Girlfriend Antagonis|•|END|•| (PROSES REVISI)

2

Di sebuah ruangan dengan bau obat obatan terdapat seorang gadis dengan tubuh kaku terbaring di ranjang rumah sakit. Sudah lebih dari 1 tahun gadis itu tidak bangun dari tidur panjangnya.

Suara dari EKG terdengar sangat nyaring. Beberapa suster dan dokter masuk untuk untuk memeriksa kondisi gadis tersebut.

Mereka langsung memeriksa dan berusaha sekuat tenaga mereka untuk menyelamatkan pasien tersebut. Bukan hanya karena itu, tapi ini juga mempertaruhkan nyawa mereka.

Jika mereka bilang menyerah maka kepala mereka taruhannya. Tuan sekaligus kekasih dari pasien ini adalah pemilik rumah sakit , jadi kalian taulah.

Kini hal sama terjadi lagi, henti jantung yang di alami pasien lebih lama dari saat saat sebelumnya.

Hampir lebih dari 30 menit itu terjadi,di menit 15 para dokter maupun suster terduduk lemas, bahu mereka merosot, wajah mereka pucat pasi. Kalian tau mereka sampai melupakan bagaimana cara bernapas.

Hingga 15 menit kemudian jantung pasien yang mereka tangani saat ini kembali muncul, bahkan stabil.

Sedangkan diluar ruangan terdapat 3 orang pria berbadan kekar. 1 diantaranya sedang berusaha menelepon sang tuan. 2 lainnya menjaga pintu.

Kembali ke dalam ruangan.

Sorak bahagia keluar dari para dokter dan suster. Kini hidup mereka tak terancam dan nona mereka akan segera sadar. Dan mereka juga terharu melihat pasien yang saat ini mereka rawat kembali hidup ini sungguh rekor bagi mereka,mereka cukup terkejut dengan apa yang barusan mereka lihat. Sungguh mukjizat pikir mereka.

Hingga sorak bahagia dari mereka hilang. Di ganti dengan mimik haru dan bahagia,khawatir ketika mendengar lenguhan dari kekasih tuan mereka.

Eungh...

Elodie pov

Eungh...

Elodie berusaha membuka kelopak matanya, tapi susah seperti di padang perekat pada matanya. Hingga ia mendengar suara seseorang menginstruksikan nya.

"Nona anda mendengar kami? Nona, jika nona mendengar suara saya tolong gerakan dari telunjuk kanan anda" ucap orang itu.

Elodie yang mendengar suara asing itu mengkerut kan dahinya. 'Siapa ?'batin El.

Tapi meskipun begitu dia menuruti apa yang di ucapkan orang itu.

Orang yang melihat El merespon menitikkan air mata haru,bukan hanya orang itu tetapi seluruh orang di  ruangan tersebut. Kerja keras mereka akhirnya terbayarkan pasien mereka bangun dengan detak jantung yang normal.

"Nona sekarang dengarkan saya, buka kelopak mata anda secara perlahan, gerakan mata anda pelan pelan ingat perlahan saja nona" ucap sang dokter.

El menuruti ucapan dokter tersebut. Dengan perlahan tapi pasti dia melakukan hal tersebut.

Hingga ketika membuka mata, retinanya hanya melihat ke langit langit ruangan dengan kabur. Sampai berakhir jelas. Dan dia menolehkan kepalanya ke kanan secara perlahan. Dia ingin mengucapkan minum tapi susah. Tenggorokannya kering.

"A-a-ir" suara El sungguh seperti habis, dia tak minum selama 1 tahun jadi wajar. Bukan dia tapi tubuh ini mungkin?.

Sang dokter dengan sigap memberikan air dan meminumkan nya secara perlahan. Sedangkan para perawat lainnya mereka mondar-mandir melakukan tugas mereka, seperti mencari obat atau menyiapkan keperluan sang pasien.

"Nona bagaimana keadaan nona?, apakah masih sakit? bagian mana? " tanya dokter itu.

El mengernyitkan dahi "Di mana? " hanya itu kata yang keluar setelah dia meminum air.

Dokter yang mengerti memberitahu El
" Nona, nona koma selama kurang lebih 1 tahun, dan hari ini anda bangun dari tidur panjang anda."

Jika ada bagian yang sakit nona bilang saja kami akan memeriksanya."lanjut dokter itu.

El yang mendengar itu hanya Diam tak menanggapi, dia sudah biasa seperti ini, jarang bicara walaupun sedang sakit.

Dokter yang melihat El tak menanggapinya pun khawatir bagaimana jika pasien nya memendam rasa sakitnya, bisa bahaya nyawa mereka semua.

"Nona." El yang mendengar itu mengalihkan perhatian nya pada dokter tersebut. Dia menaikkan sebelah alisnya.

"Biarkan saya memeriksa anda." izin dokter. Dan El mengizinkannya.

"Ada yang sakit nona?" tanya dokter itu.

"Pusing."hanya kata itu yang keluar.

Dokter yang mengerti itu pun mengangguk, makluk bro dia udah pro.

Dokter yang akan membuka suara tapi sebuat dobrakan pintu membuat nya urung untuk bicara.

Brak...

Terdapat 6 remaja masuk dengan tergesa-gesa. Salah satu dari mereka menuju ke El dan memeluknya.

"Kamu udah sadar."Bisikan halus dari orang yang memeluk El dengan erat itu terdengar. Entah kenapa rasanya nyaman sekali.

El kembali dari lamunan nya. Dia melepas pelukan dengan kasar, hanya tatapan amarah dan wajah kaku.

" lo siapa? "

Deg

___

well, udah hampir 2 tahunan nganggurin cerita ini dengan alibi akan revisi tapi ternyata maless😭😭🙏

rasanya kembali ke sini agak berat teman, feel nya tuh udah beda sama yang dulu karena aku bukan diri ku 2 tahun yang lalu lagi, terlalu banyak tulisan konyol disini yang mungkin kalian juga ngerasain hal yang sama, jadi buat revisi ini agak nggak enak mungkin

sepurane nggih🙏