dia menemuiku supaya aku bisa mengenalkan dia sama pemilik agency yang menyalurkan model-model internasional. Semua bisa diatur karena aku kenal cukup baik dengan pemilik agency tersebut, aku tinggal telepon dan menyuruhnya menemui Angel. Selanjutnya terserah mereka berdua.

Kembali aku fokus pada layar laptop di depanku dan meneliti detail bangunan yang tengah di rancang anak buahku, meskipun mereka semua lulusan terbaik dari universitas terkemuka tapi tetap saja masih ada kesalahan di beberapa bagian gambar yang mereka buat, sebagai atasan yang baik aku mengoreksi langsung kesalahan mereka dan akan memberitahukan keesokan harinya dengan memanggil mereka satu persatu. Tdak pernah sekalipun aku memarahi mereka semua meski mereka berbuat salah dan merugikan kantor, aku hanya memberi peringatan dan menyuruh mereka bekerja lebih baik lagi, itu sebabnya semua karyawanku betah bekerja sama denganku.

Sesekali aku membetulkan letak kesalahan pada gambar dan memberi tanda merah. Sebagai seorang arsitek dan pengusaha properti yang sudah lima belas tahun bekerja di bidang ini aku tahu betul dan cukup memahami duniaku. Malah sekarang aku sudah menambah bidang usaha lainnya yaitu menjadi seorang kontraktor, jadi bukan hanya merancang dan menjual, aku juga akan ikut serta di dalam pembangunannya. Bisa di bayangkan berapa penghasilan yang aku dapat pertahunnya, yang pasti lebih dari sembilan nol di belakang angka yang aku dapatkan.

Dengan banyaknya bidang usaha yang aku jalani saat ini otomatis namaku semakin besar dan semakin di hormati di kalangan bisnisman dan eksekutif muda sehingga tidak susah bagiku untuk masuk ke club-club elite dan menjadi mamber perkumpulan pengusaha muda dan masalah wanita aku tidak pernah merasa kekurangan karena hampir setiap hari ada tiga sampai empat wanita yang dengan suka rela menawarkan dirinya untuk menghangatkan ranjangku sampai-sampai aku tidak punya waktu untuk keluargaku sendiri terutama dengan putriku Fiorenza, aku tidak pernah tahu kegiatan dia setiap harinya seperti apa, aku juga tidak tahu kehidupan pribadinya karena aku terlalu sibuk dan tidak pernah menanyakan hal-hal semacam itu. Hubungan kami berdua bukan seperti Ayah dan anak pada umumnya, kami hanya dua orang asing yang di pertemukan karena pertalian darah, aku jarang sekali menghabiskan waktu berdua dengan Fio --hampir tidak pernah-- Selama tiga tahun Fiorenza tinggal denganku, baru dua kali kita makan malam bersama. Pertama ketika dia baru pertama kali datang aku mengajaknya untuk makan malam di sebuah restoran italy yang tidak telalu jauh dari rumah dan yang kedua ketika mamaku berjanji akan datang dengan suami keduanya yaitu ayah tiriku, tapi tidak jadi karena ada hal mendadak yang harus di urus suaminya. Alhasil kita hanya makan berdua di rumah dengan berbagai menu yang di hidangkan.

LOVEBIRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang