1300 TAHUN DI NARNIA SETELAH PARA PEVENSIE KEMBALI KE LONDON
Caspian memacu kudanya dengan cepat. Dia sudah tau kalau Pamannya, Miraz, akan menyingkirkannya saat dia memiliki anak laki-laki, namun dia tidak pernah menyangka Pamannya akan mengirim sekelompok pembunuh tepat setelah bayinya lahir.
Caspian menoleh ke belakang, melihat para pembunuh suruhan Pamannya masih mengejarnya. Sekarang satu-satunya pilihan adalah memasuki hutan terlarang di depannya.
Caspian memutuskan untuk tidak membuang waktu lagi, dia langsung memacu kudanya memasuki hutan. Dia bisa mendengar para pembunuh itu berhenti mengejarnya sebentar, namun tidak lama ikut menyusulnya masuk ke hutan.
Caspian terus berusaha melarikan diri dari mereka. Saat dia menyeberangi sungai, ada banyak pasukan pembunuh itu yang terjatuh. Caspian menghela nafas lega.
Tiba-tiba, saat dia sedang mengecek orang-orang yang mengejarnya, dia menabrak dahan pohon, membuatnya terjatuh dari kuda.
Caspian mengusap kepalanya. Caspian melihat ke sekeliling tempatnya jatuh, dia bergerak mundur saat melihat dua Kurcaci keluar dari dalam pohon.
Caspian dan salah satu kurcaci bertatapan. Kurcaci itu baru saja akan menyerang Caspian saat dia melihat terompet yang diberikan oleh Professornya.
Kurcaci itu menatapnya bingung, namun perhatiannya teralih saat mereka mendengar suara derap kuda.
Kurcaci itu dengan cepat maju untuk menyerang orang-orang itu, sementara Kurcaci yang satu lagi bersiap menyerang Caspian.
Caspian membelalakkan matanya, kemudian dia dengan cepat mengambil terompet yang diberikan Professor.
Kurcaci yang satu lagi melotot, "jangan!" Namun terlambat, Caspian sudah meniup terompet itu. Kurcaci itu kemudian memukul kepala Caspian, membuat Pangeran itu pingsan.
Terompet yang ditiupnya, adalah terompet milik Ratu Susan. Dan terompet itu juga yang akan membawa para Raja dan Ratu kembali. Bertemu kembali dengan teman yang mereka tinggalkan.
🦁🦁🦁
1 TAHUN SETELAH PARA PEVENSIE KEMBALI KE LONDON
London
Peter memutar-mutar bandul kalungnya. Di kalung itu, ada cincin pernikahannya dengan Elsie. Sudah satu tahun setelah dia pergi dari Narnia. Apa Elsie baik-baik saja? Apa Edric dan Lilli tumbuh dengan baik?
Peter sudah, dan selalu, mencoba segala cara agar dia bisa kembali ke Narnia. Dia selalu meminta agar Aslan menyediakan pintu untuknya kembali. Dia harus kembali, kembali pada keluarga kecilnya.
Disisi lain, Edmund, Susan dan Lucy menganggap Peter berubah. Mereka bilang Peter semakin mudah marah dan sangat sensitif. Entahlah, Peter juga tidak mengerti mengapa dia menjadi seperti ini.
Apa karena dia merindukan Elsie?
Peter masih terpaku dalam lamunannya, saat ada beberapa anak yang menyenggol bahunya. Anak yang sepertinya adalah ketua geng mereka menyuruh Peter meminta maaf, yang tentu saja tidak ditanggapi oleh Peter.
Tiba-tiba, anak itu memukulnya. Peter menatapnya kesal, kemudian mulai balas memukul anak itu. Perkelahianpun terjadi.
Saat dia masih sibuk berkelahi, matanya bertatapan dengan Susan. Tidak lama setelahnya, Edmund bergabung untuk membantu Peter.
Petugas stasiun melerai mereka. Susan menarik Peter untuk duduk di kursi yang ada di dekat mereka. "Kali ini apa lagi?" Tanya Susan kesal.
"Mereka menabrakku." Jawab Peter. Lucy masih mencoba menenangkan dia. "Lalu? Kau pukul dia?" Susan kembali bertanya.
"Tidak. Setelah mereka menabrakku, mereka mau aku minta maaf. Saat itulah aku pukul dia." Balas Peter kesal.
Susan menatap Peter dengan heran, "apa tidak bisa kau biarkan saja?"
"Tidak. Apa kalian tidak lelah diperlakukan seperti anak kecil?" Peter berdiri, menatap adik-adiknya.
Edmund mengangkat bahu, "kita memang anak-anak, Peter."
"Tidak selalu." Peter menghela nafas, kembali duduk di sebelah Lucy.
"Ini sudah setahun, kapan kita bisa kembali kesana? I miss her." Peter menundukkan kepalanya. Lucy menatap Peter sedih, dia langsung memeluk Peter, mencoba menghiburnya.
Susan terdiam sebentar, "aku rasa sudah saatnya kita menerima kenyataan kalau kita tinggal disini."
Peter menggeleng, "mudah untukmu mengatakannya, Susan. Aku masih tidak bisa menghilangkan rasa bersalahku pada Elsie. I leave her alone, Su." Susan hanya bisa terdiam mendengar perkataan Peter.
Selama ini, dari mereka berempat, hanya Peter dan Lucy yang masih kesulitan menjalankan kehidupan mereka di London. Peter yang tidak bisa melupakan keluarga kecilnya, dan Lucy yang terus mengingat teman-temannya.
Tiba-tiba, mereka merasakan ada yang mengganggu mereka. Lucy dengan cepat menyadari kalau itu adalah sihir, keempatnya segera berpegangan tangan.
Pemandangan di sekitar mereka mulai berubah, berganti dengan gua yang besar. Di hadapan mereka, ada laut biru luas yang terlihat sangat indah. Mereka sudah kembali ke Narnia.
Keempatnya tersenyum senang. Susan dan Lucy berlari ke laut, diikuti oleh Peter dan Edmund. Mereka bersenang-senang, menikmati kembali alam Narnia setelah sekian lama.
Edmund tiba-tiba berhenti, menatap reruntuhan bangunan yang ada di hadapan mereka, "aku tidak ingat ada reruntuhan di Narnia."
Peter ikut menatap reruntuhan itu, "ayo, mungkin kita bisa menemukan sesuatu disana." Ketiga saudaranya mengangguk setuju.
Keempatnya berkeliling reruntuhan itu. Mereka sama sekali tidak mengenali tempat ini. "Aku penasaran siapa yang tinggal disini." Ucap Lucy.
Susan mendekati Lucy, langkahnya terhenti saat melihat kilau emas yang ada di bawahnya. Dia mengambil benda itu, "ini... Bidak catur." Dia dan Lucy bertatapan kaget.
Susan membawa bidak catur itu pada Peter dan Edmund. Edmund terbelalak, "ini bidak catur milikku."
Lucy mulai menyadari sesuatu, dia menarik tangan Peter ke tempat yang dia kenali. "Apa kalian mengenalinya? Coba bayangkan ada dinding, dan tiang-tiang didepan kita." Lucy menyusun posisi berdiri Kakak-kakaknya seperti saat mereka dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Narnia.
"Ini Cair Paravel." Ucap Peter pelan. Susan dan Edmund terdiam tidak percaya.
Edmund berjalan kedepan saudara-saudaranya, "kalau ini Cair Paravel, maka apa yang terjadi pada Elsie?" Edmund menatap Peter khawatir.
"Kita lanjut mencari. Pasti ada sesuatu yang bisa membuat kita tau apa yang terjadi pada Elsie, Edric dan Lilli." Peter mulai mencari lagi, diikuti oleh Susan, Edmund dan Lucy.
Untuk sekarang, Peter hanya bisa berharap tidak terjadi sesuatu pada Elsie, Edric dan Lilli. Atau dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
🦁🦁🦁
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World | Peter Pevensie
Fanfiction[END] Peter Pevensie dan Elsie Altheia Aslan berasal dari dunia yang berbeda. But their love is real, and their love will always be there. Start: 8-8-2021 End: 7-10-2021 #1 in Peter Pevensie [29/8/21] #1 in Peter [8/9/21] #1 in Edmund Pevensie [13/9...