Diantara Ragu // Eps. 6

36 2 0
                                    

Sejak pagi, Raihan sudah siap dengan setelan kemeja sekolahnya, kini laki laki itu sedang menikmati sarapannya yang ia buat sendiri di meja makan. Sederhana saja, hanya roti berselai cokelat, dan juga segelas susu yang rasanya juga sama.

Niatnya ia ingin langsung menjemput Ranya, namun mengingat hari ini adalah hari kamis, mungkin saja ia harus cukup mengisi tubuhnya dengan banyak nutrisi, karena kegiatannya hingga waktu sore.

Jantungnya tiba tiba bergemuruh, ketika roti tersebut hanya tinggal suapan terakhir, namun ia mendengar langkah kaki dibalik tubuhnya. Logikanya menginginkan ia tetap duduk diam disana, tanpa melakukan hal apapun. Namun perasaannya kini yang lebih ia turuti, meski tangannya sudah sedikit bergetar, dan ia akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Pergi lagi?" ucap Raihan dengan suara yang terdengar bergetar, ternggorokannya terasa mencekat, meski ia berusaha menutupinya.

"Bukan urusan kamu." Ujar sang ayah, Daniel. Umurnya baru menginjak lima puluh tahun. Pagi ini ia sudah rapih dengan setelan jasnya. Mengunjungi rumah hanya untuk tempat istirahatnya.

Laki laki itu hanya tersenyum, meski kini roti dua lapis itu telah lepas dari pegangan tangannya. Ia memejamkan mata, lalu menghela napas, berusaha membuat dirinya tenang sebelum hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, dihadapan sang ayah. "Raihan nggak suka Mama pergi," gumam Raihan, sebelum dirinya menjemput gadis itu, melewati sang ayah yang masih berada didepan rumahnya, memanasi mobil.

"Lama bang-"

"Om Daniel?" ujar Ranya, bertanya dalam hatinya, ketika menghampiri Raihan, karena mendengar suata motor laki laki itu dari dalam rumahnya.

Sementara laki laki itu kini memejamkan matanya, menyadari gadis itu mengetahui kedatangan ayahnya. Raihan sengaja tidak memanggil gadis itu terlebih dahulu, karena menunggu ayahnya pergi, namun perkiraannya salah.

"Ayo, berangkat!" seru gadis itu, sempat membuat Raihan terheran, Namun ia hanya mengangguk saja, tak mau memperpanjang urusannya.

Gadis itu memeluk pinggang Raihan sebagai tumpuannya agar tidak terjatuh. Lalu ia mencoba membisikan sesuatu di telinga laki laki itu, "Aku semalem tidur jam tiga gara gara nonton drama korea tau! kenapa nggak dibangunin?" ujarnya. Jantungnya sedikit terpacu mengatakan hal tersebut kepada laki laki itu. "Besok drama koreanya udah nggak ada di laptop lo!" seru laki laki itu frustasi. "Kalo masih nonton lagi, gue tinggal!" lanjutnya, semakin memperjelas kekesalan Raihan.

Namun tanpa diketahui laki laki itu, Ranya tersenyum diam diam dibalik bahunya, caranya selalu berhasil mengalihkan perhatian Raihan. Mungkin telinganya akan panas selama perjalanan menuju sekolahnya, karena laki laki itu yang terus mengomel. Namum gadis itu tidak perduli, ia merasa lebih baik Raihan seperti itu. Namun ia begitu tak menyangka, begitu turun dari motor Raihan, laki laki itu langsung meninggalkannya tanpa sepatah kata.

"Nyebelin!" teriak gadis itu, sebelum Raihan jauh dari jangkauannya.

"Eh, Ra?" ujar seseorang dari arah belakang. Gadis itu berbalik, menemukan Alfin dihadapannya. "Eh, Hai, kak Alfin!" seru gadis itu, tersenyum merekah. Ia baru saja ingin melangkahkan kakinya, masuk pada gerbang sekolahnya. Namun ia kembali berbalik ketika mendengar suara motor Raihan.

Benar saja, laki laki itu kini telah berada dihadapannya. "Balik gue jemput." Singkat laki laki itu, tanpa mau dibantah. Terlihat dari Raihan yang langsung pergi meninggalkan Ranya. Sementara gadis itu dibuat bingung dengan tingkah Raihan. Ia kembali berbalik dengan alisnya yang mengernyit, "Tumben?" gumamnya, sambil menghampiri Alfin. "Siapa?" tanya laki laki itu, ketika ia sempat melihat Raihan cukup akrab dengan Ranya. "Sahabat Ranya," ujar gadis itu, membuat Alfin mengangguk. Mereka berjalan beriringan, hingga sampai pada lantai dua, mereka berpisah. "Gue duluan ya," ujarnya, sambil melanjutkan langkahnya. Ranya mengangguk, sambil melambaikan tangannya, "Dadah.." ucap gadis itu, senyumnya begitu merekah.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang