01

1.1K 110 9
                                    

Matahari yang cerah kini telah terpampang indah di singasana nya yang megah. Hari sudah siang. Namun, belum ada tanda tanda kehidupan dari kamar sang center berambut merah.

"Nanase-san, ayo cepat bangun! Atau kita berdua akan terlambat bekerja!" ucap İori sambil merengut kesal di depan pintu kamar Riku.

"...un.... Aku bangun..." ucap Riku dengan nada yang sayu di balik pintu biru dorm tersebut.

"Ayo Nanase-san, aku akan menunggu mu di ruang makan" balas İori yang kemudian beranjak dari depan pintu kamar Riku.

Riku yang masih setengah tertidur itu pun segera beranjak dari kasur nya dan bergegas untuk mengambil handuk nya. kemudian ia pun berjalan ke arah kamar mandi Dorm.

°°°

"Nee! İori! Bukan kah pakaian yang kita gunakan untuk pemotretan tadi terlalu imut?! Aku suka sekali, jadi ingin beli deh.." ucap Riku yang ceplas ceplos dalam perjalan pulang mereka sehabis bekerja, terlihat Riku yang sedang mempout kan kedua bibir nya.

İori yang mendengar perkataan Riku seketika merasa panas di Pipi nya. Rona merah tampak di pipi İori.

"İ-itu.. Tidak terlalu lucu Nanase-san. Selain itu tolong berhenti dengan muka mu yang sedang seperti itu- " balas İori sambil memaling kan wajah nya dari tatapan antusias milik Riku. Menjaga image cool milik nya.

"Mouu.. İori kenapa kau merah, apakah kau sakit?" ucap Riku lagi sambil meraih kening milik İori.

"Emm.. Ternyata tidak panas huh ~' lalu İori kenapa merah? Ummm.." Riku terlihat berpikir keras mengenai kondisi partner nya sambil mengacak acak rambut merah kekuningan nya itu sendiri.

"Uuhh... Aku sungguh tak apa - apa Nanase-san.. Lebih baik kau istirahat sekarang daripada merengek tidak jelas :( " ucap İori yang mulai pasrah dengan orang di samping nya. Biarlah wajah nya yang sedang memerah ini terlihat oleh partner Fly Away nya.

"Huhhh..? Apa kau bilang? Aku tidak merengek tau, Hmmpp:)" Riku pun menghempas kan tubuh nya dengan kasar ke kursi mobil. Dia pun menggembungkan kedua pipi Chubi milik nya.

"Pfft.. Ahaha.. Kau lucu sekali Nanase-san.." Tawa İori yang sengaja ia sembunyikan kecil. Namun, siapa yang menyangka bahwa Riku dapat mendengar nya.

"Pasti..pasti.. Aku pasti akan melindungi senyuman mu selalu. İori..partner Fly Away ku satu satu nya" sepintas senyuman tipis merekah di wajah Sang center İdolish7.

°°°
.
.
.
LAST SMİLE
Nanase Riku
To
Kujou Tenn
Story by: hikariHani
.
.
.

"Minnaa tadaimaa~" ucap Riku yang kegirangan setelah sampai di Dorm İdolish7.

"Riku! Okaeri.." ucap mitsuki yang sedang terengah - engah karena repot nya membuat makan malam.

"Riku dan İori, Okaeri.." ucap sougo begitu melihat dan mendengar mereka berdua telah pulang sambil tersenyum lembut.

"Rikkun bawa Ousama Purin??" tanya tamaki melihat Riku yang baru saja pulang.

"Unn.. Tidak tamaki.. Maaf aku lupa membeli nya.. ' v ' " ucap Riku sambil tersenyum WaTaDos (Wajah Tanpa Dosa).

Seketika Tamaki yang ceria itu berubah menjadi sedih sambil mengais Tanah.

"Sudah sudah, Riku dan İori cepat Bersihkan diri kalian. Kalian baru pulang bukan? Apa kalian tidak lelah? Setelah itu kalau bisa, İori tolong batu memasak hehe. Aku sedikit kewalahan hari ini"

"Umm.. Baik Nii-san. Aku akan segera membantu mu setelah membersihkan diri ku." jawab İori dengan mantap.

•••

Setelah selesai makan malam...

Riku yang merasa sedikit lelah pun memutuskan untuk segera pergi ke kamar nya. İa pun berjalan sempoyongan karena hampir tak bisa mengedalikan tubuh nya sendiri.

İori melihat nya, itu adalah sosok rapuh milik Riku yang selalu memperjuangkan semua nya sendirian. İori memang ingin membantu nya. Tapi, sosok 'Nanase-san' ini terlihat sangat dekat, namun terasa begitu jauh. İtu adalah jarak yang tak dapat İori genggam dengan Tangan nya.

•••

"Yama-san, kenapa tiba-tiba kau mengajak ku ke sini? Tengah malam pula?" ucap Tamaki yang heran dengan tingkah laku leader nya itu.

"Ahahaha.. Tidak ada alasan khusus kok tamaki, aku hanya sedang kepikiran sesuatu saja." ucap Yamato sambil melihat lihat minuman yang tersedia di depan mesin minuman otomatis di hadapan nya.

"Apa itu?" tanya Tamaki penasaran.

"Si Riku itu... Seperti nya dia sedang memaksakan diri tentang sesuatu. Apa kau tau sesuatu tentang nya tamaki?" balas Yamato sambil membuka kaleng minuman nya.

"Eummm... Seperti nya Yama-san benar. Kita tidak terlalu tau apapun tentang Rikkun selain masalah Tenten"

"Aku merasa sedikit khawatir tentang nya..."

•••

Riku yang sedang lelah itu pun merebahkan diri nya dengan kasar keatas kasur berwarna merah lembut milik nya.

"Uh... Badan ku seperti nya mencapai batas lagi... Tapi untunglah hari ini aku tidak kambuh dan merepot kan teman - teman"

Diri ini yang terburuk...
Aku benci diriku sendiri.
Aku benci...
Kumohon Kami-sama..
Apa yang harus kulakukan dengan tubuh ku yang rapuh ini?

Riku mengambil bantal kecil kesayangan nya. Dia peluk erat erat bantal itu sambil menahan air mata yang ingin mengalir.

Perlahan namun pasti. Riku segera mengusap beberapa tetes air mata yang keluar. Kemudian ia beranjak dari kasur dan menuju ke laci dari meja kecil yang berada di samping kasur nya.

İa pun mengambil plastik yang berukuran sedang yang ada di dalam laci tersebut. Kemudian duduk bersila di atas kasur nya. Riku pun mengeluarkan 6 plastik lagi dari dalam plastik berukuran sedang tersebut. Terlihat terdapat masing masing obat dari plastik plastik itu.

Ah ... Aku harus mengkomsumsi ini lagi...
Obat...
Kau yang terburuk..

Riku pun mengeluarkan obat obatan tersebut. Sekarang jumlah obat yang harus ia minum adalah 3 yaitu, obat penghilang stress, obat Asma, dan obat tidur.

Dia pun meminum sekaligus obat nya dalam sekali teguk. Kemudian ia merapihkan kembali plastik obat - obatan nya supaya tidak ada yang mengetahui nya. Riku pun beranjak untuk pergi tidur.

...oyasumi

______________________________________
×××

"Aku tahu, menyembunyikan sesuatu dari kalian adalah yang terburuk. Dan aku tidak menyukai sesuatu yang buruk. Tetapi aku juga tak bisa membiarkan kalian terlibat dalam masalah ku. Karena itu, kumohon jangan tuntut aku saat kalian mengetahui sesuatu tentang diri ku"


-12 september 2021

Last Smile || Nanase Riku To kujou Tenn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang