Part 5

22 18 3
                                    

Setelah momen di acara Rabu malam seminggu yang lalu. Nathan semakin semangat mengejar Keysa meskipun sering kali Lio mengancam dirinya namun semangatnya tak pernah pudar biarkan semua orang bahkan dunia tidak merestui perjuangannya. Ia hanya ingin Keysa seorang dan selamanya akan seperti itu tidak pernah berubah atau berpaling.

"Kenapa sih lo ngikutin gue terus," kesal Keysa.

"Lo lupa? gue akan memperjuangkan cinta gw, bukan sekedar cinta biasa, ini dari hati gue yang paling dalam dan tulus. Ada saatnya gue akan mengatakan nya tapi gue mau memperlihatkan gimana gue segitu cintanya pada lo," jelas Nathan

"Serah lo," setelah mengatakan itu Keysa melangkah pergi namun suara Nathan yang lirih membuat kaki nya terhenti.

"Gue gak tau, tiap detik gue jatuh cinta sama lo tapi bukan obsesi,"

Keysa yang mendengarnya hanya terdiam cukup lama hingga tersadar Nathan sudah pergi karena tidak ada respon. Keysa jadi merasa kasihan pada Nathan, pasti ada sebabnya Nathan menjadi begitu tapi entahlah ia tak mau ambil pusing dan pergi dari tempat itu.
- - - - - - - - - -
Setelah mengikuti Keysa selama istirahat tadi, ia jadi tahu kepribadian Keysa yang belum ia ketahui.Ternyata dekat dengan orang yang disukai sangat menyenangkan ia bisa melihat senyum Keysa ketika membaca buku novel di perpustakaan, melihat Keysa kesal dengan novel tersebut tapi melihat Keysa yang hendak nangis karena novel itu membuat dirinya ingin membuang novel itu mengganti dengan yang tidak membuat Keysanya seperti itu.Ah apa tadi 'Keysanya' kenapa seperti Keysa sudah menjadi miliknya.Mengingat momen yang sederhana dari seorang Keysa membuat dirinya tersenyum dan semakin ingin didekat perempuan itu.

"NATHAN DANENDRA KAMU KENAPA SENYUM-SENYUM BEGITU, KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN SAYA MENJELASKAN PELAJARAN YA!" teriak guru yang bernama Bu Mara sekaligus guru killer di sekolah.

Nathan yang mendengar namanya dipanggil pun tersadar lalu dengan wajah tidak bersalah dan masih saja tersenyum seperti orang gila menjawab dengan santai.

"Iya, kenapa bu?" tanya Nathan

"Kamu tidak dengar saya menjelaskan pelajaran," kata Bu Mara dengan nada tidak terlalu tinggi seperti tadi.

"Ya terus saya harus ngapain?" tanya Nathan yang masih santai.

"Silahkan kamu keluar dari kelas untuk pelajaran saya, saya tidak suka murid yang tidak fokus saat saya menjelaskan," kata Bu Mara

Mendengar itu entah kenapa Nathan menjadi senang sendiri padahal dia tidak pernah dikeluarkan saat pelajaran berlangsung.

Dengan sangat santai Nathan berjalan menuju tempat Bu Mara berdiri entah apa yang ia lakukan dengan tangan kanan seperti sedang meminta sesuatu.

"Kamu ngapain lagi? Mau minta duit!"

"Ibu mah sensi mulu, Nathan tuh mau saliman sama ibu biar nanti kalo keluar kelas jadi berkah," jelas Nathan

Mendengar penjelasan dari Nathan membuat hampir semua orang yang ada dikelas tertawa dengan tingkah baru Nathan kecuali Lio.Dengan wajah kesal Bu Mara pun menerima nya dan kemudian barulah Nathan keluar dari kelas.

"Untung kamu pintar Nathan" gumam Bu Mara sambil menggelengkan kepala.

Fyi: Nathan gak sekelas sama Bobon

Setelah keluar dari kelas Nathan pergi menuju kelas Keysa yang tak jauh dari kelasnya. Entah kenapa melihat wajah Keysa menjadi candu tersendiri baginya.

N A T S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang