Vol.2 Jongho [Pasti ku balas]

48 8 8
                                    

(Yn/Your name) menatap dari balik jendela kelas, berada di lantai dua dan tepat di hadapan membentang lapangan bola yang menghijau. Susana beberapa anak sedang bermain bola sepak, saling berkejaran. Manik mata tak lepas dari sosok berpipi gembil, bermata tajam — Choi Jongho.

Yn untuk pertama kalinya merasakan jatuh cinta, tapi ia merasakan ketidak Tempatan pada perasaan nya. Bukan tanpa sebab, Jongho adalah teman sekelasnya, dan ia tau betul sifat lelaki itu, tapi entah menatap perasaan nya masih menempel kuat.

"Aku gak main-main ya! Aku bakal baik kalo kalian juga baik sama aku! Aku bakal perlakuin kalian kayak kalian perlakuin aku! Nama ku Choi Jongho." Kurang lebih begitulah kalimat yang di ucapkan Jongho di waktu perkenalan.

Untuk sebuah alasan, Yn menjauhi pemuda itu — takut membuat kesalahan dan Jongho mungkin akan membalas nya.



◥꧁ℙ𝕒𝕤𝕥𝕚 𝕂𝕦 𝔹𝕒𝕝𝕒𝕤꧂◤



Siang itu kantin sangat penuh, beberapa anak terpaksa membuat barisan mengantri.  Menu baru membuat semua siswa penasaran dan berbondong-bondong datang, sementara Yn hanya sekedar ingin mengisi perut.

"Wah, lama juga ya, jangan-jangan kita kehabisan porsi nih," kata Hera, teman Yn yang berada di baris tepat di depan nya.

"Engga lah. Ini kita lumayan di depan, kalo yang di belakang kita bisa jadi gak dapat."

Benar saja, tak lama, setelah satu pria hidung bangir yang mendapat predikat riang listrik di kelas mereka mengambil dua porsi, Yn dan Hera mendapat bagian porsi makan mereka.

Jongho datang mendekati Mingi, lalu mengambil atau porsi lain dari teman nya itu. Yn dan Hera langsung berjalan menuju bangku kosong, di teman mereka yang lain sudah melambai, senagaja menyisakan tempat. Sementara Jongho dan Mingi masih berdiri, menoleh kesana-kemari mencari tempat kosong lain.

Yn berjalan dengan hati-hati. Sampai di samping Jongho, murid lain berdiri, dirinya yang tersenggol tak bisa menjaga keseimbangan, jatuh mendorong Jongho.

Praaangg!!!

Baki makanan Jongho terjatuh, makanan berserakan di lantai dan parahnya pendiam itu sudah menatap tajam, dengan kedua tangan mengepal.

"Sabar, Ho. Itu Yn, temen kita, masak mau kamu pukulin," kata Mingi.

Setelahnya terdengar teriakan kecewa dari murid yang mengantri, karena porsi makanan habis lebih cepat. Sementara makanan Jongho sudah terlanjur tumpah.

"Ma- maaf Ho, kalo kamu laper, kamu bisa makan punya ku," kata Yn.

"Apaan tuh," Jongho melihat baki makan Yn yang hanya terisi nasi dan sayuran — menu berdiet, "gak ah, aku gak suka sayur."

Jongho melesat pergi, sementara Hera cepat menggeret teman nya untuk makan. Menyenangkan sirna, dengan jantung berdetak cepat, Yn masih memikirkan kemungkinan apa yang akan di dapatkan nya dari Jongho.

Hari itu pelajaran sama sekali tak bisa lengket di kepala, Yn merasa cemas bukan main, apalagi setelah sesekali menemukan Jongho mencuri pandang padanya. Sial.

Kala bel pulang berbunyi, Yn sengaja meminta Hera menungguinya, membuka loker guna meletakan beberapa buku dan alat tulis, lalu mengambil susu uht rasa strawberry.

"Masih dapat minuman itu? Belum nyerah-nyerah ya dia?" Hera mendekat z mengambil minuman itu dari tangan Yn, lalu meminum nya tanpa ijin.

Sejak awal masuk sekolah, berkali-kali Yn mendapati susu uht di loker nya — meski tak selalu. Entah siapa si pelaku, Yn tau sosok itu menyukainya dari surat yang tertempel. Pernah sekali Yn iseng meninggalkan surat yang isinya penjelasan bahwa Yn menolak sosok itu, karena sudah ada laki-laki yang memenuhi hatinya, yaitu Jongho. Namun bukanya berhenti, sosok itu sepeti tak perduli meski telah mengambil surat nya.

"Makanya aku gak pernah simpen apa-apa di loker kecuali alat sekolah, takut. Kok bisa dia tau angka sandi gembok nya," kata Yn.

"Bahaya Loh, kenapa gak adil ganti aja sih?"

"Gak papa, aku cuma penasaran aja siapa pelaku nya."

"Btw kan tadi yang gak makan cuma Jongho," kata Hera.

Keduanya berjalan kaur kelas dengan saling beriringan, Yn menggeleng tak percaya, juga mengingatkan diri kalau Jongho tak mungkin menyukainya. Kurang kerjaan sekali meletakan susu uht di lokernya. Kapan? Apa tak ada yang melihat pelaku nya?



◥꧁ℙ𝕒𝕤𝕥𝕚 𝕂𝕦 𝔹𝕒𝕝𝕒𝕤꧂◤



Senja memerah di langit barat, tetapi aksi beberapa anak yang tengah bermain voli tak juga terhenti. Babak terakhir, angka skor saking berkejaran, ini bukanlah pertandingan biasa. Meski hanya di mainan anak satu kompleks perumahan, mereka mempertahankan peraturan....

"Tim yang kalah harus ngelakuin dare dari tim pemenang."

Yn dan tim nya bisa tersenyum lega karena perbedaan skor yang cukup jauh, tetapi perlahan senyum itu luntur, kala kala lawan mulai mengambil langkah, menambah poin sedikit demi sedikit, hingga lahirnya angka seri terlompati. Yn dan tim nya kalah.

"Yeay...."

"Karena temen dekat ku berada di tim kalah, aku sendiri yang akan memberikan dare," kata Hera dengan semangat, membuat Yn mengerucut sebal.

"Dare nya, kamu harus udah punya pacar sampe besok di sekolah. Tunjukin buktinya, kalau engga, dare nya bakal dibikin makin susah, hahaha," Hera tertawa puas mengerjai sahabatnya.

Setelahnya benar-benar tak ada yang berada di lapangan,  semua berjalan menjauh dengan senyum sumringah, tak ada yang mendapat dare sulit selain dirinya. Kesal, marah, ia menendang bola voli asal, masa bodo.

"Aww! Sakit bodoh!"

Yn spontan beristirahat ketika tak jauh terlihat Jongho berjalan membawa bola voli di tangan kiri, sementara tangan kanan mengusap pelipis yang memerah. Salah sasaran. Lagi-lagi pendiam itu menatap tajam kearahnya, Yn menunduk, tak berani berbuat ketika Jongho meletakan bola di tepi lapangan dekat dirinya duduk tadi, bersiap menendang.

Teringat akan dare yang Hera berikan, ia menemukan sebuah ide yang menurutnya sangat cerdas. Memang, di tengah ketakutan dan terdesak, otak bekerja lebih ekstra untuk menemukan solusi.

"Tunggu dulu, Ho! Aku mau bilang sesuatu."

"Apa?"

"Umm, kamu kan bakal bales orang sesuai dia berbuat ke kamu kan?" Jongho bahkan tak mengangguk meski menatapnya, "kalo aku perlakuin kamu sebagai pacar, kamu bakal lakuin itu ke aku engga?"

Hening untuk beberapa detik, Yn menepuk kening, merasa bodoh.

"Pati ku balas," kaya Jongho.

"Be-beneran? Kalau aku cium kamu, kamu juga bakal bales ciuman?" tanya Yn memastikan, dan Jongho kembali mengangguk.

Yn tersenyum, melangkah mendekat, hendak mengambil sebuah pelukan ,tetapi kaki terhenti berpijak, ia diliputi rasa kecewa.

"Berarti kamu juga bakal kayak gini ke orang lain?"

"Engga, khusu kamu aja."

Yn mengira kalau Jongho sekedar berucap, tetapi pemuda itu kemudian mengambil sesuatu dari tas yang dibawa sejak tadi, sepertinya pulang les privat.

Semakin bingung, Yn menerima uluran susu uht dari tangan Jongho. Sebuah minuman familiar yang bias ai terima dari si penggemar misterius. Apa benar itu Jongho? Minuman yang Sam bukan berarti mereka satu kan?

"Ho, tadi kamu gak ke kantin kan? Kamu dimana?" Yn bertanya, penasaran.

"Iya. Tadi aku di kelas."

"Berarti kamu lihat dong, siapa yang makin susu uht  kayak ini ke loker ku," Yn berucap antusias, sementara Jongho hanya tersenyum.

"Aku. Aku yang selalu ngasih kamu itu. Kamu gak peka ya? Aku suka sama kamu, itulah kenapa semua aturan yang ku buat gak berlaku buat kamu, dan apa yang kamu mau, aku bakal lakuin — termasuk kalau kamu mau hancurin aturan ku."



The end

Pendek aja sih, cuma ku harap kalian berkesan sama cerita ini.

ONESHOOT [ATEEZ x YOU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang